Tips Menjaga Otak agar Sehat
Anda pasti sering melihat atau bahkan mengalami sendiri, saudara atau kakak yang baru berumur 40 tahun, sering lupa saat menaruh sesuatu. Hal ini juga terjadi pada kakak perempuan saya, yang setelah menginjak umur 40 tahun, dirinya menjadi pelupa, misalnya setelah bepergian naik motor, sudah lupa dimana meletakkan kunci motor. Bahkan janji hendak bertemu sahabatnya saja pada pukul 9 pagi, baru teringat pukul 12 siang. Banyak yang mengira bahwa hal ini adalah tanda-tanda kepikunan atau menurunnya daya ingat. Terinspirasi dari tulisan Nanny Selamihardja dalam Intisari Edisi No 485, maka tulian dengan tema “Tips Menjaga Otak agar Sehat” menjadi bahasan menarik kali ini.
Sebenarnya banyak hal yang membuat seseorang, apalagi yang menginjak usia 40 tahunan mulai pelupa, pada usia tersebut. Pada umumnya, mereka ini mulai naik daun, karir yang sedang naik-naiknya, sibuk dengan urusan bisnis atau urusan kantor. Bahkan begitu bangun tidur, yang memenuhi otaknya adalah hal-hal besar yang harus dilakukan saat itu, sehingga yang kecil-kecil sering terabaikan. Bahkan bisa jadi terdapat penyebab lainnya, seperti kurangnya konsentrasi.
Cara Menjaga Otak Tetap Awet
Menurut dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.S., spesialis saraf, “Jangan cepat menilai diri Anda sudah mulai pikun.” Kalau sifat pelupa diartikan sebagai pikun, maka hal ini berhubungan dengan fungsi otak yang sudah mulai menurun, yang meliputi, daya pikir, daya ingat, kemampuan menilai, berbahasa dan lain-lain.
Foto: www.catch-health.org |
Masih menurut dr Sukono, “Apabila dalam otaknya tersimpan berbagai masalah yang harus diselesaikan sehingga lupa melakukan banyak hal, maka hal ini masih normal. Bukan gejala penurunan daya ingat, namun hanya kurang konsentrasi saja.” Menjadi pikun terdapat proses yang harus dilalui, mulai dari tahap MCI (mild cognitive impairment), yang kalau tidak dijaga, bisa mengarah pada kepikunan (dementia).
Yang harus diingat adalah fase alami, dimana fungsi organ pada usia menginjak 50 tahun fungsi organ dalam tubuh, termasuk otak pasti mengalami penurunan. Bahkan berat otak orang dewasa yang semula memiliki berat sekitar 1,3 kg, di usia 50 tahun tersebut turun dan hanya mencapai 1,2 kg, hal ini disebabkan karena menyusutnya kadar air.
Baca juga: Psikosomatis dan Penyebabnya.
Namun, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan, yang terjadi hanyalah daya ingat akan sedikit mengalami penurunan. Kepikunan baru terjadi apabila otak mengalmi atrofi atau mengalamai penciutan. Namun dengan gaya hidup sehat, risiko mengalami kepikunan bisa dihalau.
Tips mencegah MCI (mild cognitive impairment), yaitu dengan melakukan primary prevention, antara lain:
- Makan makanan yang seimbang.
- Berhenti merokok.
- Menghindari minuman yang beralkohol.
- Melakukan olahraga secara teratur.
- Menghindari stress.
- Cukup berekreasi.
Tips yang dilakukan apabila sudah mencapai MCI (mild cognitive impairment), antara lain:
- Usahakan jangan sampai terjerumus pada pada tahap dementia dengan melakukan secondary prevention.
- Apabila sudah terlihat gejala pikun, maka segera atasi dengan cara, seperti melakukan senam crossing (tangan dan kaki digerakkan menyilang secara bergantian) agar otak kanan dan otak kiri bekerja secara seimbang, lebih banyak membaca, mengisi teka-teki silang, lebih fokus pada makanan yang sehat dan juga tetap aktif berorganisasi sosial.
Hal utama yang harus diperhatikan, adalah :
- Jangan sampai terserang penyakit yang bisa mengganggu fungsi otak, seperti stroke, diabetes, atau timbulnya pengapuran pada pembuluh darah.
- Apabila Anda penderita tekanan darah tinggi atau diabetes, kendalikanlah penyakit tersebut sebaik-baiknya, agar selalu berada dalam kondisi normal untuk mencegah serangan stroke. Hal ini disebabkan penurunan daya ingat banyak ditemukan pada mereka yang lansia, yang mengalami gangguan pembuluh darah akibat aliran darah (termasuk ke otak) yang tidak cukup lagi.
Cara Menyehatkan Otak dan Saraf
dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.S., mengatakan bahwa untuk menjaga agar daya ingat tidak turun, maka terdapat cara atau hal yang harus dilakukan, yaitu:
- Mengonsumsi makanan sehat (apa saja tidak menjadi masalah), asal tahu batasnya.
- Mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup dengan jenis makanan yang bervariasi, hal ini diharapakan bisa memenuhi nutrien yang diperlukan dalam metabolisme dan juga kerja otak.
- Tetaplah aktif meski di usia lanjut. Selain itu, tetaplah bersosialisasi dengan dunia luar dan carilah teman sebaya sebagai teman mengobrol.
- Melakukan aktivitas, seperti bermain catur, membaca buku, bernyanyi dan juga belajar bahasa bisa juga mempertahankan daya ingat.
- Jangan melakukan kegiatan di luar batas kemampuan usia, sehingga malah kelelahan atau malah jatuh sakit.
Itu dia sedikit catatan dan informasi tentang “Tips Menjaga Otak agar Sehat”, semoga bermanfaat dan menjadi referensi agar kita semua khususnya para orang tua dan saudara kita tetap sehat.
Belum ada Komentar untuk "Tips Menjaga Otak agar Sehat"
Posting Komentar