Menikmati Kota Jogjakarta menjadi bagian yang menyenangkan saat liburan. Hal inilah yang menyebabkan Jogjakarta masuk dalam jadwal kota yang patut untuk dikunjungi. Sebagai salah satu tujuan liburan Jogjakarta yang sangat populer di Indonesia, bahkan tidak hanya dari Indonesia, namun juga bagi wisatawan mancanegara. Wisata alam, wisata sejarah, budaya dan masyarakatnya yang ramah menjadikan para wisatawan, termasuk kami selalu rindu akan Jogjakarta. Pada edisi kali ini, saya akan membicarakan sebuah tempat wisata yang selalu menjadi tujuan utama bila mengunjungi Kota Jogjakarta. Liburan Jogjakarta termasuk
Malioboro dengan sejarah dan wisata budayanya sangat menarik untuk dikunjungi.
Banyak sekali tujuan wisata yang bisa dikunjungi di Kota Jogjakarta. Mulai dari yang murah dan gratis sampai dengan yang harus membayar. Namun itu semua tidak masalah, karena yang penting, hati kita bisa senang dan bisa terhibur. Banyak sekali yang bisa dinikmati saat mengunjungi daerah ini, mulai dari wisata kuliner, wisata sejarah, wisata belanja bahkan sekedar untuk menginap.
Pengalaman Liburan di Jogjakarta – Berkesannya Malioboro
Apa yang anda bayangkan tentang Malioboro?. Yang pasti Malioboro adalah nama jalan yang ada di Jogjakarta dan juga terkenal dengan wisata belanja yang sangat legendaris. Berbicara tentang nama Malioboro juga tidak lepas dengan asal nama jalan ini. Kata Malioboro berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu “malyabhara” yang memiliki arti sebagai karangan bunga. Selain itu ada juga banyak ahli yang berpendapat lain, bahwa asal kata Malioboro berasal dari nama kolonial Inggris yang bernama “
Marlborough”, yang diperkirakan pernah tinggal di Jogjakata sekitar tahun 1811 sampai dengan 1816 Masehi.
|
Malioboro |
Berdasarkan catatan sejarah, pada saat Pemerintah Hindia Belanda membangun Malioboro sebagai kawasan untuk pusat perekenomian dan pemerintahan sekitar awal abad ke 19. Pembangunan Malioboro saat itu bertujuan untuk menandingi kekuasaan Sultan Mataram dengan istananya yang megah. Selain itu Pemerintah Hindia Belanda juga membangun Benteng Vredeburg tahun 1765, Pasar Brringharjo, Istana Karesidenan Kolonial yang dibangun disebelah utara Keraton Jogjakarta.
Baca Juga:
Menikmati liburan di Malioboro memang sangat menyenangkan, banyak sekali kenangan dan kesan menarik selama berlibur disini. Secara keseluruhan Jalan Malioboro terdiri atas 3 jalan utama, yaitu Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro dan Jalan Margo Mulyo. Sangat mudah untuk menuju kawasan Malioboro, apalagi Malioboro berada di pusat Kota Jogjakarta, yang mudah diakses oleh semua wisatawan baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Apalagi dengan kecanggihan teknologio, misalnya dengan fasilitas Google Map.
Liburan Hemat Jogja
Dengan kemudahan untuk mengunjungi Malioboro, menjadikan Malioboro mudah dikunjungi di setiap waktu. Bahkan untuk masuk di Kawasan Malioboro ini, anda tidak akan dikenakan biaya. Sebagai pusat kawasan wisatawan terbesar di Jogjakarta, memang Malioboro memiliki magnet magis yang mengharuskan wisatawan untuk datang menikmati suasana di jalan ini. Begitu juga dengan kami, di pagi hari kami memang memiliki agenda untuk menikmati Malioboro.
|
Menikmati jalan pagi di Malioboro |
Suasana Malioboro di pagi hari memang sangat berbeda dengan Malioboro di malam hari, hal ini dikarenakan suasana pagi masih lengang dan kebanyakan belum ada penjual di Malioboro yang berjualan. Sehingga kami masih bisa leluasa untuk berjalan di trotoar Malioboro.
|
Angkringan dipinggir jalan Malioboro |
Selain menikmati suasana jalan yang lengang, kita juga bisa menikmati warung kaki lima khas Jogjakarta yang sudah buka di pagi hari, misalnya “Angkringan Jogjakarta” dengan suasana tradisional Jawa yang sangat kental dengan Malioboro yang melegenda ini. Sebagai tempat legendaris di Kota Jogjakarta, terutama wisata belanja, banyak sekali fasilitas yang disediakan untuk menambah betah para wisatawan menikmati suasana kota, antara lain pusat informasi, ATM, dan sebagainya, selain itu juga banyak sekali hotel di kawasan ini mulai yang termurah sampai dengan hotel berbintang.
|
Kedai Angkringan Margomulyo |
Satu lagi tempat yang bisa dijadikan tujuan wisata di Malioboro ini, yaitu Pasar Beringharjo. Pasar ini memang berada di area Malioboro, di lantai bawah merupakan sentra produk batik, baju dan kaos. Di luar Pasar Beringharjo ini kita bisa menikmati sajian kuliner nikmat khas Jogja, dengan berbagai macam variasi lauk yang tentunya akan menggugah selera dengan harga yang relatif terjangkau.
|
Suasana Pasar Beringharjo |
Liburan Malam Jogja – Indahnya Malioboro di Malam Hari
Selain menikmati Malioboro di pagi hari, Malioboro juga nyaman dikunjungi pada malam hari dengan suasana malam yang lebih hidup. Pada sore sampai malam, banyak pedagang kaki lima menjajakan oleh-oleh khas Jogja, lesehan juga mulai buka, mulai dari angkringan khas Jogjakarta sampai dengan angkringan yang disediakan hotel dengan konsep angklringan.
|
Angkringan Pak Jabrik |
Malioboro dimalam hari juga menawarkan sensasi yang sama seperti di pagi hari, sebagai wisata belanja yang legendaris terdapat wisata belanja tradisonal dan juga modern. Banyak sekali souvenir yang ditawarkan para pedagang disepanjang jalan Malioboro, mulai dari kaos, batik, dan berbagai kerajinan lainnya yang bisa dijadikan oleh-oleh.
Selain menikmati angkringan khas Jogjakarta, kawan-kawan pun bisa mengabadikan momen indah di Jogja, dengan salah satunya berfoto di Tugu Jogja kembali. Selain Tugu Jogjakarta, juga terdapat Museum Benteng Vredeburg, Titik Nol Kilometer, Museum Sonobudoyo, Taman Pintar, Keraton Jogjakarta, Masjid Agung dan Pasar Ngasem. Selain itu anda juga bisa menikmati jalan-jalan dengan andong (kereta kuda tradisional Khas Jogjakarta) atau pun dengan becak (sepeda kayuh beroda tiga) yang berderet di sebelah kanan pada jalur lambat Malioboro.