Upacara yang Dilakukan Orang Tionghoa
Indonesia adalah negara yang memiliki beragam suku bangsa dan bahasa yang berbaur menjadi satu dalam naungan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesa). Di balik keanekaragaman suku bangsa tersebut, menjadikan Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Salah satunya adalah kehadiran orang Tionghoa Indonesia yang sudah ada sejak jaman dahulu kala, bahkan peran orang Tionghoa sudah ada dalam sejarah Indonesia. Catatan-catatan dari Tiongkok juga menyebutkan bahwa kerajaaan kuno di nusantara telah berhubungan erat dengan dinasti yang berkuasa saat itu di Tiongkok. Tertarik dengan keberadaan suku Tionghoa ini, maka di bawah ini akan disampaikan tentang upacara yang dilakukan orang Tionghoa di Indonesia.
Perayaan Peh Cun (Foto: mugscope.com) |
Diantara berbagai upacara yang sering kita lihat dalam budaya orang Tionghoa di Indonesia, adalah perayaan Tahun Baru Cina atau sering dikenal dengan “Perayaan Imlek”. Yang menarik dari berbagai perayaan ini adalah makanan yang dibuat selalu berkaitan dengan perayaan yang dilakukannya, yang menjadikan perayaan tersebut semakin menarik.
Tradisi yang Dilakukan Pada Perayaan Hari Besar Warga Tionghoa
Sebagai orang atau suku bangsa yang berasal dari perantauan, orang Cina atau Tionghoa ini adalah orang yang selalu dikenal kukuh dalam memegang dan menjaga tradisi. Bahkan yang menarik, UNESCO pada beberapa tahun lalu sudah menetapkan Cina sebagai warisan dunia. Di Negara China sendiri berdasarkan kalender Cina sudah menetapkan rangkaian peringatan yang harus dipatuhi oleh penduduknya.
Bagi Anda seorang traveler yang angat menyukai keindahan budaya dan senang melihat tradisi yang dilakukan orang-orang tertentu, khususnya pada perayaan yang dilakukan warga Tionghoa, maka mengetahui berbagai perayaan yang dilakukan orang Tionghoa sepertinya menjadi hal yang wajib.
Mengacu informasi yang ditulis oleh Yatie Asfan Lubis, yang pernah dimuat dalam Tabloid Intisari Edisi No. 535, terdapat upacara yang dilakukan oang Tionghoa berikut berbagai sajiannya, antara lain:
- Spring Festival.
- Peringatan Hari Ke-5 Bulan Ke-5.
Baca juga: Filosofi Orang Jawa yang Masih Dipakai Sampai Saat Ini.
1| Spring Festival.
Spring Festival ini sering kita kenal dengan ‘Tahun Baru Imlek’ yang biasanya jatuh pada akhir Bulan Januari sampai awal Februari. Suasana yang hangat dalam setiap keluarga merupakan hal penting saat Imlek. Hal ini disebabkan khusus pada malan Tahun Baru Imlek, setiap anggota keluarga (termasuk yang bermukim diperantauan) biasanya dengan sengaja menyempatkan datang berkenjung ke rumah sesepuh mereka.
Bahkan ada sebutan ‘reunion dinner’ yang bertujuan untuk mempererat tali kekeluargaan dan memperbaiki hubungan bagi mereka yang sedang memburuk. Untuk hidangan makan malam sengaja dibuat khusus karena diperuntukkan untuk ritual spesial.
Terdapat perlambangan pada makanan yang disajikan, sebagai berikut:
- Daging babi , ayam atau itik direbus utuh dengan mengikutsertakan bagian kepala dan ekor, hal ini melambangkan keutuhan keluarga.
- Pada bagian atas diletakkan sejenis sayur sawi hijau segar, yang melambangkan semangat hidup.
- Rebung bambu, bermakna peningkatan martabat dan juga bisnis yang cemerlang.
- Tauge yang kepalanya memiliki warna hijau mirip batu giok adalah simbol keberuntungan.
- Spring rolls seperti lumpia melambangkan harapan kemakmuran finansial keluarga.
- Dumpling, menjadi salah satu menu yang tidak ketinggalan, menu ini disebut dengan fortune gold dumpling sebagai harapan untuk keluarga.
Selain berbagai sajian di atas, terdapat sajian khusus, yaitu “Lo Hei”, menu tradisional ini adalah menu warisan leluhur yang terdiri atas makanan berwarna warni, yang biasanya disajikan pada hari ke-7 Tahun Baru China. Menu ini juga disebut dengan ‘Rainbow yu Sheng’. Menu ini bisa disebut sebagai menu sehat karena terdiri atas sayatan tipis ikan parang mentah, sebagai perlambang kesejahteraan dan kebahagiaan hidup. Selain itu juga, dilengkapi dengan rajangan wortel berwarna oranye, pepaya muda yang diwarnai dengan warna merah, hijau dan kuning. Rendaman irisan bawang merah dalam cuka seputih salju, ditambah dengan lemon kuning yang diiris kecil-kecil. Sajian ini ditata dalam wadah besar .
Selain itu masih banyak berbagai sajian dengan berbagai perlambangan dan harapan di masa yang akan datang.
2 | Peringatan Hari Ke-5 Bulan Ke-5.
Sebenarnya tradisi Peringatan Hari Ke-5 Bulan Ke-5 ini hanya ada dalam kalender China, namun pada akhirnya menyebar ke seluruh dunia termasuk di Indonesia. Sampai saat ini, tradisi dan ritual ini masih terus dilakukan, ritual ini disebut dengan “Peh Cun”. Yang menarik ritual ini selalu diramaikan dengan lomba dayung perahu atau sampan di sepanjang kali Cisadane, Tangerang. Atraksi ini tentu saja diilhami oleh Dragon Boat Festival di China.
Peh Cun sendiri berasal dari kata peh yang berarti merengkuh dayung dan cun yang berarti perahu, sehingga Peh Cun berarti “Hari Raya Mendayung Perahu”.
Setiap perayaan pasti terdapat sajian makanan enak untuk dinikmati begitu pula dalam Perayaan PEH Cun. Zong Zi menjadi sajian makanan favorit dan hidangan utama pada perayaan Peh Cun yang dilakukan setiap Bulan Juni, pada hari ke-5, bulan ke-5 dalam penanggalan China. Zong Zi adalah bacang gaya Indonesia.
Itu dia sedikit informasi tentang upacara yang dilakukan orang Tionghoa di Indonesia. Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Upacara yang Dilakukan Orang Tionghoa"
Posting Komentar