LIBURAN JOGJAKARTA: “KERATON JOGJAKARTA – MENIKMATI PETUALANGAN KE ISTANA RAJA JAWA”
Menikmati keindahan wisata di Malioboro, sudah menjadi bagian penting dalam jadwal padat kunjungan wisata ke Jogjakarta. Begitu banyak tempat wisata saat ini yang menawarkan berbagai keunggulan, apalagi dengan bertambahnya tempat wisata baru di Jogjakarta. Bahkan sekarang, mulai dikembangkan berbagai wisata alam yang hits berbasis wisata pantai dan pegunungan yang sangat menarik. Ditambah lagi berbagai tempat wisata buatan baru dan modern yang menambah kazanah wisata untuk liburan Jogjakarta.
Namun, diantara berbagai tempat wisata di Jogjakarta, yang selalu ramai oleh kunjungan wisata adalah Kompleks Wisata Malioboro, karena di tempat ini terdapat gabungan wisata sejarah, wisata belanja, dan wisata jalan-jalan. Salah satu tempat yang selalu dikunjungi adalah sebuah tempat wisata sejarah yang saat ini masih digunakan oleh Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta yang juga sebagai Sultan Jogja, yaitu “Keraton Jogjakarta”. Rasanya seperti ada magnet tersendiri utnuk datang ke tempat ini.
Keraton Jogja, atau disebut juga dengan “Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat” atau disebut juga dengan Keraton Yogyakarta, adalah istana resmi Kesultanan Nyayogyakarta yang berlokasi di Kota Jogjakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keraton ini berlokasi di Jalan Rotowijayan Blok No. 1, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca Juga:
Untuk menuju dan berwisata ke Keraton Jogjakarta ini sebenarnya sangat mudah, apabila sendirian, saya lebih sering jalan kaki sambil menikmati suasana Jogjakarta yang tenang. Tapi kalau ingin menikmati suasana dengan membawa anak-anak, anda bisa menikmatinya dengan naik becak dari Jalan Malioboro sampai ke Keraton Jogja, biayanya sebesar Rp. 15.000,- untuk sekali keberangkatan.
Tidak sulit mencari Keraton Jogjakarta ini, anda bisa mencari atau menggunakan aplikasi Google Maps atau kalau anda dari Stasiun Tugu, anda tinggal menyusuri Jalan Malioboro, lurus samapi dengan Pasar Beringharjo, dan lihat petunjuk jalan, atau kalau anda masih bingung, anda tinggal bertanya pada masyarakat Jogjakarta yang ramah.
Pengalaman pertama ketika memasuki Keraton Jogja adalah, begitu masuk ke Keraton, anda akan disambut dengan alun-alun yang sangat luas dengan pohon beringin ditengah-tengahnya. Keraton Jogja ini menyimpan cerita magis dibalik besarnya Keraton ini, Keraton Jogja terletak diantara Laut Selatan Pulau Jawa dan Gunung Merapi. Dengan suasana tradisional Jawa yang kental ditambah dengan interior dan ornamennya yang menarik, apalagi terdapat nilai filosofis yang terkandung di setiap struktur dan bangunan Keraton.
Keraton Jogja ini buka setiap hari mulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 13.00 WIB, kecuali pada hari Juma , hanya buka sampai dengan pukul 11.00 WIB.
Kraton Yogya saat ini adalah salah satu obyek wisata penting di Kota Yogyakarta dan menjadi sumber penghasilan masyarakat sekitar atas keberadaan kraton ini, karena keberadaannya sebagai salah satu obyek wisata. Selain digunakan sebagai tempat tinggal Sultan beserta keluarganya, kraton ini juga digunakan sebagai museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan.
Berdasarkan sejarah dari berbagai literatur, Kraton Yogyakarta ini didirikan tahun 1755, setelah Perjanjian Giyanti oleh Sultan Hamengku Buwono I. Secara fisik istana Sultan Jogjakarta ini memiliki 7 (tujuh) kompleks bangunan inti, yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul (Kamadhungan Selatan) dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan). Selain itu Keraton Jogjakarta juga memiliki berbagai warisan budaya baik yang berbentuk upacara maupun penghormatan kepada benda-benda kuno dan bersejarah.
Secara umum, tiap kompleks utama terdiri dari halaman yang ditutupi dengan pasir dari Pantai Selatan, bangunan utama serta pendamping dan terkadang ditanami pohon tertentu. Banyak sekali komples bangunan di Keraton Jogja ini, antara satu dengan yang lain dipisahkan oleh tembok tinggi dan dihubungkan dengan Regol yang biasanya bergaya Semar Tinandu. Sedangkan daun pintu terbuat dari kayu jati berukuran tebal. Di belakang kayu dimuka setiap gerbang biasanya terdapat dinding penyekat yang disebut Baturono. Pada Regol tertentu, penyekat ini terdapat suatu ornamaen yang khas .
Sebenarnya Keraton Yogyakarta merupakan sebuah lembaga dan bagian dari Lembaga Istana Kerajaan dari Kesultanan Yogyakarta yang disebut juga Pemerintah Dalam dan berpusat di Kraton untuk mengurus Sultan dan Kerabat Kerajaan. Terdapat Pemerintahan Negara/Pemerintahan Luar yang berpusat di Ndalem Kepatihan untuk mengurus seleuruh negara disamping Pemerintahan Dalam dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan Kesultanan Yogyakarta.
Sekitar tahun 1950-an, terjadi perubahan status dari Kesultanan Yogyakarta menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta setara dengan Provinsi dan Kraton ini dipisahkan dari Pemerintahan Daerah Istimewa, sehingga hanya menjadi sebuah Lembaga Pemangku Adat Jawa. Fungsi Keraton berubah menjadi pelindung dan penjaga identitas budaya Jawa khususnya Yogyakarta.
Untuk menikmati wisata sejarah di Keraton Jogjakarta ini, anda hanya cukup membayar tiket masuk sebeesar Rp. 7.000,- untuk wisatawan lokal, dan untuk mancanegara sebesar Rp. 15.000,- per orang. Sangat murah dan hemat bukan?.
Namun, diantara berbagai tempat wisata di Jogjakarta, yang selalu ramai oleh kunjungan wisata adalah Kompleks Wisata Malioboro, karena di tempat ini terdapat gabungan wisata sejarah, wisata belanja, dan wisata jalan-jalan. Salah satu tempat yang selalu dikunjungi adalah sebuah tempat wisata sejarah yang saat ini masih digunakan oleh Gubernur Daerah Istimewa Jogjakarta yang juga sebagai Sultan Jogja, yaitu “Keraton Jogjakarta”. Rasanya seperti ada magnet tersendiri utnuk datang ke tempat ini.
Pengalaman Liburan di Jogjakarta: Serunya Menikmati Wisata Keraton Jogja
Sebenarnya berwisata ke Jogjakarta kurang seru dan kurang lengkap tanpa mengunjungi tempat yang satu ini. Keraton Jogja, mungkin bagi sebagian orang, lebih memilih jalan-jalan ke tempat ramai yang menyenangkan. Namun apabila anda membawa keluarga termasuk anak-anak, alangkah lebih baik bila mengajak sebentar berkunjung ke Keraton Jogjakarta ini. Mengapa hal ini perlu dilakukan?. Yang utama adalah agar anak-anak mengerti sejarah dan mengerti betapa tinggi peradaban dan budaya nenek moyang kita. Apalagi kalau sambil mengajarkan adab tata krama dan sopan santun adat ketimuran.Keraton Yogyakarta |
Baca Juga:
Untuk menuju dan berwisata ke Keraton Jogjakarta ini sebenarnya sangat mudah, apabila sendirian, saya lebih sering jalan kaki sambil menikmati suasana Jogjakarta yang tenang. Tapi kalau ingin menikmati suasana dengan membawa anak-anak, anda bisa menikmatinya dengan naik becak dari Jalan Malioboro sampai ke Keraton Jogja, biayanya sebesar Rp. 15.000,- untuk sekali keberangkatan.
Tidak sulit mencari Keraton Jogjakarta ini, anda bisa mencari atau menggunakan aplikasi Google Maps atau kalau anda dari Stasiun Tugu, anda tinggal menyusuri Jalan Malioboro, lurus samapi dengan Pasar Beringharjo, dan lihat petunjuk jalan, atau kalau anda masih bingung, anda tinggal bertanya pada masyarakat Jogjakarta yang ramah.
Gerbang masuk kraton |
Keraton Jogja ini buka setiap hari mulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 13.00 WIB, kecuali pada hari Juma , hanya buka sampai dengan pukul 11.00 WIB.
Tentang Keraton Jogja
Kraton Yogya atau yang juga disebut “Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat” adalah istana resmi dari Sultan Yogyakarta atau “Kesultan Ngayogyakarta Hadiningrat”. Sampai saat ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan secara kerumahtanggaan istana juga masih dijalankan termasuk tradisi Kesultanan Yogyakarta ini.Kraton Yogya saat ini adalah salah satu obyek wisata penting di Kota Yogyakarta dan menjadi sumber penghasilan masyarakat sekitar atas keberadaan kraton ini, karena keberadaannya sebagai salah satu obyek wisata. Selain digunakan sebagai tempat tinggal Sultan beserta keluarganya, kraton ini juga digunakan sebagai museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan.
Keraton sisi belakang |
Secara umum, tiap kompleks utama terdiri dari halaman yang ditutupi dengan pasir dari Pantai Selatan, bangunan utama serta pendamping dan terkadang ditanami pohon tertentu. Banyak sekali komples bangunan di Keraton Jogja ini, antara satu dengan yang lain dipisahkan oleh tembok tinggi dan dihubungkan dengan Regol yang biasanya bergaya Semar Tinandu. Sedangkan daun pintu terbuat dari kayu jati berukuran tebal. Di belakang kayu dimuka setiap gerbang biasanya terdapat dinding penyekat yang disebut Baturono. Pada Regol tertentu, penyekat ini terdapat suatu ornamaen yang khas .
Meriam |
Sekitar tahun 1950-an, terjadi perubahan status dari Kesultanan Yogyakarta menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta setara dengan Provinsi dan Kraton ini dipisahkan dari Pemerintahan Daerah Istimewa, sehingga hanya menjadi sebuah Lembaga Pemangku Adat Jawa. Fungsi Keraton berubah menjadi pelindung dan penjaga identitas budaya Jawa khususnya Yogyakarta.
Liburan Hemat Jogja
Menikmati liburan hemat menjadi tag line yang berbeda pada setiap kunjungan wisata, dan pilihan ini tepat kalau anda menjatuhkan pilihan berlibur ke Jogjakarta. Salah satu pilihan, bisa anda pilih berwisata ke Keraton Jogja, dengan menikmati berbagai keindahan warisan budaya leluhur, anda bisa sekaligus belajar sejarah tentang Kerajaan Mataram dan Kesultanan Yogyakarta.Untuk menikmati wisata sejarah di Keraton Jogjakarta ini, anda hanya cukup membayar tiket masuk sebeesar Rp. 7.000,- untuk wisatawan lokal, dan untuk mancanegara sebesar Rp. 15.000,- per orang. Sangat murah dan hemat bukan?.