Kanker Kelenjar Getah Bening, Mengenal dan Pengobatannya
Kanker kelenjar getah bening, mengenal dan pengobatannya - Baru-baru ini, kami sekeluarga dikejutkan dengan kabar duka, salah seorang saudara dekat, yang ada di kota lain harus menghadap Ilahi, secepat itu dengan umur yang masih muda. Pada awalnya kami khawatir, saudara tersebut tertular Covid-19 yang sampai saat ini masih merebak. Usut punya usut, bukan karena tertular Covid-19, namun terkena limfoma. Sebagai orang awam yang belum paham dengan istilah medis kami bertanya-tanya, penyakit apa limfoma ini? Dengan kecanggihan teknologi ditambah semakin berkembangnya dunia digital, tidak membutuhkan waktu lama, informasi tentang limfoma tersebut bisa didapatkan.
Foto: brilio |
Masih ingatkah Anda dengan beberapa ustadz dan artis, seperti Ustadz Muhammad Arifin Ilham, Ria Irawan, Julia Perez dan Olga Syahputra yang kabarnya meninggal dikarenakan penyakit ini. Sebenarnya begitu mendengar kabar ada saudara yang terkena penyakit kanker kelanjar getah bening, kami teringat akan beberapa tulisan yang pernah ditampilkan dalam Intisari Edisi No. 485 yang ditulis oleh Shinta Teviningrum & Chritantiowati yang pernah membahas tentang limfoma, hal ini membuat kami berupaya untuk sedikit mencari tahu, apa itu kanker kelenjar getah bening, yang mendengar namanya saja sudah terasa ngeri.
Kanker Kelenjar Getah Bening di Ketiak
Mendengar namanya saja sudah begitu menakutkan, apalagi sampai menderita penyakit ini. Kanker kelenjar getah bening ini disebabkan oleh sel yang membagi dirinya tanpa kendali, sehingga kelenjar tersebut membengkak. Maka tidak heran, gejala umum yang terdapat pada dua pertiga penderitanya adalah munculnya benjolan pada kelenjar getah bening pada ketiak, pada daerah leher di bawah mandibular atau tulang rahang bawah atau bisa pada selangkangan. Namun pada sepertiga sisanya, penyakit kelenjar getah bening dimulai pada jaringan getah bening pada organ tubuh bagian dalam seperti pada paru-paru, lambung, kelenjar gondok atau bisa juga pada ginjal.
Menurut dr. Abidin Widjanarko, Sp.PD-KHOM (Konsultan Hematologi Onkologi Medik) mengatakan bahwa, “Tidak semua benjolan atau bengkak pada daerah leher berarti limfoma. Bisa saja hanya radang yang ada pada tenggorokan atau bengok (parotitis, radang kelenjar liur)”.
Baca juga: Tips Mengantisipasi Kanker Serviks & Kanker Payudara.
Terdapat dua jenis limfoma (kanker kenjar getah bening), yaitu:
- Hodgkin.
- Non-Hodgkin.
Untuk penderita limfoma jenis Hodgkin jumlahnya relatif lebih sedikit, dan di Indonesia penderitanya hanya sekitar 5 sampai 10%.
Kanker Kelenjar Getah Bening Bisa Sembuh
Sebagai langkah awal pengobatan kanker non-Hodgkin, yaitu dilakukan dengan menentukan derajat keganasannya. Keganasan kanker ini mulai dari yang rendah, menengah dan tinggi. Langkah penentuan ini dilakukan untuk acuan dalam prognosis (harapan ke depan) dan juga strategi dalam pengobatannya.
Langkah selanjutnya yaitu dengan menentukan faktor kejangkitan, lokasi kanker. Dalam hal ini terbagi menjadi beberapa stadium mulai Stadium I sampai Stadium IV.
- Stadium I, apabila menyerang di satu sisi tubuh (sisi kiri atau kanan saja), dan masih pada satu wilayah. Misalnya terjadi di leher saja, belum menyebar sampai ketiak.
- Stadium II, bila sudah menyerang pada kedua sisi tubuh atau lebih dari satu wilayah. Misalnya menyerang leher dan ketiak, atau leher kiri dan leher kanan.
- Stadium III, apabila sudah menyerang dan menyebar melewati diafragma. Misalnya leher, paru-paru (rongga dada) dan juga perut (rongga perut).
- Stadium IV, apabila sudah menyebar ke organ tubuh, misalnya hati, paru-paru, otak dan usus.
Secara konvensional , terdapat tiga cara prioritas penanganan kanker Non-Hodgkin, yaitu dengan:
- Kemoterapi.
- Radioterapi atau dilakukan penyinaran.
- Pembedahan.
Kemoterapi sering menjadi pengobatan utama bagi penderita limfoma. Karena sistem pengobatan ini meniliki sifat parenteral (dengan infus), yang bisa menjangkau seluruh tubuh mengikuti aliran darah. Kemoterapi mampu menekan jumlah sel kanker yang diharapkan sel kanker tersebut dapat dibasmi oleh sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Tips Menurunkan Risiko Kanker Usus.
Selain sistem infus seperti tersebut di atas terdapat kemoterapi dengan bentuk tablet atau kapsul yang disebut dengan kemoterapi oral, yang biasanya diberikan pada penderita kanker kelenjar getah bening jenis non-Hodgkin dengan keganasan rendah.
Selain melakukan pengobatan seperti tersebut diatas, para penderita ini harus didukung oleh keluarga terdekat, seperti selalu menjaga asupan makan, dan juga selalu memberikan motivasi dan yakin pada Alloh SWT, Tuhan yang bisa menyembuhkan segala penyakit. Semoga sedikit informasi tentang “kanker kelenjar getah bening, mengenal dan pengobatannya” bermanfaat dan menjadi informasi untuk kita untuk selalu yakin bahwa semua penyakit pasti ada obatnya dan yakin pada Alloh SWT Sang Maha Penyembuh.
Belum ada Komentar untuk "Kanker Kelenjar Getah Bening, Mengenal dan Pengobatannya"
Posting Komentar