Tips Mengatasi Demam Pada Anak
Anak demam? Tentu setiap orang tua pasti pernah merasakan kekhawatiran luar biasa saat anak mengalami demam. Kebanyakan para orang tua, khususnya para ibu akan mengalami panik, apalagi saat termometer menunjukkan suhu tubuh pada anak di atas normal. Anak yang biasanya aktif, tiba-tiba menjadi lesu dan rewel, karena naiknya suhu tubuh. Biasanya melihat konisi ini, orang tua tanpa banyak menunggu waktu lama langsung membawanya ke dokter. Yang perlu menjadi perhatian sebenarnya adalah apa dan bagaimana demam tersebut bisa terjadi. Oleh karena itu, untuk menambah wawasan sepatutnya para orang tua mengetahui tips mengatasi demam pada anak.
Foto: babygaga. |
Banyak hal yang harus dipahami para orang tua tentang demam, bahwa demam sebenanya merupakan cara tubuh untuk melawan infeksi, baik dari virus, bakteri, maupun benda asing lainnya yang masuk ke dalam tubuh. Atau dengan kata lain, tubuh akan menaikkan suhu badan untuk melawan kuman-kuman yang sedang menginfeksi, dan pada umumnya demam tersebut tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam tiga hari.
Cara Mengatasi Demam Pada Anak
Menurut dr. Adi Suryanto B, SpA dari Siloam Hospital, Lippo Karawaci, Tangerang yang pernah dimuat dalam Tabloid Nyata, “Apabila tubuh tertular virus influenza, maka tubuh akan bereaksi meningkatkan suhu untuk membunuh atau melawan virus tersebut. Jadi demam sebenarnya merupakan hal wajar terjadi bila ada infeksi baik dari virus, bakteri maupun benda asing lainnya, dan hal ini berguna bagi tubuh.” Sebenarnya demam merupakan cara tubuh untuk melawan infeksi, maka tidak harus langsung membawa ke dokter bila si kecil demam.
Baca juga: Demam Kawasaki dan Tanda-tandanya.
Terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan apabila anak sudah masuk dalam kriteria demam, yaitu saat suhu tubuh anak mencapai 38 derajat Celsius, antara lain:
- Tempatkan anak diruangan yang sejuk. Bisa berada di ruangan ber-AC, namun jangan sampai suhunya terlalu dingin. Cukup dalam suhu sejuk saja, dimana suhu ruangan lebih rendah dari suhu tubuh, sehingga akan terjadi evaporasi, artinya suhu akan turun dengan keluarnya panas dari tubuh.
- Jangan memakaikan baju tebal atau menyelimuti si kecil dengan maksud agar berkeringat. Memakaikan baju atau selimut tebal akan menghalangi pertukaran panas tubuh dengan udara sekitar, sehingga akan meningkatkan suhu tubuh. Alangkah sebaiknya baju yang digunakan adalah baju yang longgar dan tipis, sehingga panas yang dihasilkan tubuh bisa dengan mudah dilepaskan dan si kecil akan merasa nyaman. Apabila anak seperti menggigil kedinginan, pakaikan saja baju hangat secukupnya atau selimuti sebentar. Apabila suhu tubuh si kecil sudah dingin, bukalah dengan segera selimut tersebut.
- Berikan si kecil banyak minum. Hal ini disebabkan cairan akan membantu menurunkan demam dan menghindarkan terjadinya dehidrasi. Apabila usia anak kurang dari 6 bulan, cukup dengan meningkatkan frekuensi menyusui. Apabila usianya sudah mencapai 6 bulan sampai usia 2 tahun, berikanlah ASI dan air putih sebanyak-banyaknya. Sedangkan untuk usia 2 tahun lebih, air putih adalah pilihan terbaik.
- Kompres dengan air hangat. Langkah ini bisa dilakukan di dahi, perut, lipatan ketiak atau paha. Dan yang paling penting dalam mengompres adalah jangan menggunakan air dingin, air es atau alkohol. Hal ini disebabkan suhu dingin akan membuat anak semakin tidak nyaman dan menggigil. Sedangkan alkohol bisa menyebabkan kehilangan panas terlalu cepat, sehingga bisa menyebabkan intoksikasi atau keracunan alkohol.
- Pemberian obat penurun demam. Pemberian obat ini bisa dilakukan apabila penanganan tanpa obat kurang memberikan respon yang baik. Atau bisa juga dilakukan dengan memberikan obat penurun demam, dengan melakukan penangan tanpa obat.
Berbicara tentang obat demam untuk anak, terdapat dua jenis obat penurun demam yang bisa diberikan, yaitu:
- Parasetamol.
- Ibuprofen.
Kedua obat tersebut bisa diberikan setiap beberapa jam sekali, hal ini disebabkan obat penurun demam akan bereaksi sekitar 1 ½ sampai 2 jam setelah diminum. Dan setelah demam turun, obat tersebut bisa mempertahankan agar tubuh tidak demam sekitar 4 jam. Oleh karena itu, menurut dr. Adi Suryanto B, SpA, apabila anak sudah diberikan obat penurun panas, dan demamnya turun, namun 5 jam kemudian demam lagi, obat penurun panas masih bisa diberikan lagi. dr. Adi mengingatkan, bahwa pemberian obat penurun panas bukanlah untuk meyembuhkan penyakit, namun hanya memberikan rasa nyaman dengan berkurangnya atau hilangnya rasa nyeri atau sakit tersebut.
Apabila cara tersebut masih belum mampu menurunkan demam , alangkah sebaiknya bila segera dibawa ke dokter untuk mengetahui penyebab demam, apalagi kalau demam anak tidak turun sampai 3 x 24 jam. Selain itu, anak harus segera dibawa ke dokter bila suhu tubuhnya mencapi 40 derajat Celsius, meskipun baru terjadi pada hari pertama, hal ini disebabkan dikhawatirkan anak akan step atau kejang karena demam yang sangat tinggi tersebut.
Itu dia, sedikit informasi dan tips mengatasi demam pada anak. Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Tips Mengatasi Demam Pada Anak"
Posting Komentar