IGNAZ SEMMELWEIS, PENEMU CUCI TANGAN YANG TERLUPAKAN
Di tengah menyebarnya virus corona yang semakin mewabah, bagi masyarakat awam mungkin merasa bingung dengan apa yang harus dilakukan. Tidak ada yang bisa dilakukan, kecuali tidak panik dan waspada dengan menghindari agar tidak terkena imbas virus ini. Salah satu yang bisa dilakukan adalah tetap mengikuti anjuran dan perintah dari Pemerintah, seperti melakukan WFH (work from home) atau bekerja dari rumah, selalu menjaga kebersihan yang salah satunya adalah melakukan cuci tangan. Cuci tangan menjadi sebuah tindakan sederhana sebagai solusi mencegah Corona Covid-19. Namun tahukah anda siapa tokoh dibalik ide cemerlang cuci tangan ini?. Ignaz Semmelweis, penemu cuci tangan yang terlupakan.
Mungkin kita tidak pernah, bahkan tidak tahu siapa yang menemukan dan memelopori untuk cuci tangan. Namun, merebaknya virus corona, menjadikan cuci tangan sebagai langkah awal untuk mencegah penyebaran virus Corona. Dan berkat Google Doodle, pada hari Jumat 19 Maret 2020 memunculkan gambar kartun yang menunjukkan seseorang akan melakukan cuci tangan, mungkin ada rasa penasaran, siapa dia?. Dia adalah Dokter dari Hongaria, yaitu Dr. Ignaz Semmelweis yang menemukan manfaat ditinjau secara medis dari sebuah aktivitas cuci tangan.
Baca Juga: Mesty Ariotedjo, seorang model dan dokter yang menginspirasi.
Kemudian pada pertengahan abad ke-19, Ignaz memulai karirnya di Rumah Sakit Umum Wina, saat itu terjadi infeksi misterius yang dikenal dengan “demam anak” atau juga disebut dengan “demam nifas” yang menimbulkan kematian yang sangat tinggi pada seorang ibu yang baru melahirkan di seluruh Eropa. Bahkan tingkat kematian mencapai 25 sampai 30 persen.
Ide Ignaz untuk mencuci tangan terjadi pada 20 Maret 1847, saat itu Ignaz diangkat menjadi Chief Resident di sebuah Klinik Bersalin – Rumah Sakit Umum Wina. Ignaz Semmelweis memberikan sebuah kesimpulan dan juga membuktikan bahwa dokter harus mendisinfeksi tangan secara menyeluruh untuk mengurangi penularan penyakit dan juga mewajibkan semua staf medis mencuci tangannya sebelum memeriksa pasien. Dan hasilnya, infeksi di divisi yang dipegangnya mengalami penurunan.
Dengan adanya prosedur, bahwa tenaga medis harus mencuci tangan di sela pemerikaan, maka terbukti angka kematian dan tingkat infeksi yang terjadi mengalami penurunan. Sampai dengan Bulan Maret sampai Agustus 1848 tidak ada lagi ibu yang meninggal dunia saat melahirkan.
Baca Juga: Ayah Edy, Tokoh Parenting Indonesia.
Pada tahun 1851, Ignaz Semmelweis membuat dan menerbitkan buku hasil karyanya dengan judul “Die Atiologie, der Begriff und die Prophylaxis des Kindbettfiebers” atau bila diterjemahkan berarti “the Etiology, Concept, and Prophylaxis of Childbed Fever”. Hasil karya Semmelweis ini mendapatkan reaksi yang beragam, bahkan terdapat yang menolak idenya.
Saat ini, Ignas Semmelweis dikenal sebagai “Bapak Pengendalian Infeksi” yang dipercaya merevolusi seluruh bidang medis, dan berkat jasa Ignaz banyak orang menyadari mencuci tangan adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit.
Mungkin kita tidak pernah, bahkan tidak tahu siapa yang menemukan dan memelopori untuk cuci tangan. Namun, merebaknya virus corona, menjadikan cuci tangan sebagai langkah awal untuk mencegah penyebaran virus Corona. Dan berkat Google Doodle, pada hari Jumat 19 Maret 2020 memunculkan gambar kartun yang menunjukkan seseorang akan melakukan cuci tangan, mungkin ada rasa penasaran, siapa dia?. Dia adalah Dokter dari Hongaria, yaitu Dr. Ignaz Semmelweis yang menemukan manfaat ditinjau secara medis dari sebuah aktivitas cuci tangan.
Dr. Ignaz Semmelweis (Picture Source: knowledgera) |
1. Ignaz Semmelweis Biography
Ignaz Semmelweis lahir di Budapest, Hongaria pada tanggal 1 Juli 1818, kemudian Ignaz melanjutkan sekolah dan mendapatkan gelar doktor di Universitas Wina dan juga gelar master dibidang kebidanan.Baca Juga: Mesty Ariotedjo, seorang model dan dokter yang menginspirasi.
Kemudian pada pertengahan abad ke-19, Ignaz memulai karirnya di Rumah Sakit Umum Wina, saat itu terjadi infeksi misterius yang dikenal dengan “demam anak” atau juga disebut dengan “demam nifas” yang menimbulkan kematian yang sangat tinggi pada seorang ibu yang baru melahirkan di seluruh Eropa. Bahkan tingkat kematian mencapai 25 sampai 30 persen.
2. Ignaz Semmelweis Facts
Saat terjadi demam anak tersebut, Ignaz dipercaya untuk menemukan penyebabnya, dan melakukan penyelidikan secara menyeluruh, dan memberikan kesimpulan. Bahwa para dokter secara tidak sengaja mengirimkan materi infeksius melalui tangan mereka, sebelum melakukan operasi dan juga autopsi kepada ibu yang rentan.Ide Ignaz untuk mencuci tangan terjadi pada 20 Maret 1847, saat itu Ignaz diangkat menjadi Chief Resident di sebuah Klinik Bersalin – Rumah Sakit Umum Wina. Ignaz Semmelweis memberikan sebuah kesimpulan dan juga membuktikan bahwa dokter harus mendisinfeksi tangan secara menyeluruh untuk mengurangi penularan penyakit dan juga mewajibkan semua staf medis mencuci tangannya sebelum memeriksa pasien. Dan hasilnya, infeksi di divisi yang dipegangnya mengalami penurunan.
Dengan adanya prosedur, bahwa tenaga medis harus mencuci tangan di sela pemerikaan, maka terbukti angka kematian dan tingkat infeksi yang terjadi mengalami penurunan. Sampai dengan Bulan Maret sampai Agustus 1848 tidak ada lagi ibu yang meninggal dunia saat melahirkan.
3. Ignaz Semmelweis Quotes
Sebuah tindakan positif pasti ada yang tidak menyukai, begitu pula dengan apa yang dilakukan Ignaz Semmelweis, banyak sekali rekan dokternya yang skeptis terhadap gagasannya tersebut, meskipun pada beberapa dekade selanjutnya, rekomendasi Ignaz diakui.Baca Juga: Ayah Edy, Tokoh Parenting Indonesia.
Pada tahun 1851, Ignaz Semmelweis membuat dan menerbitkan buku hasil karyanya dengan judul “Die Atiologie, der Begriff und die Prophylaxis des Kindbettfiebers” atau bila diterjemahkan berarti “the Etiology, Concept, and Prophylaxis of Childbed Fever”. Hasil karya Semmelweis ini mendapatkan reaksi yang beragam, bahkan terdapat yang menolak idenya.
Saat ini, Ignas Semmelweis dikenal sebagai “Bapak Pengendalian Infeksi” yang dipercaya merevolusi seluruh bidang medis, dan berkat jasa Ignaz banyak orang menyadari mencuci tangan adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit.