Resensi 'Cinta Brontosaurus"
Masih ingat dengan Radity Dika? Sosok komika dan pemain film yang ternyata seorang novelis. Namun siapa yang menyangka kalau novel yang ditulisnya adalah sebuah cerita lucu dan konyol yang ternyata adalah kumpulan cerita pribadi Raditya Dika sendiri. Setelah buku pertamanya yang berjudul "Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh", maka novel "Cinta Brontosaurus" menjadi novel sekaligus buku kedua yang diterbitkannya pada tahun 2006. Sebagai novel yang pernah booming antara tahun 2006 sampai tahun 2008 karena novel tersebut pernah dicetak ulang sampai cetakan ke 13, tentunya ada hal menarik mengapa para pembaca novel tertarik dengan novel lucu ini.
Novel "Cinta Brontosaurus" sendiri menjadi sebuah cerita pendek dengan Raditya Dika sebagai tokoh utama dalam novel tersebut, dengan kata lain menceritakan pengalaman pribadi Raditya Dika yang totol namun tetap kontemplatif dan 13 kisah didalamnya adalah pengalaman nyata yang dialami oleh Raditya Dika.
Identitas Novel :
- Judul buku : Cinta Brontosaurus.
- Penulis : Raditya Dika.
- Penerbit: Gagas Media.
- Tahun terbit : Cetakan pertama tahun 2006, dan cetakan ke-13 tahun 2008.
- Jumlah halaman : 152 halaman.
- ISBN: 979-780-059-8
Resensi Novel - Sinopsis "Cinta Brontosaurus"
Seperti buku sebelumnya yang ditulis oleh Raditya Dika, Kambing Jantan, maka Cinta Brontosaurus menjadi sebuah buku yang berisi cerita pribadi dari Raditya Dika. Bahkan judul novel ini juga diambil dari salah satu judul cerita yang ada di novel "Cinta Brontosaurus" ini. Selain menjadi kisah pribadi, semua cerita yang ada di novel ini juga kocak alias lucu. Dan yang menarik, format penulisan menggunakan format cerpen bukan lagi format diary seperti novel sebelumnya, sehingga lebih pendek.
Novel "Cinta Brontosaurus" |
Sesuai dengan ide cerita yang ditulis oleh Raditya Dika, karena formatnya cerpen makadalam satu cerita bisa berisi beberapa halaman dengan cerita yang bervariasi, mulai dari cerita Raditya Dika nembak cewek untuk pertama kali (dan pada akhirnya berakhir dengan tragis) atau bahkan pengalaman lucu yaitu thriller masuk ruang operasi karena kuku cantengan, atau bahkan cerita pertama tentang mobil timornya yang bisa membalas dendam karena perlakukan Raditya yang semena-mena pada mobil timor tersebut.
Keunggulan Novel "Cinta Brontosaurus"
Berbeda dengan buku dan novel yang dijual dipasaran, maka cerita yang ditulis oleh Raditya Dika adalah sebuah kisah nyata yang dialami sendiri oleh Radiya. Dan maksud novel ini ditulis adalah untuk menghibur para pembacanya sambil berbagi cerita.
Baca juga: Resensi Novel “Ivan Amanda - Pengantin Pengganti”.
Selain menghibur, buku ini juga memiliki nilai positif, yaitu agar selalu pantang menyerah dan berani untuk mencoba saat gagal, dan harus berani menjadi diri sendiri. Hal ini tercermin dari berbagai cerita yang disampaikan dalam novel "Cinta Brontosaurus".
Kelemahan Novel "Cinta Brontosaurus"
Selain nilai postif yang menghibur para pembacanya, namun terdapat sedikit kekurangan yang harus diperbaiki yaitu kata-kata yang sedikit vulgar dan berani, meskipun kata-kata ini bisa tertutupi dengan cerita lucu yang ada pada novel ini.
Sebagai buku kedua yang dihasilkan oleh Raditya Dika, setelah novel "Kambing Jantan, maka kehadiran resensi "Cinta Brontosaurus" semoga bisa memberikan sedikit gambaran tentang novel jenaka ini.
Belum ada Komentar untuk "Resensi 'Cinta Brontosaurus""
Posting Komentar