Chakchouka, Kuliner Khas Timur Tengah
Kuliner memang mengasyikan, selain bisa menikmati makanan enak, kita bisa mengetahui jenis dan asal usul makanan tersebut. Selian kuliner dari Indonesia sendiri, banyak juga kuliner dari mancanegara yang sudah bisa dinikmati di Indonesia, salah satunya kuliner Timur Tengah. Terdapat beberapa makanan kuliner Timur Tengah yang sudah kita kenal, seperti kebab, roti maryam dan banyak lagi lainnya. Selain jenis kuliner tersebut, masih ada “chakchouka” kuliner khas Timur Tengah yang bisa dicoba.
Chakchouka (Foto: vaya.) |
Istilah atau nama chakchouka memang sangat asing. Kuliner ini kalah beken dengan kuliner Timur Tengah lainnya, seperti couscous dan hummus. Di negara asalnya nama chakchouka merupakan jenis kuliner favorit dan sangat populer. Chakchouka sering disebut dengan shakshouka, yang berarti campuran.
Chackchouka dan Asal-usulnya
Membahas tentang kuliner memang tidak ada habisnya, begitu pula dengan kuliner khas Timur Tengah yang satu ini. Sesuai dengan namanya, maka chakchouka terbuat dari berbagai bahan, seperti bawang bombay, tomat, paprika dan berbagai sayuran lainnya. Selain sayur juga terdapat bahan tambahan lain, seperti telur dan minyak zaitun. Bumbu yang digunakan pun sangat sederhana hanya merica dan garam.
Chakchouka biasanya disajikan dengan keju feta dan roti pitta. Telur yang dibuat juga sangat mudah, yaitu telur mata sapi yang diletakkan di bagian atas campuran adonan lainnya. Hal ini yang membedakannya dengan resep aslinya, yang disajikan di atas wajan dengan besi datar.
Baca juga: Gulai Kacang Ijo.
Chakchouka sangat dikenal di daerah Tunisia, Aljazair, Libya, Mesir dan Maroko. Menuurt informasi dari berbagai sumber, chakchouka pertama kali diciptakan pada masa Kekaisaran Ottoman atau sekitar abad ke-13 di Turki, kemudian menyebar ke Timur Tengah dan Spanyol.
Sumber lain menyebutkan bahwa makanan ini berasal dari Yaman yang disajikan dengan pasta hijau pedas atau bisa dengan keju asin. Yang menarik adalah chakchouka sampai saat ini masih sangat populer di Timur Tengah.
Ciri Khas Chakchouka
Selama ini kuliner Timur Tengah selalu identik dengan daging, namun hal ini berbeda dengan Chakchouka, kuliner ini malah menggunakan bahan yang lebih ringan, meskipun juga masih menggunakan bawang.
Sebenarnya selain chakchouka terdapat jenis kuliner lain yang tampilannya hampir mirip, seperti menemen dari Turki dan pisto manchego dari Spanyol. Yang membedakan hanya terletak pada penyajian atau pengolahan telurnya saja.
Cara membuatnya juga sangat mudah, dengan memasak bawang bombay dan bawang putih, baru kemudian di campur dengan paprika dan sayuran lainnya. Diamkan selama beberapa saat, sampai adonan menjadi tebal dan lembek. Jangan lupa untuk menambahkan garam dan lada. Langkah terakhir, masaklah telur mata sapi di atas adonan dan masak sampai matang tanpa diaduk lagi.
Saat ini dengan semakin berkembangnya pola kuliner dan untuk menyesuaikan selera masing-masing, sudah banyak restoran atau resep masakan chakchouka selera Indonesia tanpa meninggalkan ciri khas aslinya. Bahkan ada pula yang menambahkan kentang goreng yang diolah dengan potongan mirip wavel, dan pada bagian atasnya terdapat telur mata sapi yang dimasak setengah matang sesuai ciri khas chakchouka.
Tentu saja dengan tambahan kentang gorenG membuat rasanya menjadi terasa gurih dan renyah pada bagian luar. Yang menarik, tekstur bagian dalamnya juga cukup lembut, ditambah dengan aroma taburan rosemary membuat chakchouka menjadi wangi.
Telur mata sapi yang dimasak setengah matang pasti membuat penasaran, pecahkan bagian telur setengah matang dan aduk. Anda akan menemukan campuran yang lezat dan nikmat. Kuning telur setengah matang akan berpadu dan menambah kelezatan chakchouka.
Menarik bukan? Semoga informasi tentang chakcouka, kuliner khas Timur Tengah ini bisa menjadi referensi untuk Anda yang ingin berwisata kuliner khas Timur Tengah.
Belum ada Komentar untuk "Chakchouka, Kuliner Khas Timur Tengah"
Posting Komentar