Kanker Usus
Ayo mulai hidup sehat!!! Jargon dan semboyan ini terus didengungkan oleh para pegiat hidup sehat, apalagi sejak merebaknya wabah pandemi Covid-19. Bahkan berbagai seruan untuk melakukan hidup sehat pun juga sering digalakkan, salah satunya dengan mengubah pola makan yang sehat, hal ini dilakukan agar tidak ada penyakit yang menyerang dan mengancam tubuh, salah satunya adalah mencegar agar tidak terkena kanker usus, yang diakibatkan pola makan yang tidak sehat.
Kanker usus (Foto: medicalsymptomsguide.) |
Mencegah lebih baik daripada mengobati menjadi sangat penting, apalagi ciri-ciri kanker usus sering tidak disadari oleh mereka yang terkena penyakit ini. Kanker usus bisa menyerang siapa saja tanpa pandang bulu, apalagi saat kondi tubuh sedang drop, membuat kanker mudah menyebar ke berbagai bagian tubuh.
Kanker Usus dan Pencegahannya
Sebenarnya apakah kanker usus itu? Kanker usus adalah salah satu jenis kanker yang berkembang di usus besar. Usus besar itu sendiri terdiri atas kolon dan rektum. Kolon merupakan bagian paling panjang dan bagian terbesar pada usus besar, sedangkan rektum merupakan bagian yang menghubungkan antara anus dan kolon. Oleh karena itu, dalam dunia kesehatan, kanker ini sering disebut dengan kanker kolorektal.
Di Indonesia sendiri sudah banyak laporan yang menyebutkan adanya para penderita kanker usus, bahkan dari data RSCM Jakarta, rata-rata 50 pasien baru setiap tahunnya menderita kanker usus.
Baca juga: Tips Menurunkan Risiko Kanker Usus.
Dibalik mulai banyaknya penderita kanker usus, terdapat perdebatan diantara para ahli kesehatan dunia, tentang pentingnya serat sebagai pencegah timbulnya kanker, khususnya kaker usus. Sebagian berpendapat bahwa serat bisa mempercepat waktu transit makanan dari masuknya makanan di mulut sampai keluar menjadi tinja. Sedangkan banyak diantaranya yang kontra atas pendapat ini dengan meragukan manfaat serat sebagai pencegah kanker usus.
Menurut yang pro atas manfaat serat, menganggap bahwa percepatan waktu transit ini memiliki dua manfaat, yaitu:
- Menjadikan tinja tidak keras dan juga tidak kecil, sehingga akan terhindar dari susah buang air besar. Dan membuat buang air besar menjadi lancar setiap hari dan tidak keras.
- Akan terhindar dari tumor atau kanker usus akibat berkurangnya kontak antara zat karsinogenik (merupakan penyebab kanker) dengan dinding usus.
Dari berbagai penelitian tentang hubungan antara mengonsumsi serat dengan proses pencegahan kanker usus telah banyak dilakukan. Bahkan temuan pada tahun 2003 di Eropa menyebutkan bahwa dengan meningkatnya konsumsi serat pada masyarakat Eropa telah terbukti bisa mengurangi risiko terbentuknya kanker usus sampai 40%. Penelitian tersebut telah dilakukan di 10 negara dalam kurun waktu 5 tahun yang telah melibatkan 519.978 orang dengan rentang usia 25 sampai 70 tahun. Percepatan waktu transit makanan menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan pencernaan, khususnya menjaga agar buang besar menjadi lancar dan juga terhindar dari kanker usus.
Tips mencegah kanker usus, antara lain:
- Kurangilah makanan yang mengandung kadar lemak tinggi dan makanan cepat saji.
- Perbanyaklah konsumsi makanan berserat tinggi, sepeti buah dan sayuran segar.
Dengan melihat tips tersebut, Lembaga Kesehatan Dunia telah merekomendasikan dalam rangka pemenuhan kebutuhan serat, yaitu sebanyak 25 gram sampai 35 gram setiap hari, yang bisa dipenuhi dengan mengonsumsi 4 porsi sayur dan buah, 3 porsi nasi dan 1 porsi biji-bijian. Namun, dapat disadari terdapat kendala yang sering disebabkan karena kesibukan dan gaya hidup modern yang menyebabkan sulit untuk memenuhi 8 porsi makanan berserat tersebut. Oleh karena itu, terdapat solusi untuk mengatasi kendala tersebut dengan adanya suplemen serat sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan serat setiap harinya.
Itu dia sedikit informasi tentang kanker usus dan pencegahannya. Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Kanker Usus"
Posting Komentar