Melihat Calon Karyawan dari Profil Sosial Media
Dunia bisnis memang penuh liku-liku, begitu jugadengan perkembangan bisnis, setelah bisnis yang telah dibangun menjadi berkembang, maka diperlukan manajemen yang kuat dan solid, agar usaha yang telah dibangun bisa beroperasioal dengan baik. Untuk itu diperlukan orang-orang yang berkompeten yang bisa membantu lancarnya usaha. Namun dalam kenyataanya sangat sulit untuk mencari orang-orang yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan saat ini. Tidak mungkin kita mencari calon karyawan, seperti mencari kucing dalam karung, karena hanya dengan melihat daftar riwayat hidup saja sepertinya belum cukup. Salah satunya adalah melihat kepribadian calon karyawan, caranya adalah dengan melihat calon karyawan dari profil sosial media yang dimilikinya.
Maka sangat wajar kalau dahulu, banyak sekali perusahaan yang mencari calon karyawan dengan melihat siapa yang membawa, tanpa melihat sisi negatif dari cara tersebut, namun cara ini untuk mengetahui sisi kepribadian calon karyawan tersebut, sekaligus orang yang membawa menjadi sebuah jaminan bahwa calon karyawan tersebut memiliki kepribadian yang bagus saat menduduki pekerjaan yang dibutuhkan.
Beda dahulu, beda dengan sekarang, saat ini telah banyak media sosial yang dipakai anak muda bahkan orang tua untuk menghubungkan satu orang dengan orang lainnya. Selain itu, media sosial sebenarnya adalah sebuah media yang digunakan untuk bertukar informasi, kalau anda bergerak dalam bisnis online, maka media sosial bisa digunakan sebagai alat untuk mempromosikan dagangan online. Namun dibalik fungsinya sebgai media komunikasi, banyak sekali media sosial yang ada digunakan sebagai ajang curhat, bahkan sebagai ajang untuk pamer.
Bagi anak-anak muda, media sosial saat ini lebih banyak digunakan sebagai ajang mengumpulkan foto juga menunjukkan eksistensi mereka atau bisa dikatakan sebagai buku harian atau diary digital. Hal inilah yang tidak banyak disadari para pengguna media sosial. Dan pihak HRD dalam hal ini melihat media sosial sebagai suatu cara untuk melihat karakter dan potensi seseorang, khususnya kepribadian calon karyawan.
Dan kebanyakan calon karyawan atau para pelamar kerja sering menuliskan pengalamannya dalam mencari pekrejaan melalui sosial media. Dari beberapa literatur tentang sosial media, Penelitian menujukkan bahwa media sosial adalah indikator dari kepribadiaan seseorang, yang menghubungkan kehidupan sosial dan juga kepribadian atau kehidupan pribadi seseorang.
Terdapat indikator atau parameter yang digunakan oleh perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan atau HRD dalam perusahaan saat melihat calon karyawan dari profil sosial media, antara lain:
Bahkan bila dalam sebuah postingan yang anda lakukan dan tidak ada orang yang menanggapi bisa dipastikan penilaian HRD, adalah anda orang yang kurang bisa bersosialisasi, hal ini menjadi sebuah penilaian tersendiri bagi HRD.
Oleh karena itu, jagalah privasimu di media sosial, karena jempolmu harimaumu, dan hal ini menjadi sebuah penilaian tersendiri bagi HRD untuk melihat calon karyawan dari profil sosial media. Jadi bijaklah dalam bersosial media.
Maka sangat wajar kalau dahulu, banyak sekali perusahaan yang mencari calon karyawan dengan melihat siapa yang membawa, tanpa melihat sisi negatif dari cara tersebut, namun cara ini untuk mengetahui sisi kepribadian calon karyawan tersebut, sekaligus orang yang membawa menjadi sebuah jaminan bahwa calon karyawan tersebut memiliki kepribadian yang bagus saat menduduki pekerjaan yang dibutuhkan.
Beda dahulu, beda dengan sekarang, saat ini telah banyak media sosial yang dipakai anak muda bahkan orang tua untuk menghubungkan satu orang dengan orang lainnya. Selain itu, media sosial sebenarnya adalah sebuah media yang digunakan untuk bertukar informasi, kalau anda bergerak dalam bisnis online, maka media sosial bisa digunakan sebagai alat untuk mempromosikan dagangan online. Namun dibalik fungsinya sebgai media komunikasi, banyak sekali media sosial yang ada digunakan sebagai ajang curhat, bahkan sebagai ajang untuk pamer.
Sumber gambar: pixabay.com |
1. Merekrut Karyawan dengan Melihat Sosial Media
Saat ini dengan melihat kebutuhan pegawai, apalagi banyaknya pelamar yang melamar dalam suatu posisi pekerjaan, ditambah dengan kebutuhan yang mendesak, kalau biasanya dilakukan tes psikologi untuk mengetahui kepribadian calon karyawan, namun saat ini sebelum dilakukan tes tersebut, perusahaan sebelum memanggil tes lanjutan, akan melihat media sosial yang dipakai oleh calon karyawan.Bagi anak-anak muda, media sosial saat ini lebih banyak digunakan sebagai ajang mengumpulkan foto juga menunjukkan eksistensi mereka atau bisa dikatakan sebagai buku harian atau diary digital. Hal inilah yang tidak banyak disadari para pengguna media sosial. Dan pihak HRD dalam hal ini melihat media sosial sebagai suatu cara untuk melihat karakter dan potensi seseorang, khususnya kepribadian calon karyawan.
Baca Juga:Banyak sekali sosial media yang sering digunakan oleh anak muda, antara lain Facebook, Instagram, Twitter, dan berbagai platform sosial media lainnya. Dan rata-rata anak muda selalu mengikuti semua sosial media tersebut.
2. HRD Melihat Sosmed
Banyak cara yang digunakan HRD dalam melihat calon karyawan, salah satunya adalah dengan melihat sosial media yang dimiliki calon karyawan. Biasanya setelah banyaknya surat lamaran yang masuk, akan disortir sesuai dengan klasifikasi kebutuhan pekerjaan yang dibutuhkan. Setelah sortir selesai, maka sebelum dilakukan pemanggilan atas calon karyawan dalam tes awal, pihak HRD akan melihat kondisi media sosial yang dimiliki, meskipun hal ini hanya sebagai langkah awal saja. Dalam prakteknya semua tergantung kebijakan perusahaan, namun biasanya setelah calon karyawan dipanggil maka melihat akun sosial media juga dilakukan lagi dari akun sosial media yang dituliskan di aplikasi atau formulir yang disediakan perusahaan. Hal inilah yang sering digunakan sebagai pedoman perusahaan.Dan kebanyakan calon karyawan atau para pelamar kerja sering menuliskan pengalamannya dalam mencari pekrejaan melalui sosial media. Dari beberapa literatur tentang sosial media, Penelitian menujukkan bahwa media sosial adalah indikator dari kepribadiaan seseorang, yang menghubungkan kehidupan sosial dan juga kepribadian atau kehidupan pribadi seseorang.
Terdapat indikator atau parameter yang digunakan oleh perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan atau HRD dalam perusahaan saat melihat calon karyawan dari profil sosial media, antara lain:
- Kesantunan yang tercermin dari kalimat yang diposting.
- Tingkat optimisme.
- Kemampuan bersosialisasi atau hubungan profesional calon karyawan.
- Kehidupan di luar pekerjaan termasuk postingan foto.
- Kesantunan yang tercermin dari kalimat yang diposting.
Dalam suatu kondisi, kepribadiaan seseorang tercermin dari apa yang ditulis, misalnya setelah terjadi komentar negatif dirinya, maka apa yang disampaikannya menjadi terlihat bagaimana jati dirinya. Bila yang diposting adalah kalimat positif dan motivasi, sekilas maka terlihat bagaimana sikap dia saat menghadapi suatu masalah. Begitu pula saat yang diposting sering kata-kata kotor kasar dan mengecam, akan terlihat kepribadiaan sehingga menjadi pribadi yang harus diwaspadai.- Tingkat Optimisme.
Setiap perusahaan pasti menginginkan calon karyawan yang optimis, apalagi dalam semua pekerjaan selalu memiliki banyak tantangan. Apa yang terjadi pada perusahaan bila karyawan yang diterima banyak mengeluh bahkan pesemis saat melakukan pekerjaan, tentunya hal ini akan memberikan efek buruk pada kinerja perusahaan. Kata-kata negatif bagi HRD akan menjadi sebuah penilaian atas calon karyawan, sehingga akan terlihat kurang baik dan tidak memiliki daya tahan dan daya juang dalam bekerja.- Kemampuan bersosialisasi atau hubungan profesional calon karyawan.
Menurut sebuat sudi yang dilakukan Oxford University, bahwa orang yang punya banyak teman akan memiliki koneksi otak yang lebih baginya dibanding orang yang hanya memiliki satu atau dua teman saja. Begitu pula dalam jumlah teman, pihak HRD akan melihat banyaknya jumlah teman yang dimiliki sebagai salah satu yang dilihat bahwa anda bisa menjaring koneksi dan hubungan.Bahkan bila dalam sebuah postingan yang anda lakukan dan tidak ada orang yang menanggapi bisa dipastikan penilaian HRD, adalah anda orang yang kurang bisa bersosialisasi, hal ini menjadi sebuah penilaian tersendiri bagi HRD.
- Kehidupan di luar pekerjaan termasuk postingan foto
Dari berbagai foto yang diposting, akan menunjukkan keseharian calon karyawan di luar kantor. Jika yang diposting banyak acara bersenang-senang, nonton bahkan clubbing, maka hal ini menjadi penilaian tersediri, bahkan hal ini menjadi pertimbangan, apabila menerima calon karyawan karena dikhawatirkan akan mengganggu kinerja perusahaan.Oleh karena itu, jagalah privasimu di media sosial, karena jempolmu harimaumu, dan hal ini menjadi sebuah penilaian tersendiri bagi HRD untuk melihat calon karyawan dari profil sosial media. Jadi bijaklah dalam bersosial media.