LIBURAN JOGJAKARTA: “BENTENG VREDEBURG”
Menikmati wisata Malioboro menjadi bagian dari wisata liburan Jogjakarta yang menyenangkan. Apalagi di area Malioboro terdapat berbagai tempat wisata yang menarik, mulai wisata sejarah, wisata belaja, bahkan wisata edukasi untuk anak. Sebagai bagian dari wisata sejarah tentunya Malioboro beserta tempat wisata yang ada didalamnya menjadi bagian penting dalam sejarah di Indonesia.
Kalau anda ingin menikmati wisata sejarah di kawasan Malioboro, anda tinggal berjalan menyusuri Malioboro, pada ujung bagian selatan dari Maliobroro terdapat sebuah benteng, tepatnya dibelakang Monumen Serangan Umum 1 Maret, berdiri sebuah bangunan yang dulunya pernah dipakai Belanda untuk mengamankan pemerintahan Gubernur Hindia Belanda yang saat itu bertempat tinggal diseberang benteng. Benteng tersebut bernama “Benteng Vredeburg”.
Terdapat banyak sekali tempat wisata yang bisa anda kunjungi di Jogjakarta, sebagai salah satu tempat wisata yang memiilki nilai sejarah, maka salah satu rekomendasi tempat wisata yang perlu dikunjungi adalah Museum Benteng Vredeburg. Sangat menarik saat mengunjungi museum ini, karena anda, khusunya anak-anak bisa belajar sejarah, dan didalamnya juga terdapat diorama yang menceritakan kisah heroik perjuangan bangsa Indonesia.
Baca juga:
Terdapat hal yang menarik yang bisa anda peroleh saat mengunjungi museum Vredeburg ini, antara lain Benteng Vredeburg memiliki desaian arsitek yang sangat indah. Menarik sekali, itu kesan yang saya dapat saat memasuki museum ini, karena museum ini memiliki arsitektur yang unik ditambah lagi, memiliki nuansa Belanda yang sangat kental, dikarenakan Benteng ini dibangun pada saat Pemerintahan Penjajahan Belanda, sehingga bangunannya dibangun dengan khas Eropa pada jaman dahulu. Selain desain yang unik, Benteng Vredeburg juga memiliki koleksi unik dan menara pengawas selayaknya sebuah benteng. Terdapat empat menara pengawas, yang dulunya digunakan sebagai tempat untuk mengawasi gerak masyarakat Jogja dari atas ketinggian. Namun saat ini menara ini digunakan untuk menikmati suasa senja dan juga untuk tempat spot foto yang menarik.
Selain sebagai benteng pertahanan (pada tahun 1760 – 1830), Benteng Vredeburg ini pernah dipakai juga sebagai markas militer Belanda dan Jepang. Dan sejak Indonesia merdeka, benteng ini pernah berubah fungsi menjadi markas milirer tentara Indonesia.
Pada tanggal 23 November 1992, Museum Khusus Perjuangan Nasional ini diganti nama menjadi “Museum Benteng Yogyakarta”. Museum ini berisi bangunan peninggalan Belanda yang telah dipugar, diorama-diorama yang menggambarkan perjuangan, koleksi benda-benda sejarah, foto, dan lukisan tentang perjuangan nasional.
Untuk hari Senin dan hari libur nasional tutup. Selain itu, pengelola museum juga menyediakan berbagai fasilitas, antara lain:
Selain memiliki nilai historis yang tinggi dan momen yang tepat untuk mengisi liburan ke Jogja, benteng ini juga digunakan sebagai ajang pembelajaran untuk anak-anak kita dengan memperkenalkan sejarah perjuangan rakyat Mataram. Yang menarik disini dengan kokohnya benteng ini, di setiap kubu sampai saat ini bisa digunakan untuk berjalan mengitari benteng sambil memperkenalkan sejarah.
Kalau anda ingin menikmati wisata sejarah di kawasan Malioboro, anda tinggal berjalan menyusuri Malioboro, pada ujung bagian selatan dari Maliobroro terdapat sebuah benteng, tepatnya dibelakang Monumen Serangan Umum 1 Maret, berdiri sebuah bangunan yang dulunya pernah dipakai Belanda untuk mengamankan pemerintahan Gubernur Hindia Belanda yang saat itu bertempat tinggal diseberang benteng. Benteng tersebut bernama “Benteng Vredeburg”.
Pengalaman Liburan di Jogjakarta ke Benteng Vredeburg.
Benteng Vredeburg atau disebut juga dengan Musium Benteng Vredeburg adalah sebuah benteng yang berada di depan Gedung Agung dan Kraton Kesultanan Yogyakarta. Dan pada saat ini, gedung benteng ini menjadi museum yang mengenalkan tentang sejarah Indonesia.Musium Benteng Vredeburg |
Baca juga:
Terdapat hal yang menarik yang bisa anda peroleh saat mengunjungi museum Vredeburg ini, antara lain Benteng Vredeburg memiliki desaian arsitek yang sangat indah. Menarik sekali, itu kesan yang saya dapat saat memasuki museum ini, karena museum ini memiliki arsitektur yang unik ditambah lagi, memiliki nuansa Belanda yang sangat kental, dikarenakan Benteng ini dibangun pada saat Pemerintahan Penjajahan Belanda, sehingga bangunannya dibangun dengan khas Eropa pada jaman dahulu. Selain desain yang unik, Benteng Vredeburg juga memiliki koleksi unik dan menara pengawas selayaknya sebuah benteng. Terdapat empat menara pengawas, yang dulunya digunakan sebagai tempat untuk mengawasi gerak masyarakat Jogja dari atas ketinggian. Namun saat ini menara ini digunakan untuk menikmati suasa senja dan juga untuk tempat spot foto yang menarik.
Patung selamat datang |
Tentang Benteng Vredeburg
Sangat menarik, saat mencari informasi termasuk sejarah tentang Benteng Vredeburg ini, Benteng Vredeburg ini berdiri sehubungan dengan lahirnya Kasultanan Jogjakarta. Pada awalnya benteng ini dibangun oleh Belanda pada awal tahun 1760 dan dinamakan Benteng Rustenburg atau Benteng Peristirahatan. Dan pada tahun 1765, bangunan pada benteng ini disempurnakan kembali dan diubah namanya menjadi Benteng Vredeburg yang memiliki arti Benteng Perdamaian. Benteng ini berbentuk segi empat yang memiliki empat menara pengawas di tiap sudut dan kubus yang memungkinkan tentara Belanda untuk berjalan berkeliling sambil berjaga, dan benteng ini juga dikelilingi oleh parit.Tulisan Tut Wuri Handayani |
Pada tanggal 23 November 1992, Museum Khusus Perjuangan Nasional ini diganti nama menjadi “Museum Benteng Yogyakarta”. Museum ini berisi bangunan peninggalan Belanda yang telah dipugar, diorama-diorama yang menggambarkan perjuangan, koleksi benda-benda sejarah, foto, dan lukisan tentang perjuangan nasional.
Liburan Hemat Jogja
Lokasi museum ini berada tepat di Kota Jogjakarta, tepatnya di Jalan Ahmad Yani No. 6 Kota Jogjkarta atau tepatnya berada di ujung jalan Malioboro, di depan gedung kantor pos besar Jogjakarta. Untuk masuk museum dan benteng ini sangat murah, untuk dewasa hanya sebesar Rp. 2.000 dan anak-anak hanya Rp. 1.000,-. Sedangkan untuk wisatawan luar negeri biaya tiket dikenakan sebesar Rp. 10.000,- per orang. Jam buka museum hari Selasa – Jumat pukul 08.00 -16.00, hari Sabtu – Minggu pukul 08.00 – 17.00.Untuk hari Senin dan hari libur nasional tutup. Selain itu, pengelola museum juga menyediakan berbagai fasilitas, antara lain:
- Perpustakaan.
- Ruang yang bisa digunakan untuk seminar, pelatihan dan pertemuan.
- Hostspot gratis.
- Ruang pertunjukan
- Pemandu wisata
- Musholla
- Audio visual dan ruang untuk belajar kelompok
- Kamar Mandi.
Selain memiliki nilai historis yang tinggi dan momen yang tepat untuk mengisi liburan ke Jogja, benteng ini juga digunakan sebagai ajang pembelajaran untuk anak-anak kita dengan memperkenalkan sejarah perjuangan rakyat Mataram. Yang menarik disini dengan kokohnya benteng ini, di setiap kubu sampai saat ini bisa digunakan untuk berjalan mengitari benteng sambil memperkenalkan sejarah.