Resensi “Kambing Jantan"
Tidak selamanya kita harus serius dengan semua aktivitas dan pekerjaan. Ada kalanya kita harus rehat sejenak, menikmati waktu dan mendapatkan hiburan sesuai dengan kesenangan kita, entah dari membaca, berolahraga dan berbagai ragam aktivitas lainnya yang menarik. Kalau Anda hobi membaca buku dan ingin mendapatkan hiburan sambil tertawa lepas, sepertinya buku atau novel karya Raditya Dika ini wajib Anda miliki dan Anda baca. “Kambing Jantan”, menjadi sebuah judul buku yang ngehits saat itu. Karena tertarik dengan cerita dan kekonyolan Dika, maka tidak salah kalau kali ini disampaikan sedikit resensi” Kambing Jantan” untuk memberikan gambaran tentang isi novel tersebut.
Sejak munculnya blog, yang memberikan kesempatan kepada para penulis untuk menyampaikan segala isi hatinya atau ingin sekedar memberikan informasi, blog seolah memberikan warna dalam dunia informasi dan hiburan. Begitu pula dengan Raditya Dika, yang secara tidak sengaja menuliskan segala aktivitas dan juga cerita lucu tentang kesehariannya membuat cerita dalam blog tersebut bisa dibukukan.
Identitas Novel :
Judul buku : Kambing Jantan.
Penulis : Raditya Dika.
Penerbit: Gagas Media.
Tahun terbit : Cetakan pertama tahun 2005, dan cetakan ke-22 tahun 2008.
Jumlah halaman : xx + 235 halaman.
ISBN: 979-3600-69-1
Resensi Novel - Sinopsis "Kambing Jantan"
Menarik, lucu dan menghibur sepertinya menjadi tujuan buku ini diterbitkan. “Kambing Jantan” adalah sebuah catatan harian pelajar bodoh yang merupakan blog Indonesia pertama yang dibukukan. Selain itu, novel “Kambing Jantan” adalah kumpulan cerita sehari-hari yang unik, lucu dan konyol tentang keseharian dari kehidupan Raditya Dika (Radith), yang merupakan seorang mahasiswa konyol hasil kawin silang orang Batak dengan mesin jahit.
Tampilan dan bentuk penulisan novel ini pun sedikit berbeda dengan buku aktivitas atau catatan yang telah dibukukan, formtat yang ditampilkan merupakan format diary, sehingga bisa disebut buku ini merupakan kumpulan diary Radit yang diterbitkan di internet atau blog, dan yang menarik adalah semua kisah lucu didalamnya merupakan kisah nyata yang terjadi mulai tahun 2002 sampai tahun 2004.
Baca juga: Resensi 'Cinta Brontosaurus".
Bisa dikatakan, novel ini adalah novel yang bergenre komedi, dan juga yang pertama diadaptasi dari sebuah blog. Karena menjadi yang pertama, ditambah dengan keingintahuan masyarakat tentang adaptasi kisah nyata blog membuat buku ini menjadi buku sukses, karena bisa dicetak berulang kali.
Novel ini terdiri atas 63 cerita, diantara cerita yang lucu dan konyol, saat Radith harus mengobati luka di wajahnya karena infeksi yang disebabkan perawatan salon yang tidak tepat yang membuat wajahnya dipenuhi jerawat, dan akhirnyamembuat mama Radith harus turun tangan untuk membantu mengobatinya. Yang membuat kaget adalah obat manjur tersebut adalah celana kolor ayahnya yang digunakan untuk mengelap luka diwajahnya.
Keunggulan Novel "Kambing Jantan"
Sebagai novel yang diterbitkan dengan tujuan untuk menghibur tentu saja dengan membaca novel ini akan membuat Anda tertawa keras dan bisa menghilangkan stress melanda, apalagi ditambah dengan gaya bicaranya yang polos dan lugu.
Selain itu, penyampaian cerita yang mengunakan bahasa sehari-hari membuat novel ini bersifat santai sehingga mudah diterima oleh masyarakat, khususnya kaum remaja.
Kelemahan Novel " Kambing Jantan"
Sama halnya dengan berbagai tulisan Raditya Dika, terdapat sedikit kekurangan, yaitu terdapat kata-kata yang sedikit vulgar dan juga bahasa gaul yang terkadang kurang dimengerti oleh para pembacanya.
Sebagai buku atau novel yang dihasilkan oleh Raditya Dika, maka kehadiran resensi " Kambing Jantan" semoga bisa memberikan sedikit gambaran tentang novel lucu ini.
Belum ada Komentar untuk "Resensi “Kambing Jantan""
Posting Komentar