Kisah Sukses Johanes Ariffin Wijaya dengan Kata “BISA”
Setiap orang pasti menginginkan sukses, entah itu sukses dalam karir, sukses dalam membangun bisnis, sukses dalam membangun biduk rumah tangga dan juga sukses lainnya. Namun semua harapan dan impian tidak semuanya berjalan mulus, pasti mengalami jatuh bangun yang tidak tahu kapan kita akan mengalaminya. Hal ini juga berlaku bagi sorang Johannes Ariffin wijaya seorang inspirator dan motivator yang sukses dan suka menggabungkan permainan sulap dan juga hipnosis dalam setiap acara seminar dan pelatihan yang diadakannya. Kisah sukses Johannes Ariffin Wijaya dengan kata “BISA” ini sengaja ingin memberikan semangat dan motivasi pada kita semua untuk yakin bahwa dalam hidup semua masalah pasti bisa diselesaikan apalagi didorong dengan keyakinan dari hati.
Impian dapat terwujud oleh pikiran bawah sadar. Antusiasme, berpikir positif, dan berani action, itu kunci penghancur mental block”
Tiga hal tersebut di atas yaitu antusias, berpikir positif dan berani melakukan tindakan adalah kata kunci yang disampaikan pria kelahiran Jakarta 14 Oktober 1977 pada setiap peserta seminarnya, untuk bisa meyakinkan pada diri masing-masing untuk mau dan berani memulai. Tidak banyak yang tahu kisah Johannes Ariffin Wijaya ini dalam membangun kesuksesannya. Melalui sedikit kutipan yang ditulis oleh Dharnoto dalam Intisari Edidi No. 544, kisah Johannes Ariffin Wijaya ini diangkat kembali dalam rubrik tokoh untuk memberi semangat pada kita semua, apalagi bagi kita yang saat ini motivasinya sedang mengalami penurunan, entah karena efek wabah pandemi Covid-19 atau hal lain. Namun apa pun yang terjadi, saat ini kita semua harus bangkit, karena tidak ada lagi yang bisa merubah nasib kita selain diri kita sendiri.
Kisah Sukses Pengusaha Muda Johanes Ariffin Wijaya
Siapa yang mengira di balik kesuksesannya saat ini, tenyata Johannes juga menyimpan cerita masa lalu yang kelam, yang hanya disimpan dirinya sendiri. Namun di balik kisah sedihnya, Johannes menganggap bahwa kisah tersebut sebagai simpanan pundi-pundi watak yang baik, hal ini berkat didikan keras Ibu dan Ayah Johannes, sang ibu yaitu Jap Lie Sian bertindak untuk mengawasi yang dibuat sang ayah bagi Johannes, dan Ayah juga cukup keras menghukum jika dirinya melanggar disiplin yang dibuat ayah untuknya.
Johannes Ariffin Wijaya dalam sebuah acara (berbaju putih) - Foto: gramediaistanaplaza.blogspot.com |
Tidak hanya itu saja, sang ayah juga mengajarkan hidup prihatin dengan hanya menyantap nasi saja walaupun saat itu tersedia lauk pauk. Yang membuat Johannes belajar prihatin adalah saat ekonomi keluarga pas-pasan, yang membuat Johannes yang saat itu berusia 8 tahun, harus bekerja menjadi kuli bangunan, dengan belajar mengaduk semen, mengecat kayu, dan berbagai pekerjaan berat yang harus dilakukan seorang kuli bangunan. Sejumlah bangunan di daerah Tangerang dan Jakarta menjadi saksi keterlibatan Johannes atas berdirinya gedung-gedung tersebut. Semua pekerjaan kasar tersebut dijalaninya tanpa beban, mengalir dan diterima dengan apa adanya.
Kisah perjuangan Johannes ini berlanjut sampai dirinya SMP, yang hanya bisa membunuh rasa iri, melihat teman-temannya di SMP sampai SMA bersekolah dengan naik motor, sedangkan dirinya cukup dengan mengayuh sepeda saja. Sang ayah pun menjadi motivator hebat bagi Johannes untuk membuang rasa malunya, apalagi saat setiap pulang sekolah, saat masih mengenyam pendidikan SMA Johannes harus menggenjot sepedanya ke Kawasan Pesing, dimana dirinya harus bekerja di sebuah pabrik peralatan makan dengan upah Rp. 3.000 per hari.
Baca juga: Kisah Sukses Dahlan Iskan.
Meskipun hanya bekerja selama 3 bulan di bagian pengepakan seperti itu, Johannes menganggap hal tersebut sebagai cara ayahnya agar siap dalam menerima segala rintangan dan cobaan, berani bersikap benar dan positif. Jangan gengsi bekerja apa pun yang penting halal. Ini yang menjadi pesan ibunya untuk Johannes.
Sikap positif menjadi dasar utama Johannes dalam menghadapi apa pun yang terjadi pada dirinya, bahkan saat berusia muda dirinya harus berkeja, Johannes tidak menganggap bahwa dirinya diekploitasi orang tuanya, namun dirinya menyadari bahwa hal ini wujud cinta kasih ayah ibunya, apalagi sebagai anak laki-laki satu-satunya dalam keluarganya.
Kisah Sukses Pengusaha dengan Mantra “Bisa”
Semangat dan motivasi menjadi pendorong utama bagi Johannes untuk mengejar kesuksesannya. Langkah yang dilakukannya setelah menamatkan bangku SMA adalah masuk Fakultas Ekonomi STIE-IBII Jakarta, dirinya bertekad “Harus lulus 3,5 tahun, dengan IP minimal 3,5”. Hal ini dilandasi oleh salah satu ejekan gurunya di SMP, yang mengatakan bahwa dirinya bodoh. Hal ini bisa dibuktikan dengan tercapainya impian dengan lulus cepat dan dengan nilai cumlaude.
Tidak hanya ilmu formal saja yang dikejar oleh Johannes, dirinya juga mempelajari pengetahuannya dengan mempelajari Reiki untuk mendalami ilmu energi, tidak hanya itu, Johannes masih mempelajari ilmu sulap yang diminatinya sejak kecil. Namun karena keterbatasan dana saat itu, hobi sulap tersebut baru diwujudkan saat dirinya dewasa.
Baca juga: Kisah Sukses Rex Marindo.
Setelah lulus kuliah, Johannes bekerja di beberapa perusahaan besar, namun jiwa mantan asisten manajer keuangan di perusahaan listrik ini berontak, yang tidak puas hanya dengan menerima gaji. Akhirnya mantan General Manajer di perusahaan besar ini memutuskan berwirausaha sendiri, seperti perusahaan property Renovcat. Namun semua itu masih belum memuaskan dirinya. Seminar The Magic of World yang pernah diikutinya saat dirinya SMA yang kebetulan dirinya sebagai peserta terkecil terus membuat dirinya penasaran. Johannes tersihir dengan kekuatan kata-kata yang bisa menciptakan keajaiban tersebut.
Semangat dan keajaiban kata ‘BISA’ telah memberikan motivasi luar biasa bagi seorang Johannes. Berkat satu kata “BISA” menjadikan sebuah pendorong untuk maju.
Apabila diberi suatu target, kemudian kita mengatakan ‘tidak BISA’, maka pintu kreatifitas di dalam sistem saraf akan mengatakan ‘Ya, Saya benar Tidak BISA’. Berbeda bila kita mengatakan ‘BISA’ maka sistem saraf di otak akan bekerja optimal lebih kreatif untuk mewujudkan kata BISA.”
Tidak ada yang tidak Bisa, yang menjadikan tidak bisa adalah adanya suntikan negatif dalam otak dan keyakinan. Semoga sedikit tulisan motivasi tentang kisah sukses Johannes Ariffin Wijaya dengan kata “BISA” ini bisa memberikan dorongan motivasi luar biasa bagi kita.
Belum ada Komentar untuk "Kisah Sukses Johanes Ariffin Wijaya dengan Kata “BISA”"
Posting Komentar