Resensi Buku "Relief Ramayana Candi Prambanan"
Diantara berbagai pengetahuan yang sepatutnya dipelajari dan diketahui selain ilmu-ilmu lainnya, maka sejarah suatu bangsa menjadi hal yang penting yang sangat berguna bagi seluruh anak bangsa, khususnya Indonesia. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak ragam suku yang menjadikan Indonesia memiliki cerita sejarah yang menarik. Begitu pula dengan keberadaan candi yang menunjukkan peninggalan kerajaan sebelumnya. Kali ini Candi Prambanan menjadi bahasan menarik yang membuat kita tertarik untuk menuliskan resensi buku “Relief Ramayana Candi Prambanan” agar mengerti tentang sejarah, khususnya Candi Prambanan.
Candi Prambanan sendiri merupakan sebuah candi Hindu dan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno pada masa Dinasti Syailendra. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-IX Masehi dan dibangun pada masa pemerintahan Raja Rakai Balitung dan Raja Rakai Pikatan. Berbicara tentang sejarah dan juga tentang sebuah candi, maka yang menarik perhatian adalah tentang relief, begitu pula dalam Candi Prambanan, relief yang ada menggambarkan tentang relief Ramayana tentang Kisah Rama dan Sinta.
Identitas Buku:
Judul buku: “Relief Ramayana Candi Prambanan”
Penulis: Drs. Moertjipto, Drs. Bambang Prasetyo, Drs. Indro Dewa Kusumo, Darmoyo.
Penerbit: Kanisius.
Tebal halaman: 89 halaman.
Tahun terbit: Cetakan Pertama 1991.
ISBN: 978-413-719-7.
Resensi Buku Non Fiksi - Sinopsis "Relief Ramayana Candi Prambanan"
Relief Prambanan menjad ipenggambaran kisah sejati Rama dan Sinta yang disampaikan dalam Relief Ramayana. Ramayana sendiri menjadi salah satu cerita suci dalam mitologi Hindu yang mengisahkan seorang tokoh bernama Rama. Rama merupakan titisan Dewa Wisnu yang kedelapan, untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran, karena kejahatan Rawana.
Baca juga: Resensi Novel “Gajah Mada”.
Cerita Ramayana dalam Candi Prambanan ini disampaikan dalam 24 panel relief Ramayana. Cerita Ramayana sendiri berasal dari India, yang sudah dikenal di Indonesia, khususnya di Jawa, yaitu pada pertengahan abad IX Masehi. Hal ini dibuktikan dengan relief cerita Ramayana yang dipahatkan pada dinding pagar Candi Siwa dan Candi Brahma. Setiap panel dipisahkan oleh pahatan pilaster dan sebuah panel yang kadang-kadang memuat lebih dari satu adegan.
Relief tersebut mengambarkan perjuangan Rama merebut kembali istrinya, Sinta, yang dicuri oleh Rawana. Akhirnya Sinta dapat direbut kembali oleh Rama, meskipun banyak korban dari kedua belah pihak. Dan Rama sebagai pihak yang benar memenangkan peperangan tersebut.
Kelebihan Buku “Relief Ramayana Candi Prambanan”
Buku ini memberikan hal positif yang menunjukkan bahwa nenek moyang kita sudah memiliki kemampuan dalam menceritakan sebuah kisah yang bisa diambil hal positif khususnya bagi anak muda saat ini. Selain itu, cerita Ramayana sudah berkembang luas di Indonesia dan tidak lagi dianggap sebagai cerita dari India, melainkan juga menjadi milik rakyat Indonesia, khususnya Jawa dan Bali.
Cerita Ramayana juga mengandung nilai filosofis yang tinggi dan merupakan warisan budaya yang harus dilestarikan. Selain itu, dengan diterbitkannya buku ini, juga bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kebudayaan tentang salah satu bentuk relief Ramayana yang dikagumi oleh para wisatawan mancanegara dan nusantara.
Kekurangan Buku “Relief Ramayana Candi Prambanan”
Sebaga buku yang memberikan informasi tentang kisah dan pembelajaran tentang sikap yang baik, tentunya secara isi atau tersirat tidak ada kekurangan dalam buku ini. Mungkin hanya diperlukan perbaikan atau pengkinian buku tersebut atau dicetak baru agar anak muda sekarang bisa mempelajari lebih dalam tentang informasi yang ada dalam “Relief Ramayana Candi Prambanan”.
Semoga informasi tentang resensi buku “Relief Ramayana Candi Prambanan” ini bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda yang ingin mempelajari sejarah, khususnya sejarah Dinasti Syailendra.
Belum ada Komentar untuk "Resensi Buku "Relief Ramayana Candi Prambanan""
Posting Komentar