Sukses Bisnis Online ala Ewindha Sari
Membangun bisnis yang diidamkan tentu menjadi harapan siapa pun yang ingin menggeluti bisnis. Tantangan dan hambatan pasti menjadi asam garam dalam membangun bisnis, tidak semudah membalik tangan, namun hal inilah yang harus dihadapi bagi seorang entrepereneur yang sudah berkomitmen untuk menggeluti suatu bisnis. Hal ini juga berlaku bagi seorang entrepreneur muda asal Yogyakarta. Dan sukses bisnis online ala Ewindha Sari telah menginspirasi para entrepeneur muda, khususnya kaum perempuan untuk mencoba masuk dalam bidang bisnis. Bisnis adalah seni, dan banyak hal yang menyebabkan orang yang masuk bisnis menjadi menarik, karena seorang pebisnis atau seorang entrepreneur adalah orang yang berbeda, orang yang tidak mudah putus harapan dan selalu memiliki ide ketika suatu rintangan sedang dihadapi, mereka cenderung menganggap apa yang menghalangi sebagai tantangan yang harus diselesaikan.
Siapa yang menyangka di balik wajah manisnya, seorang anak muda yang cantik dan dengan berbekal modal uang Rp. 300 ribu bisa menghasilkan omzet yang tidak disangka, miliaran rupiah. Dan tentunya banyak kisah yang dialami seorang Ewindha Sari saat memulai membesarkan bisnisnya. Tidak mudah namun harus dihadapi.
Sebagai seorang pengusaha muda, Ewindha pasti mengalami jatuh bangun, tidak hanya itu saja, tantangan yang luar biasa juga dihadapi, mulai dari persaingan bisnis, naik turunnya bisnis, sampai ancaman usaha atau bisnis yang bisa gulung tikar, semua itu pernah dihadapai Ewindha.
Dengan modal hanya Rp 300 ribu rupiah, pasangan ini mencoba bangkit, apalagi dengan pengalaman suami Ewindha, yaitu Dwisoko yang pernah mengalami kegagalan bisnis yaitu pecah kongsi pada tahun 2008. Bisnis yang dibangun pasangan ini menggunakan konsep bisnis online dengan menggunakan platform Multiply.com dan menjual barang melalui Forum Jual Beli Kaskus.
Saat ini, dengan berkembangnya media sosial, konsep bisnis online yang dijalankan pasangan ini semakin berkembang apalagi dengan menggunakan Facebook dan juga kemudahan melalukan promosi melalui Instagram, menjadikan bisnis online milik Ewindha dan Dwisoko semakin berkembang.
Dan perlahan tapi pasti, dengan bersabar ditambah ketekunan dan keuletannya, pada tahun 2010, bisnis online yang digelutinya semakin tumbuh, hingga lahir brand “Gotosovie”. Yang menarik, Gotosovie di awal berdirinya malah tidak menjual produk tas, melainkan menjual produk frame karton yang dibuat secara hand made.
Tantangan terbesar yang dihadapi pebisnis muda ini adalah saat sekitar tahun 2012 dan tahun 2013, pada tahun ke-4 bisnisnya, bisnis mereka mengalami kegagalan dalam hal leadership, dalam proses mengelola tim, akibatnya, usaha yang dijalaninya ditinggalkan oleh tim penjualan dan hanya tersisa 4 orang. Dan akhirnya pasangan ini harus memulai bisnisnya lagi mulai dari nol.
Terdapat tiga kuat sukses bisnis, sebagai modal dasar yang bisa anda pegang teguh saat ingin membangun bisnis, antara lain:
Siapa yang menyangka di balik wajah manisnya, seorang anak muda yang cantik dan dengan berbekal modal uang Rp. 300 ribu bisa menghasilkan omzet yang tidak disangka, miliaran rupiah. Dan tentunya banyak kisah yang dialami seorang Ewindha Sari saat memulai membesarkan bisnisnya. Tidak mudah namun harus dihadapi.
Sebagai seorang pengusaha muda, Ewindha pasti mengalami jatuh bangun, tidak hanya itu saja, tantangan yang luar biasa juga dihadapi, mulai dari persaingan bisnis, naik turunnya bisnis, sampai ancaman usaha atau bisnis yang bisa gulung tikar, semua itu pernah dihadapai Ewindha.
Ewindha Sari (Sumber gambar: brilio.net) |
1. Sukses Bisnis Online dari Nol
Memulai bisnis adalah hal berat karena pada titik awal ini, menjadi kunci kesuksesan seseorang untuk membuat keputusan dalam memasuki bidang yang penuh ketidakpastian ini. Begitu juga dengan perempuan kelahiran Kediri ini. Bertemu dengan seorang pria pada tahun 2008, yang siapa menyangka pria yang menjadi partner bisnis dan pada akhirnya, juga menjadi suaminya. Dan pada tahun 2008, Ewindha Sari dan Dwisoko Adinugroho memutuskan untuk membangun bisnis bersama dengan konsep bisnis online yang fokus pada brand tas lokal, dengan brand “Gotosovie”.Dengan modal hanya Rp 300 ribu rupiah, pasangan ini mencoba bangkit, apalagi dengan pengalaman suami Ewindha, yaitu Dwisoko yang pernah mengalami kegagalan bisnis yaitu pecah kongsi pada tahun 2008. Bisnis yang dibangun pasangan ini menggunakan konsep bisnis online dengan menggunakan platform Multiply.com dan menjual barang melalui Forum Jual Beli Kaskus.
Saat ini, dengan berkembangnya media sosial, konsep bisnis online yang dijalankan pasangan ini semakin berkembang apalagi dengan menggunakan Facebook dan juga kemudahan melalukan promosi melalui Instagram, menjadikan bisnis online milik Ewindha dan Dwisoko semakin berkembang.
2. Bisnis Sukses Anak Muda
Tidak ada bisnis yang bisa dilakukan dalam sehari semalam, begitu pula dengan bisnis online milik Ewindha Sari, setelah menyelesaikan kuliahnya dari Jurusan Ekonomi Manajamen, UPN Surabaya. Ewindha belum mendapatkan pekerjaan, dan yang menjadi fokus saat itu adalah membuat bisnis untuk bisa menghidupi dirinya. Ditambah lagi dengan Dwisoko yang saat itu bisnisnya juga bangkrut.Dan perlahan tapi pasti, dengan bersabar ditambah ketekunan dan keuletannya, pada tahun 2010, bisnis online yang digelutinya semakin tumbuh, hingga lahir brand “Gotosovie”. Yang menarik, Gotosovie di awal berdirinya malah tidak menjual produk tas, melainkan menjual produk frame karton yang dibuat secara hand made.
Baca Juga:Proses bisnis, menjadi hal penting dalam menjalankan bisnis. Dengan berkembangnya bisnis, akhirnya Gotosovie menemukan platform bisnis yang jelas dengan mulai menjual tas. Keterbatasan modal tidak menjadikan inovasi Ewindha dan Dwisoko terhenti, meskipun belum berani membuat sendiri produk tas, namun kesabaran dalam menjual tas, menjadikan pasangan ini berani membuat sendiri tas secara mandiri, karena didorong kesuksesan dalam penjualan dan permintaan konsumen yang semakin meningkat.
3. Tantangan Bisnis
Bukan seorang entrepreneur bila menghadapi sebuah masalah kemudian harus putus di tengah jalan. Seorang entrepreneur akan mencari solusi agar bisa menyelesaikan masalah, bahkan mendapatkan keuntungan dengan adanya masalah tersebut. Behitu pula dengan Ewindha dan Dwisoko juga mengalami tantangan yang luar biasa, meskipun bukan terlahir dari keluarga pengusaha, namun passion dan ketekunan menjadikan modal utama pasangan ini untuk meraih sukses.Tantangan terbesar yang dihadapi pebisnis muda ini adalah saat sekitar tahun 2012 dan tahun 2013, pada tahun ke-4 bisnisnya, bisnis mereka mengalami kegagalan dalam hal leadership, dalam proses mengelola tim, akibatnya, usaha yang dijalaninya ditinggalkan oleh tim penjualan dan hanya tersisa 4 orang. Dan akhirnya pasangan ini harus memulai bisnisnya lagi mulai dari nol.
4. Kiat Sukses Usaha Kecil Ewindha Sari
Banyak hal yang bisa dipelajari dari kisah bisnis pasangan muda ini. Mulai dari memulai dan membangun bisnis, tantangan dalam menjalankan bisnis, sampai dalam proses pengembangan bisnis, dan juga memasarkan produk. Semuanya tidak mudah, banyak tantangan dan hambatan. Sebagai seseorang yang sudah memilih untuk menjadi seorang entrepreneur, tentunya konsistensi dalam bisnis menjadi hal penting, tidak ada bisnis yang bisa dibangun dengan instan, begitu pula dengan Gotosovie yang dibangun oleh Ewindha Sari dan Dwisoko Adinugroho.Gotosovie (Sumber gambar: linkedin.com) |
- Persistence.
- Curios.
- Learning
- Milikilah passion dalam berbisnis, karena tanpa passion, anda tidak akan bisa dengan mudah membangun bisnis, kalau belum ada passion, maka latihlah.
- Harus kreatif dan berani dalam memulai bisnis.
- Mampu memodifikasi proses bisnis, dalam contoh Ewindha Sari dan Dwisoko, mereka menggabungkan kelebihan yang dimiliki pasangannya, dengan Ewindha Sari fokus pada riset bisnis dan Dwisoko sebagai arsitek.
- Jangan terlalu banyak perencanaan, karena jika terlalu banyak perencanaan, menyebabkan tidak bisa melakukan eksekusi ide dengan cepat.
- Learning by doing, meskipun persiapan masih 70%, anda bisa memulai. Bisnis itu dinamis, asal mau belajar dan mengikuti trend, pasti bisa survive.