Membangun Bisnis & Agar Tidak Terjebak Menjadi Karyawan di Bisnis Sendiri
Memiliki bisnis sendiri menjadi mimpi semua orang, bahkan juga buat mereka yang belum pernah terjun langsung dalam sebuah bisnis. Namun tidak semua orang tahu bagaimana kerja keras untuk membuat dan membangun bisnis menjadi berhasil. Banyak sekali suka duka, bahkan proses yang harus dilalui dalam memulai bisnis. Tidak mudah untuk menjadi seorang pengusaha, menjadi seorang pengusaha adalah sebuah pilihan, dan tidak semua orang sanggup menjalani kehidupan menjadi seorang pengusaha. Bahkan dalam perjalanannya, seorang pengusaha harus memiliki cara membanguan bisnis & agar tidak terjebak menjadi karyawan di bisnis sendiri.
Dalam banyak kasus, selain kita bisa memperhatikan dan bahkan mengalami sendiri, kondisi bisnis yang hanya berjalan di tempat, tidak terjadi kemajuan dalam hal perkembangan bisnis, mulai dari omset yang stagnan, pelanggan yang hanya itu-itu saja, ditambah semua pekerjaan yang masih dihandle sendiri dan tidak adanya pendelegasian wewenang dan pekerjaan kepada staf, menjadikan bisnis tidak berjalan. Hal inilah yang menyebabkan anda atau kita yang menjalankan bisnis, seperti terjebak sehingga menjadi seorang pemilik usaha atau pengusaha yang menjadi karyawan di bisnisnya sendiri.
Merasa bingung harus darimana untuk memulai, apalagi bisnis sudah berjalan, menjadi sebuah permasalahan klasik pengusaha selama ini. Ditambah dengan kurang percayanya seorang pengusaha pada karyawan, sehingga enggan untuk mendelegasikan wewenang. Yang mengakibatkan pengusaha tersebut terforsir semua waktu dan energinya pada usaha yang bahkan tidak adanya perkembangan berarti.
Menjadi bos atau sebuah peran ganda dalam bisnis sendiri menjadi hal yang sering terjadi. Pada saat tersebut, kesabaran dan keuletan menjadi sangat diperlukan. Banyak hal yang harus dilakukan yang membutuhkan perjuangan yang keras dari anda sebagai pemilik bisnis, untuk bisa menghadapi segala tantangan dan rintangan yang menghadang dalam proses perjalanan bisnis tersebut.
Masih belum adanya rasa percaya untuk membagi wewenang pada orang lain inilah yang menjadi masalah klasik usaha yang dibangun sendiri, dan hal ini menjadi tantangan yang sangat besar. Tidak hanya anda yang baru membangun bisnis sendiri, namun juga orang-orang atau pengusaha lama yang masih berusaha memegang sendiri usahanya. Rasa khawatir terhadap orang yang diberikan wewenang, dan menganggap orang yang diberi kepercayaan belum mampu menjalankan tersebut menjadi sebuah alasan sehingga para pengusaha ini seperti terjebak menjadi karyawan di bisnis yang dipegangnya sendiri.
Yang menjadi pertanyaan adalah, “Mau sampai kapan jadi CEO – Chief Everything Officer?”. Tentunya pertanyaan ini sungguh sangat menggelitik semua pelaku bisnis, apalagi yang sudah berjalan lama, dalam perjalanan bisnis, semua pengusaha pasti mengharapkan bisnis yang telah dibangun bisa ditingkatkan, dikembangkan, atau anda bisa mengawasi sambil memikirkan hal lain. Dalam hal inilah diperlukan sebuah strategi dan pola pikir yang harus mulai ditanamkan dalam hati dan otak kita, kalau pola pikir kita masih belum percaya dengan orang lain, maka wajar kalau sampai saat ini anda masih seperti bekerja sendiri dan menghandle pekerjaan yang seharusnya pekerjaan tersebut tidak perlu anda pegang sendiri.
Mengutip tulisan dari penggiat bisnis di Instagram yaitu Septian Bramandita @Sbramandita, agar tidak terjebak dalam lingkaran bisnis sendiri dan merasa terkungkung dalam bisnis sendiri, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan:
Menjadi sangat bagus bila dalam bisnis, anda memilih melakukan semuanya sendiri agar sesuai dengan standar anda yang anda miliki, apalagi anda yang telah berpengalaman pernah bekerja dalam perusahaan besar yang sudah tertata rapi, dengan SOP yang bagus, dan dengan kondisi tersebut, menjadikan anda memiliki standar yang tinggi untuk bisnis anda sendiri. Namun yang terjadi adalah hal ini lebih membuat anda sering merasa “lelah” dan kehabisan waktu.
Dalam beberapa literatur, delegasi adalah sebuah konsep untuk bisa mengoptimalkan produktivitas, sehingga delegasi tersebut tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain, antara lain:
Dalam banyak kasus, selain kita bisa memperhatikan dan bahkan mengalami sendiri, kondisi bisnis yang hanya berjalan di tempat, tidak terjadi kemajuan dalam hal perkembangan bisnis, mulai dari omset yang stagnan, pelanggan yang hanya itu-itu saja, ditambah semua pekerjaan yang masih dihandle sendiri dan tidak adanya pendelegasian wewenang dan pekerjaan kepada staf, menjadikan bisnis tidak berjalan. Hal inilah yang menyebabkan anda atau kita yang menjalankan bisnis, seperti terjebak sehingga menjadi seorang pemilik usaha atau pengusaha yang menjadi karyawan di bisnisnya sendiri.
Merasa bingung harus darimana untuk memulai, apalagi bisnis sudah berjalan, menjadi sebuah permasalahan klasik pengusaha selama ini. Ditambah dengan kurang percayanya seorang pengusaha pada karyawan, sehingga enggan untuk mendelegasikan wewenang. Yang mengakibatkan pengusaha tersebut terforsir semua waktu dan energinya pada usaha yang bahkan tidak adanya perkembangan berarti.
Sumber gambar: pixabay.com |
1. Membangun Bisnis Startup
Banyak cara untuk memulai bisnis salah satunya dengan membangun bisnis startup. Bisnis startup sendiri adalah bisnis yang baru dibangun atau bisnis yang baru dirintis. Dalam memulai bisnis yang baru dirintis ini memang banyak sekali yang harus dilakukan, mulai dari berkorban dengan meluangkan waktu lebih banyak, agar bisnis ini bisa berjalan, sampai dengan memberikan energi yang lebih, terutama kalau bisnis ini masih mulai berdiri dan belum bisa menghasilkan atau sudah menghasilkan namun belum seberapa rupiah yag dihasilkannya.Menjadi bos atau sebuah peran ganda dalam bisnis sendiri menjadi hal yang sering terjadi. Pada saat tersebut, kesabaran dan keuletan menjadi sangat diperlukan. Banyak hal yang harus dilakukan yang membutuhkan perjuangan yang keras dari anda sebagai pemilik bisnis, untuk bisa menghadapi segala tantangan dan rintangan yang menghadang dalam proses perjalanan bisnis tersebut.
Baca Juga:Tidak mudah, namun dalam proses mendirikan dan membangun sebuah bisnis tidak bisa dilakukan secara asal, dan peran anda sebagai pemilik usaha menjadi sangat diperlukan, khususnya menyusun dan menerapkan strategi agar bisa mengembangkan bisnis sendiri dan menghasilkan profit bisnis.
2. Membangun Bisnis Sendiri dan Agar Tidak Terjebak Menjadi Karyawan di Bisnis Sendiri
Setelah bisnis yang diimpikan sudah didirikan dan dibangun, apalagi bisnis yang dibangun sudah bisa memberikan profit yang bagus, maka pada proses selanjutnya adalah memikirkan strategi untuk membangun bisnis yang lebih besar, khususnya pengembangan bisnis. Namun yang terjadi adalah seringkali terdapat rasa kebimbangan saat akan mengembangkan bisnis. Di satu sisi, hasrat hati ingin mengembngkan bisnis, namun di lain sisi, anda harus menyerahkan atau membagi wewenang pada orang lain agar melangkah. Pada kondisi ini hal yang sangat wajar karena mungkin anda baru membangun sebuah bisnis dan masih beum terbangun kepercayaaan atau “trust” pada orag lain.Masih belum adanya rasa percaya untuk membagi wewenang pada orang lain inilah yang menjadi masalah klasik usaha yang dibangun sendiri, dan hal ini menjadi tantangan yang sangat besar. Tidak hanya anda yang baru membangun bisnis sendiri, namun juga orang-orang atau pengusaha lama yang masih berusaha memegang sendiri usahanya. Rasa khawatir terhadap orang yang diberikan wewenang, dan menganggap orang yang diberi kepercayaan belum mampu menjalankan tersebut menjadi sebuah alasan sehingga para pengusaha ini seperti terjebak menjadi karyawan di bisnis yang dipegangnya sendiri.
Sumber gambar: bisnishackcom |
Mengutip tulisan dari penggiat bisnis di Instagram yaitu Septian Bramandita @Sbramandita, agar tidak terjebak dalam lingkaran bisnis sendiri dan merasa terkungkung dalam bisnis sendiri, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan:
- Jangan semua pekerjaan dilakukan sendiri, sudah waktunya mendelegasikan tugas anda ke orang lain. Maksudnya kalau tugasmu bisa dihandle orang lain, misalnya urusan customer service, packing, orderan sampai urusan campaign usaha dan produk, ya anda harus meng-hire orang.
- Dengan kondisi seperti itu, anda bisa mulai memikirkan strategi besar untuk bisnis anda. Semakin banyak tugas yang didelegasikan, maka waktu menjadi semakin banyak, sehingga anda bisa “make more money” dibanding saat mengerjakan semuanya sendiri.
3. Mendelegasikan Pekerjaan agar Bisnis Menjadi Lebih Profitable
Tidak mudah dan hasus dilakukan, apalagi bagi anda yang ingin bisnis yang anda miliki ingin berkembang menjadi lebih besar. Salah satu hal yang harus dilakukan agar anda bisa berpikir strategis dan juga tidak terjebak pada kegiatan opersional bisnis adalah “mendelegasikan pekerjaan”. Kata delegasi berarti membagi sebuah pekerjaan pada orang lain, kata ini menjadi hal yang berat dilakukan, apalagi bagi anda seorang pengusaha yang memiliki sifat perfeksionis.Menjadi sangat bagus bila dalam bisnis, anda memilih melakukan semuanya sendiri agar sesuai dengan standar anda yang anda miliki, apalagi anda yang telah berpengalaman pernah bekerja dalam perusahaan besar yang sudah tertata rapi, dengan SOP yang bagus, dan dengan kondisi tersebut, menjadikan anda memiliki standar yang tinggi untuk bisnis anda sendiri. Namun yang terjadi adalah hal ini lebih membuat anda sering merasa “lelah” dan kehabisan waktu.
Dalam beberapa literatur, delegasi adalah sebuah konsep untuk bisa mengoptimalkan produktivitas, sehingga delegasi tersebut tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan dalam mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain, antara lain:
- Memilih orang yang terpercaya dan terbaik yang sesuai dengan kriteria anda.
- Buatlah SOP (Standar Operasional Prosedur) dan juga petunjuk pelaksaanan yang mudah dimengerti dan dilaksanakan.
- Selalu melakukan review berkala atas kemajuan pekerjaan, dengan begitu anda lebih tenang dan aman.