Startup Besar Rugi
Bisnis adalah sesuatu yang menarik dan dinamis, banyak hal yang bisa dilakukan dengan memulai dan membangun bisnis. Namun di antara keyakinan untuk sukses bisnis, banyak liku-liku dan jalan terjal yang harus dihadapai, dengan kata lain, harus siap dalam menghadapi proses. Begitu banyak yang ingin memiliki bisnis, namun tidak siap dengan hal terburuk yang harus dihadapi, misalnya mengalami kerugian, bangkrut bahkan banyak hal lain yang harus dihadapi. Itu masih berbicara tentang bisnis kecil, bagimana dengan banyaknya usaha yang mengalam kerugian, bahkan berita ”Startup besar rugi”, mulai menghiasi berbagai media, baik media cetak dan media eletronik.
Berbicara tentang Startup, tentunya bayangan kita selalu tertuju pada berbagai perusahaan besar yang mulai berdiri, seperti Gojek, Traveloka dan banyak perusahaan baru. Itulah Startup, yang merupakan bisnis yang baru berdiri dan berkembang yang didukung berbagi layanan digital, dan juga pendanaan yang berasal dari kerjasama dengan berbagai kelompok. Startup sendiri sebenarnya merujuk pada sebuah perusahaan baru, belum lama beroperasi atau perusahaan yang baru dirintis.
Saat ini dengan berkembangnya teknologi dan banyaknya kebutuhan bisnis, menyebabkan banyak startup yang mulai berdiri. Dalam perkembangannya, bisnis Startup adalah bisnis yang identik dengan perusahaan teknologi, internet, web dan perusahaan yang berkaitan dengan teknologi. Namun dibalik semakin banyak dan munculnya Startup, juga terdapat beberapa Startup yang mengalami pil pahit, sehingga harus melakukan efisiensi, hal ini disebabkan kondisi keuangan yang kurang baik, salah satunya disebabkan terlau banyak membakar uang.
Contohnya adalah CloudMind. Cloudmind sendiri adalah Startup yang bergerak di bidang teknologi dengan sisten berbasis cloud untuk membuat arsitektur robot cerdas, yang didirikan pada tahun 2015. Startup ini berkantor pusat di Beijing, Tiongkok dan Santa Clara, California. Perusahaan ini didukung oleh SoftBank, Foxconn, Walden Fenture Investments dan Keytone Venture. Namun siapa yang menyangka Cloudmind akhirnya harus melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap ratusan pegawainya. Selain melakukan PHK, Cloudmind juga menutup kantornya yang berada di Santa Clara, Silicon Valey, California, sebagai tindak lanjut untuk melalukan efisiensi. Tahun lalu Cloudmind mengalami kerugian USD $ 100 juta, ditambah lagi dengan pasar yang kurang bagus.
Baca juga: Debenhams "Ratu Ritel Inggris" bangkrut.
Kasus yang lain juga terjadi pada “Oyo”. Oyo adalah Startup kelas besar yang bergerak di bidang penyewaan hotel dan berkantor pusat di India dan didirikan oleh Ritesh Agarwal pada Bulan Mei 2013, yang didukung oleh Softbank dan Airbnb. Bahkan Softbank sempat mengucurkan dana sebsar USD $ 800 juta. Oyo pun akan melakukan hal yang sama dengan Cloudmind, yaitu melakukan PHK dengan jumlah 2.000 orang, hal ini dilakukan agar Oyo kembali mendapatkan profit.
Selain Oyo, satu lagi perusahaan yang digandeng Softbank dan juga mengalami kerugian, “WeWork”. WeWork adalah Startup yang bergerak dalam ruang kantor, dengan konsep ruang kerja bersama atau berbagi ruang kerja yang menjadi hal baru di Amerika Serikat. Namun siapa yang menyangka Startup yang diawalnya mengalami perkembangan yang luar biasa ini harus mengalami masalah keuangan, bahkan terjadi valuasi sehingga nilai yang sebelumya sebesar US $47 miliar sekarang menjadi US $8 miliar.
Seperti yang disampaikan Wesley Harjono, CEO Plug and Play, yang menentukan sukses dan tidaknya sebuah startup adalah pendiri Startup itu sendiri, bukan dari pasar. Sebagai seorang founder, tentunya harus memiliki mental yang kuat, karena merupakan perusahaan yang baru berdiri, otomatis perusahaan akan mengalami banyak pasang surut yang luar biasa. Sehingga seorang pendiri akan memimpin timnya untuk selalu berinovasi sesuai dengan minat masyarakat, sehingga tujuan didirikannya Startup untuk memberikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat menjadi tercapai.
Semoga informasi tentang Startup besar rugi, bisa memberi informasi untuk anda, terutama di masa saat ini yang membutuhkan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi proses bisnis.
Berbicara tentang Startup, tentunya bayangan kita selalu tertuju pada berbagai perusahaan besar yang mulai berdiri, seperti Gojek, Traveloka dan banyak perusahaan baru. Itulah Startup, yang merupakan bisnis yang baru berdiri dan berkembang yang didukung berbagi layanan digital, dan juga pendanaan yang berasal dari kerjasama dengan berbagai kelompok. Startup sendiri sebenarnya merujuk pada sebuah perusahaan baru, belum lama beroperasi atau perusahaan yang baru dirintis.
Sumber gambar: pixabay.com |
1. Startup Company yang Mengalami Kerugian
Saat ini dengan berkembangnya teknologi dan banyaknya kebutuhan bisnis, menyebabkan banyak startup yang mulai berdiri. Dalam perkembangannya, bisnis Startup adalah bisnis yang identik dengan perusahaan teknologi, internet, web dan perusahaan yang berkaitan dengan teknologi. Namun dibalik semakin banyak dan munculnya Startup, juga terdapat beberapa Startup yang mengalami pil pahit, sehingga harus melakukan efisiensi, hal ini disebabkan kondisi keuangan yang kurang baik, salah satunya disebabkan terlau banyak membakar uang.Contohnya adalah CloudMind. Cloudmind sendiri adalah Startup yang bergerak di bidang teknologi dengan sisten berbasis cloud untuk membuat arsitektur robot cerdas, yang didirikan pada tahun 2015. Startup ini berkantor pusat di Beijing, Tiongkok dan Santa Clara, California. Perusahaan ini didukung oleh SoftBank, Foxconn, Walden Fenture Investments dan Keytone Venture. Namun siapa yang menyangka Cloudmind akhirnya harus melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) terhadap ratusan pegawainya. Selain melakukan PHK, Cloudmind juga menutup kantornya yang berada di Santa Clara, Silicon Valey, California, sebagai tindak lanjut untuk melalukan efisiensi. Tahun lalu Cloudmind mengalami kerugian USD $ 100 juta, ditambah lagi dengan pasar yang kurang bagus.
Baca juga: Debenhams "Ratu Ritel Inggris" bangkrut.
Kasus yang lain juga terjadi pada “Oyo”. Oyo adalah Startup kelas besar yang bergerak di bidang penyewaan hotel dan berkantor pusat di India dan didirikan oleh Ritesh Agarwal pada Bulan Mei 2013, yang didukung oleh Softbank dan Airbnb. Bahkan Softbank sempat mengucurkan dana sebsar USD $ 800 juta. Oyo pun akan melakukan hal yang sama dengan Cloudmind, yaitu melakukan PHK dengan jumlah 2.000 orang, hal ini dilakukan agar Oyo kembali mendapatkan profit.
Selain Oyo, satu lagi perusahaan yang digandeng Softbank dan juga mengalami kerugian, “WeWork”. WeWork adalah Startup yang bergerak dalam ruang kantor, dengan konsep ruang kerja bersama atau berbagi ruang kerja yang menjadi hal baru di Amerika Serikat. Namun siapa yang menyangka Startup yang diawalnya mengalami perkembangan yang luar biasa ini harus mengalami masalah keuangan, bahkan terjadi valuasi sehingga nilai yang sebelumya sebesar US $47 miliar sekarang menjadi US $8 miliar.
2. Kenapa Startup Gagal
Startup yang tumbuh dan berkembang menjadi hal yang menarik, hal ini menunjukkan mulai banyak orang yang menjadi entrepreneur, otomatis akan memiliki efek yang luar biasa, salah satunya bisa menarik dan menyerap tenaga kerja. Namun apa yang terjadi bila Startup tersebut mengalami kegagalan, tentunya akan merugikan banyak pihak, seperti yang disampaikan di atas.Seperti yang disampaikan Wesley Harjono, CEO Plug and Play, yang menentukan sukses dan tidaknya sebuah startup adalah pendiri Startup itu sendiri, bukan dari pasar. Sebagai seorang founder, tentunya harus memiliki mental yang kuat, karena merupakan perusahaan yang baru berdiri, otomatis perusahaan akan mengalami banyak pasang surut yang luar biasa. Sehingga seorang pendiri akan memimpin timnya untuk selalu berinovasi sesuai dengan minat masyarakat, sehingga tujuan didirikannya Startup untuk memberikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat menjadi tercapai.
Semoga informasi tentang Startup besar rugi, bisa memberi informasi untuk anda, terutama di masa saat ini yang membutuhkan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi proses bisnis.