Entrepreneur, Mulai dari Sekarang atau Hanya Sebatas Harapan
Entrepreneur, Mulai dari Sekarang atau Hanya Sebatas Harapan - Entrepreneur, kata ini sangat sering didengungkan atau sering disampaikan oleh para motivator, bahkan menjadi sebuah harapan bagi mereka yang saat ini masih bekerja sebagai seorang karyawan. Namun, semuanya hanya sebatas teori dan hanya sebatas cita-cita, karena bagi seseorang yang masih bekerja sebagai karyawan dan berada di zona nyaman, kepastian mendapatkan gaji menjadi hal utama. Begitu pula saat mereka merasa terdesak dengan tekanan kerja, kata menjadi “entrepreneur” seolah menjadi sebuah pilihan terakhir. Padahal untuk menjadi seorang entrepreneur tidak bisa dilakukan secara innstan, terdapat proses yang harus dilalui, banyak diantaranya yang ingin menjadi entrepreneur, namun tidak ingin melakukan apa yang harus entrepreneur lakukan, inilah yang menjadi kendala mengapa mereka tidak mau melepas sebuah title “karyawan”.
Yang sering terjadi sebenarnya adalah hanya melihat keindahan dimuka, atau secara sekilas melihat enaknya kehidupan seorang pengusaha, sehingga hal ini menjadi sebuah iming-iming untuk ingin segera lepas dari title karyawan. Dari berbagai pengalaman dan cerita sukses, menjadi seorang entrepreneur sama halnya dengan meraih sebuah jabatan, yang harus dilalui dengan proses, namun kebanyakan mereka tidak mau melewati keindahan proses tersebut, dan lebih mengutamakan nikmatnya mendapatkan gaji satu bulan sekali untuk memperbesar kerajaan bisnis orang lain.
Menjadi Entrepreneur (Sumber gambar: businessnewsdaily.com) |
Memang keputusan terberat adalah saat memutuskan sebuah pilihan untuk menjadi seorang pengusaha atau bisa dikatakan menjadi mantan karyawan yang memilih berusaha sendiri, apalagi memulai usaha tersebut dari titik nol, tentunya akan dimulai dari pengalaman yang luar biasa yang akan mendidik calon pengusaha tersebut menjadi pengusaha tangguh, tentunya terus berusaha sampai satu-satunya keputusan terberat dalam hidup adalah bingung saat memilih mobil warna apa yang akan dipakai, seperti sebuah dorongan luar biasa atau motivasi untuk tetap berusaha meski sangat berat.
Menjadi Entrepreneur, Nikmati Prosesnya Bukan Perbanyak Protes
Kenyataan yang terjadi sebenarnya adalah menjadi seorang entrepreneur merupakan sebuah pilihan, karena begitu memilih menjadi entreprenur berarti sudah siap dengan konsekwensi untuk melewati proses, karena untuk menjadi serorang yang berhasil dibutuhkan kesabaran, keuletan, dan juga berani menghadapi risiko. Bahkan terdapat sebuah idiom yang sering kita dengar, yaitu:
- Bekerja 40 jam selama satu minggu sampai tua hanya untuk membantu mewujudkan impian orang lain. Atau,
- Bekerja 80 jam selama satu minggu untuk beberapa tahun secara sendiri , untuk mencapai impian sendiri dan hidup sesuai dengan keinginan, karena mereka mengendalikan kesuksesan mereka sendiri.
Jebakan kenyamanan atau sudah nyaman diposisi yang sekarang dengan gaji yang pasti memang seolah menjadi hambatan untuk memulai usaha sendiri, apalagi lingkungan keluarga yang tidak terbiasa membiarkan anaknya maju untuk kreatif membangun usaha sendiri menjadikan dorongan memilih membangun impian seperti hanya angan-angan belaka. Gajimu adalah uang suap yang diberikan orang lain agar kamu melupakan impiamu.
Terdapat 3 jenis atau tipe orang dalam bekerja, antara lain:
- Karyawan. Mereka bekerja keras untuk mendapatkan uang, dan mereka tidak dapat mengontrol waktu yang mereka miliki.
- Self-employed. Merka bekerja keras sendiri dan untuk diri mereka sendiri. Jika mereka berhenti bekerja, maka berhenti pula untuk menghasilkan uang.
- Entrepreneur atau Pengusaha. Mereka mempunyai sistem yang secara otomatis bekerja untuk mereka. Mereka mengontrol waktu mereka dan uang mereka.
Memang tidak akan ada yang rela untuk mengorbankan gaji besar yang selama ini didapat dengan harga sebuah kebebasan. Pengalaman menunjukkan banyak diantaranya baru tersadar untuk mengembangkan bisnis sendiri setelah mendekati umur purna atau mendekati umur pensiun. Padahal kalau dipikir, bisa saja ketidaksiapan untuk memulai uaha sendiri tersebut, disiapkan dengan membangun bisnis kecil sendiri, apalagi saat ini banyak cara untuk memulai bisnis tanpa mengganggu waktu kerja utama.
Mustahil Hanya Untuk Orang Yang Tidak Percaya Kebesaran Tuhan
Percaya tidak kalau bisnis itu sangat menarik dan sangat ajaib? Banyak hal yang tidak terduga bisa terjadi saat memulai bisnis, kalau ada yang menjawab berat, itu pasti, apalagi di era pandemic saat ini. Tentunya akan menjadi sebuah tantangan tersendiri. Namun bagi orang yang percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin, mengorbankan 1 sampai 5 bahkan 10 tahun tanpa hura-hura dan foya-foya adalah sebuah cara untuk mendapatkan kebebasan finansial selama berpuluh-puuh tahun yang akan datang.
Baca juga:
Bagi seseorang, apalagi untuk anak kekinian atau generasi milenaial yang sudah memilih jalan untuk menjadi seorang entrepreneur, terdapat 3 hal yang menjadi tujuan utama mengapa memilih jalan ini, antara lain:
- Kesehatan.
- Waktu dengan keluarga.
- Waktu dalam pekerjaan.
Tiga hal tersebut menjadi hal utama, yang sering kurang dan jarang didapatkan saat menjadi seorang karyawan, karena kebanyakan setelah bekerja dan berusaha untuk mengejar karir, maka terdapat hal yang harus dikorbankan untuk mengejar impian tersebut, khussunya waktu untuk berkumpul dengan keluarga.
Memilih menjadi seorang entrepreneur tidak berarti akan terhindar dari kesalahan, namun yang harus diperhatikan adalah tidak peduli betapa sangat banyak kesalahan yang pernah dilakukan saat membangun bisnis atau betapa lambat progress kemajuan, namun apa yang Anda lakukan masih lebih baik daripada orang yang tidak pernah melakukan apa-apa.
Kata MUSTAHIL hanya ada pada kamus orang-orang yang tidak percaya akan kebesaran Allah.” – Dewa Eka Prayoga.
Dan satu lagi, motivasi dan keyakinan kepada Tuhan akan keberhasilan dan kesuksesan menjadi motivasi penting untuk tetap maju dan bergerak.
Setiap Entrepreneur Sukses Awalnya Hanya Seorang Pemula
Kita pasti sering mendengar kata-kata ini:
Setiap orang hebat awalnya adalah seorang pemula”
Kalau masuk pada konsep bisnis dan entrepreneur, semua orang yang saat ini Anda lihat sebagai seorang pebisnis, pengusaha bahkan investor sukses, awalnya hanyal seorang pemula, dan banyak yang memulai dari modal yang sangat minim bahkan dari nol. Jadi apa yang harus dikhawatirkan?
Kebanyakan yang terjadi saat ini, banyak yang menyalahkan sekolah yang menganggap bahwa sekolah di Indonesia lebih mendorong untuk menjadi pegawai atau karyawan, dan kebetulan kalau dilihat ada benarnya, namun tentunya tidak semuanya juga benar. Mengambil ide dari Elon Musk, yang mengatakan bahwa “Jangan menyamakan sekolah dengan pendidikan. Saya tidak pergi ke Harvard, tetapi orang-orang yang bekerja untuk saya melakukannya”.
Sebenarnya hal ini mematahkan teori bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin sukses seseorang, Elon Musk sendiri mengatakan bahwa lulusan terbaik di Amerika malah bekerja untuk dirinya, hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan dan kesuksesn untuk berbisnis tidak dilihat dari seberapa tinggi pendidikan, namun seberapa berani untuk memulai dan bertindak.
Ada Harga di Balik Sebuah Kesuksesan
Saat ini, saya dan kebanyakan teman-teman komunitas lebih tertarik dengan bagaimana memulai bisnis atau usaha kreatif yang bisa mempersiapkan diri agar bisa mempersiapkan segalanya, sehingga pada saat membutuhkan kita tidak akan khawatir. Memang hasil yang dibuat belum menghasilkan dalam jumlah besar dari finansial, namun ini masih lebih baik, dengan membuat sedikit karya, daripada tidak memiliki karya dan bisanya hanya mengkritik karya atau bisnis orang lain.
Anda pasti selalu dan bahkan sering mendengar keinginan untuk menjadi kaya, artinya mereka yang ingin cepat kaya ini seolah terjebak dengan idiom keberhasilan orang lain tanpa melihat apa yang terjadi didalamnya, proses yang telah dilakukan dan rasa sakit yang dirasakan orang tersebut untuk meraih sukses. Maksudnya adalah dikehidupan ini banyak orang yang tertarik degan konsep “kaya cepat”. Tapi kekayaan hanya bisa diperoleh oleh orang yang bisa bertahan dengan “kaya lama”.
Masih ingat dengan jebakan dan penipuan 40-40-40? Terdapat tiga hal yang harus Anda ketahui, yaitu:
- Kerja 40 jam seminggu.
- Melakukan hal yang sama selama 40 tahun.
- Pensiun dengan 40% dari gaji.
Dan 97% orang Indonesia terjebak di “rat race”, jadi jangan menjadi seperti itu dan berhentilah karena “life is more than that”.
Bertahan dengan proses, sepertinya hanya menjadi milik orang pilihan yang kuat bersabar menghadapi proses yang sangat berat. Hal inilah mengapa kebanyakan lebih memilih menjadi pegawai dengan pendapatan yang pasti. Namun yang menjadi perhatian adalah semua pasti ada harganya, menjadi seorang pegawai atau seorang karyawan mungkin akan lebih aman dan nyaman, namun yang perlu diingat adalah ada harga mahal yang harus dibayar yaitu waktumu yang jauh lebih berharga karena waktu yang hilang tidak bisa kembali. Banyak diantaranya berusaha sekuat tenaga habis-habisan mencurahkan segala energi dan waktu untuk pekerjaannya, namun satu hal yang sering dilupakan yaitu saat Anda mendadak harus sakit atau ekstrimnya meninggal, perusahaan dengan mudah akan mencari pengganti untuk Anda. Oleh karena itu bekerjalah sewajarnya, karena kalau Anda meninggal kecapekan, yang sedih keluargamu, sementara kantormu akan mencari karyawan lainnya sebagai penggantimu.
Catatan Motivasi Sukses Menjadi Entrepreneur
Terdapat beberapa catatan bahkan motivasi yang diambil dari berbagai sumber agar bisa meraih sukses, antara lain:
- Saya hanya tertawa ketika mereka mengatakan bahwa mereka akan menjadi kaya dengan hanya bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. (Instagram.com/businessbooksummary)
- Memilih bisnis tertentu untuk ditekuni, perlu banyak pertimbangan. Tidak ada jaminan suatu bisnis 100% sukses, namun asal “DIMULAI DENGAN HATI” maka sukses besar selalu menanti. (Andrie Wongso)
- Jangan habiskan umurmu hanya untuk mewujudkan impian bos kamu! (Instagram.com/catatanpebisnis).
- Planning terus, eksekusinya kapan nih? (Instagram.com/KomunitasPengusahaMuda)
- Perjalanan sukses seorang juara selalu dimulai tidak luput dari sebuah keberanian untuk memulai langkah awal, hanya itu saja. (Chandra Putra Negara)
- Jika kamu ingin hidup nyaman, jadilah pegawai. Jika kamu ingin hidup penuh tantangan jadilah pengusaha. (Instagram.com/Adhityatri20)
- Hidup ini indah jika kita memilih untuk melihat kearah yang tepat. (uypreneur).
- “Tapi saya tidak punya waktu”. Ada 168 jam dalam seminggu: 40jam untuk kerja, 56 jam untuk tidur, 42 jam untuk makan, berkomunikasi, kumpul keluarga dan lain-lain. Dan masih tersisa 30 jam. Waktu yang cukup untuk mencapai impianmu. (Instagram.com/ KomunitasPengusahaMuda)
Menjadi Entreprenur adalah sebuah pilihan dan bukan untuk keren-kerenan atau terlihat gaya. Karena dengan sudah memilih maka otomatis kita akan berusaha konsekwen dengan pilihan tersebut, dan yang pasti mejadi Entrepreneur tidak semuah quote indah yang sering disampaikan para motivator, untuk menjadi Enterpreneur tangguh dibutuhkan kesabaran, keuletan dan semangat untuk yakin bisa sukses, dan semoga sedikit tulisan “Entrepreneur, Mulai dari Sekarang atau Hanya Sebatas Harapan” ini bermanfaat untuk Anda.
Belum ada Komentar untuk "Entrepreneur, Mulai dari Sekarang atau Hanya Sebatas Harapan"
Posting Komentar