Mutiara Si Permata dari Laut
Membaca informasi dari berbagai sumber, berupa majalah dan tabloid lama, rupanya menginspirasi beberapa ide untuk menuliskannya di blog ini. Seperti yang ditulis oleh Shinta Teviningrum dalam Intisari tentang mutiara, begitu pula catatan dengan judul “Mutiara Si Permata dari Laut” yang menceritakan hal yang sama, bahwa mutiara adalah hasil laut dari Indonesia yang memiliki nilai jual yang luar biasa untuk diperdagangkan dalam bentuk perhiasan yang indah dan menarik. Tidak hanya itu, ternyata Indonesia berada pada lima negara terbesar pengekspor mutiara dunia.
Indonesia sendiri sebagai negara matitim ternyata memberikan kekayaan luar biasa yang bisa dieksplorasi dari sisi kekayaan lautnya. Hal ini menjadikan peluang bisnis luar biasa, apalagi dengan harganya yang luar biasa. Oleh karena itu, dibalik mahalnya harga mutiara, dibawah ini akan disampaikan berbagai informasi tentang mutiara.
Sejarah Dikenalnya Mutiara
Mutiara ternyata sudah dikenal sejak lama, bahkan hampir 5000 tahun lamanya, manusia telah menikmati segala kemewahan dari benda penghasil bahan perhiasan ini, khususnya pada masyarakat Asia, Yunani dan juga Kepulauan Pasifik.
Foto: cosmopolitanjewellers.com |
Bahkan mitologi Yunani memberikan kisah tentang lahirnya mutiara yang mucul bersamaan dengan lahirnya Venus, Sang Dewi Cinta. Venus digambarkan lahir ke alam semesta ini dari tiram raksasa. Dan saat bersamaan, berjatuhanlah tetesan yang berkilauan, yang merupakan air mata kebahagiaan, dan pada akhirnya mengeras menjadi mutiara.
Pada versi yang lain, mutiara adalah jelmaan air mata Putri Duyung, bahkan ada yang mempercayai bahwa mutiara adalah air mata bulan yang jatuh ke laut, yang kemudian ditelan oleh binatang tiram.
Baca juga: Yoyo dan Asal-usulnya.
Tidak hanya keindahannya, bahkan selama berabad-abad yang lalu masyarakat China, Hindu dan Arab sudah menggunakan mutiara sebagai obat, yang digunakan untuk mengatasi penyait gila, epilepsi, sakit mata dan keracunan. Selain itu seorang Filsuf Inggris, yaitu Francis Bacon, menyebut “aqua perlata” untuk panjang umur, mengatasi proses penuaaan dan juga afrodisak yaitu pembangkit gairah seksual. Aqua perlata sengaja dibuat dengan melarutkan mutiara ke dalam cuka.
Asal Usul Mutiara
Mutiara terjadi sebenarnya disebabkan masuknya beda pengiritasi, yang tidak dapat disingkirkan dalam tubuh mutiara. Masuknya benda asing tersebut merangsang tiram mengeluarkan nacre untuk melapisi benda tersebut sampai tiram tidak merasa terganggu. Unsur pengganggu tersebut akhirnya menjadi nucleus atau inti dari mutiara.
Dalam proses alami, pengganggu tersebut bisa berupa parasit, potongan kulit kerang, dan banyak unsur lainnya. Namun sejak berabad lamanya, saat mutiara bisa didapatkan dengan cara menernakkannya, maka inti mutiara bulat ini dibuat dari cangkang kerang air tawar dengan diameter yang bervariasi mulai dari 6 sampai 12 mm.
Namun, ada pula inti mutiara blister yang berbentuk setengah bundar, yang jantung atau tetesan air berukuran 1 sampai 2 cm yang terbuat dari bahan plastic. Aktivitas beternak mutiara tersebut tidak langsung berhenti begitu inti mutiara sudah tertanam, masih terdapat pekerjaan lain, yaitu mengatur posisi dan juga memeriksa inti mutiara dengan sinar X yang dilakukan setelah tiram sudah dipelihara sejak 2 sampai 3 bulan dengan tujuan untuk mengetahui apakah inti tetap berada di tempatnya atau sudah dimuntahkan oleh tiram.
Baca juga: Bluetooth, Asal dan Manfaatnya.
Mutiara bulat bisa dipanen setelah dipelihara 1,5 sampai 2,5 tahun sejak pemasangan inti. Sedangkan mutiara blister bisa dipanen setelah 9 sampai 2 bulan. Dalam jangka waktu tersebut, mutiara blister bisa mencapai 15 sampai 20 mm.
Mutiara Hitam yang Langka
Sebagai salah satu mutiara yang sangat mahal karena kelangkaannya. Mutiara hitam ini diperoleh dengan cara yang luar biasa yang diperoleh dengan cara menyelam yang dilakukan oleh para penyelam tradiisonal.
Mutiara tersebut bisa ditemukan pada tubuh mutiara Pinctada, yang berbeda dengan tiram Ostreida yang sangat lezat bila dimakan. Pinctada fucata martensi atau biasa disebut dengan mutiara Akoya menghasilkan mutiara putih berukuran kecil di Jepang.
Foto: 4cs.gia.edu |
Pinctada maxima menghasilkan mutiara Laut Selatan dengan butiran mutiara yang besar, sedangkan mutiara hitam Tahiti berasal dari Pinctada margaritafera dari varietas cumingi, black lipped.
Pada jaman dahulu mutiara hitam sangat langka, dan hanya ada satu di antara 10.000 tiram, bahkan tiram dengan jenis ini sudah hampir punah sejak dipanen sekitar tahun 1900-an.
Untunglah saat ini tiram jenis ini bisa diselamatkan dari kepunahan dan kini bisa dikembangkan dalam peternakan tiram di berbagai pulau atoll di daerah Polynesia.
Itu dia sedikit informasi tentang “Mutiara Si Permata dari Laut”, semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi dan pengetahuan seputar mutiara.
Belum ada Komentar untuk "Mutiara Si Permata dari Laut"
Posting Komentar