Kisah Sukses Michael Phelps, Seorang Hiperaktif Menjadi Sang Juara Renang Dunia
Mark Spitz dalam MSNBC.com menyampaikan dengan berapi-api, “Sebuah epic. Betul-betul sangat dahsyat. Saya sungguh telah menantinya selama 36 tahun, dan Michael yang melakukannya. Ia bukan hanya atlet terbesar olimpiade, namun juga atlet terbesar yang telah lahir di bumi.” Itu dia pujian Spitz pada Michael Phelps yang menjadi momen sejarah pada 17 Agustus 2008 yang berhasil menggondol delapan medali emas olimpiade. Hari itu menjadi sebuah kisah sukses Michael Phelps, sorang hiperaktif menjadi sang juara renang dunia pada Olimpiade Beijing tahun 2008.
Yang mencengangkan adalah delapan emas yang diraih Michael Phelps, lima medali diraihnya sendiri, sedangkan tiga emas lainnya diraih secara beregu. Luar biasa, delapan emas dari satu cabang olimpiade, bahkan tidak ada satu pun atlet yang bisa mencapai prestasi tersebut sebelum Phelps.
Kisah Michael Phelps dan Dibalik Kesuksesannya
Seperti biasa dalam sebuah perlombaan dan pertandingan, khususnya yang dimenangkan oleh Sang Juara pasti banyak yang melakukan analisa, termasuk diantaranya melakukan kalkulasi dan pembahasan, khususnya mengapa seorang Michael Phelps bisa menjadi seorang juara renang luar biasa.
Michael Phelps (Foto: esquire) |
Banyak yang mengatakan bahwa kesuksesan Michael disebabkan karena keseriusannya dalam berlatih. Banyak dugaan yang disematkan padanya, seperti Michael berlatih lebih banyak dibandingkan temannya sesama atlet. Bahkan ada yang menduga faktor gizi dan makanan, termasuk dugaan paling buruk yaitu menggunakan obat, namun kenyataanya sepanjang Olimpiade Beijing Tahuin 2008 Michael telah menjani sembilan tes doping dan semua tes yang dilakukannya tersebut menyatakan Michael Phelps bersih. Atau bahkan ada yang berpendapat karena faktor pelatih yaitu Bob Bowman yang telah berhasil menempa potensi seorang atlet sampai menjadi titik tertinggi dalam prestasinya.
Tidak hanya faktor tersebut di atas, bahkan faktor kondisi fisik yang dimiliki Michael Phelps turut menjadi dugaan mengapa Michael sampai memiliki prestasi luar biasa, seperti tinggi atau berat badan yang mencapai 193 cm/91 kg, yang lebih panjang pada tubuh bagian atas sehingga mampu membelah air dan didukung dengan rentangan tangan yang lebarnya bisa mencapai 201 cm, yang mampu menghasilkan daya kayuh yang luar biasa besar, hal ini juga didukung oleh kaki yang pendek, dengan telapan kaki berukuran 14 inci yang menjadikannya seperti sirip pendorong yang sangat kuat. Bahkan masih ada dugaan lainnya yang dianggap mejadi penyebab mengapa Michael Phelps bisa berprestasi luar biasa, seperti dukungan baju renang dengan teknologinya, bioritme dan berbagai faktor lainnya.
Baca juga: Colonel Sanders dan Rahasia Kesuksesan KFC.
Untuk mendapatkan jawaban atas semua dugaan tersebut, maka faktor yang menjadikan seorang atlet dengan nama lengkap Michael Fred Phelps menjadi juara renang kelas dunia adalah “Peran sang ibu dan keluarga yang sangat cinta pada renang”.
Peran Ibu dan Renang Sebagai Pendorong Sukses Phelps
Mungkin Anda tidak akan mengira kalau Michael Phelps yang pernah menjadi atlet terbesar Olimpiade sepanjang masa, teryata dulunya adalah seorang anak yang hiperaktif, selalu meminta perhatian, tukang bikin rebut, bermasalah sejak kecil dan tidak bisa fokus. Dan bagaimana bisa seorang Michael Phelps menjadi seorang atlet sukses?
Dibalik kesuksesan Michael Phelps ternyata terdapat seorang ibu yang juga menjadi seorang guru, yang sendirian membesarkan dan juga menemukan pelampiasan di sebuah bidang yang tepat bagi Michael Phelps. Cinta ibunya, yaitu Deborah (Debbie) Sie Davidson Phelps yang memanfaatkan kecintaan Michael pada olahraga renang sekaligus sebagai sebuah sublimasi dan terapi bagi putranya, Michael Phelps yang hiperaktif. Bagi seorang Debbie, kehadiran si bungsu yaitu Michael merupakan ujian sepanjang waktu, mulai dari lahir sampai mulai bisa berbicara dan berjalan bagi ibuya, Michael seperti memiliki baterai yang lebih penuh dibanding anak rata-rata pada usianya.
Deborah (Debbie) Sie Davidson Phelps (Foto: bodyheightweight) |
Bahkan saat Michael bersekolah, bully juga pernah dirasakannya, menjadi bahan olokan, dengan muka yang tampak bodoh seperti anak abnormal, dengan telinga yang besar dan bila berlari tangannya terayun lebih rendah dari lututnya. Saat marah karena tidak tahan menahan ejekan, Michael bahkan memukul bus sekolah sampai penyok, yang membuat beberapa hari tidak diperbolehkan naik bus sekolah.
Seorang juara pasti pernah mengalami hal-hal pahit, begitu pula dengan Michael Phelps yang pernah harus meminum Ritalin, yaitu stimulant yang biasa diberikan kepada pengidap gangguan hiperaktivitas. Dan ibunya sangat berharap Michael bisa lebih tenang, meskipun ada akhirnya Ibu Michael meminta dokter keluarga, yaitu dr Wax untuk menghentikan pemberian pil tersebut. Penghentian ini disebabkan karena Michael mulai menyukai berenang, yang membuat energi yang berlebihan bisa tersalurkan, bahkan menjadikan sebuah prestasi bagi Michael.
Dari hal tersebut di atas terdapat pelajaran penting atas keberhasilan seorang ibu, yaitu Deborah (Debbie) Sie Davidson Phelps, bahwa:
Tidak semua anak hiperakif sama kondisinya, begitu pula solusinya.”
Bagi Debbie Phelps, Michael mungkin ikan yang menggelepar di tanah sebelum bisa menemukan air yang kemudian melesatkannya menjadi “The Baltimore Bullet”. Tugas orang tua lain yang anaknya hiperaktif adalah menemukan semacam kolam bagi ikan yang menggelepar di tanah tersebut.
Semoga kekuatan dan peran seorang Ibu Michael Phelps, yaitu Debbie Phelps, mampu menjadi motivasi untuk Anda yang memiliki anak hiperaktif. Dan juga semoga sedikit tulisan di atas tentang sebuah kisah sukses Michael Phelps, sorang hiperaktif menjadi sang juara renang dunia pada Olimpiade Beijing bisa memberikan secercah informasi bahwa semua memiliki solusi dan alternatif pemecahan demi kebaikan seorang anak.
Belum ada Komentar untuk "Kisah Sukses Michael Phelps, Seorang Hiperaktif Menjadi Sang Juara Renang Dunia"
Posting Komentar