Tips Bisnis Kuliner Agar Bisa Bertahan di Tengah Pandemi Corona
Wabah virus corona Covid-19 masih mengancam kehidupan masyarakat Indonesia, dan ancaman tersebut tidak hanya mengancam Indonesia saja namun semua negara di belahan dunia ini. Bahkan efek yang ditimbulkannya sungguh luar biasa, tidak hanya berpengaruh pada kesehatan masyarakat namun sendi kehidupan negara, termasuk bisnis dan ekonomi. Dan efeknya adalah menurunnya semua sektor ekonomi, mulai dari pendapatan, menurunnya pesanan barang, bahkan yang menakutkan adalah terjadinya PHK. Begitu pula sektor UMKM, salah satunya adalah bisnis kuliner.
Berbagai cara dilakukan agar bisa bertahan. Tips bisnis kuliner agar bisa bertahan di tengah pandemi corona ini mencoba memberikan solusi kepada para pebisnis kuliner agar tetap bersemangat dan bisa mendapatkan penghasilan ditengah merebaknya wabah virus ini.
Sangat diakui bahwa wabah pandemi covid-19 berpengaruh sangat besar pada usaha kuliner. Bahkan diantaranya sampai menutup gerai kuliner karena adanya aturan Pemerintah yang mengharuskan tetap di rumah. Melihat kondisi tersebut, salah satunya adalah mencari solusi agar tetap bisa berjualan, meskipun dalam kondisi terbatas.
Solusinya adalah siap beradaptasi atau siap berubah dengan kondisi saat ini, yang dulunya lebih senang dengan konsep bisnis offline, namun sejak adanya pandemi ini, para pemilik bisnis kuliner harus beralih ke sistem online.
Baca juga: Sukses Bisnis Kuliner.
Berikut tips bisnis yang bisa dilakukan agar bisnis kuliner yang dimiliki bisa bertahan, antara lain:
Berbagai cara dilakukan agar bisa bertahan. Tips bisnis kuliner agar bisa bertahan di tengah pandemi corona ini mencoba memberikan solusi kepada para pebisnis kuliner agar tetap bersemangat dan bisa mendapatkan penghasilan ditengah merebaknya wabah virus ini.
Sangat diakui bahwa wabah pandemi covid-19 berpengaruh sangat besar pada usaha kuliner. Bahkan diantaranya sampai menutup gerai kuliner karena adanya aturan Pemerintah yang mengharuskan tetap di rumah. Melihat kondisi tersebut, salah satunya adalah mencari solusi agar tetap bisa berjualan, meskipun dalam kondisi terbatas.
 |
| Sumber gambar: pixabay.com |
1. Mempertahankan Bisnis di Tengah Pandemi
Semua kejadian pasti memiliki hal positif dan negatif, tentunya tergantung pada kita dalam menyikapinya. Sebenarnya bisnis kuliner adalah bisnis yang tahan banting, namun dengan kondisi saat ini yang menyebabkan para pelanggan kuliner mengurangi intensitasnya untuk keluar rumah menjadikan omset penjualan bisnis kuiner menurun.Solusinya adalah siap beradaptasi atau siap berubah dengan kondisi saat ini, yang dulunya lebih senang dengan konsep bisnis offline, namun sejak adanya pandemi ini, para pemilik bisnis kuliner harus beralih ke sistem online.
2. Tips Bisnis Kuliner agar Bisa Bertahan
Peruabahan menjadi kata kunci yang harus dilakukan agar bisa bertahan, apalagi dalam masa pandemi seperti saat ini. Banyak cara yag bisa dilakukan oleh pemilik bisnis kuliner agar tetap bisa bertahan.Baca juga: Sukses Bisnis Kuliner.
Berikut tips bisnis yang bisa dilakukan agar bisnis kuliner yang dimiliki bisa bertahan, antara lain:
- Membuat sistem dan melayani delivery. Cara ini bisa dilakukan secara mandiri dengan mempersiapkan karyawan khusus untuk kurir yang diberi tugas untuk mengantar pesanan makanan ke pelanggan dalam rangka untuk mempercepat pelyaanan kepada konsumen. Dalam hal ini tetap melakukan kerjasama ojek online, sehingga proses pelayanan tetap bisa terjaga.
- Memastikan tempat kuliner bersih dan steril. Anda harus memastikan semua area steril dan terjaga kebersihannya, termasuk dapur, proses memasak dan dalam hal menyajikan makanan. Dan yang penting adalah saat melaksanakan delivery order, para kurir dan makanan yang dikirim harus steril.
- Menggunakan sosial media. Penggunaan dalam hal ini tidak saja untuk promosi bisnis kuliner anda, namun juga untuk membagikan informasi dan memberitahukan bahwa tempat kuliner dan bisnis kuliner juga ikut serta dalam mencegah penyebaran covid-19. Dengan memberikan foto proses penyemprotan di area konsumen, area dapur yang bisa memberikan keyakinan pada pelanggan bahwa kuliner yang dibeli benar-benar bersih.
- Mengajak para pelanggan untuk lebih banyak memesan melalui media online, baik melalui Whatsapp dan sosial media. Sehingga mengurangi intensitas konsumen untuk datang dan bertemu, namun proses bisnis tetap bisa berjalan.
- Mengutamakan transaksi non tnai. Cara ini menjadi salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran virus, para pelanggan dan konsumen anda tidak perlu membawa dan menyerahkan uang tunai saat bertransakasi. Sehingga bisa meminimalisir risiko penularan virus dari uang tunai.