Keju dan Asal-usulnya
Rasanya yang gurih, asin dan enak membuat bahan makanan yang terbuat dari susu ini menjadi favorit para pecinta kuliner. Keju... Siapa yang tahan godaannya? Begitu banyak variasi makanan yang bisa ditambah dengan keju. Namun, tidak ada salahnya kalau kali ini kita mencari informasi tentang keju dan asal-usulnya, minimal kita tahu bagaimana proses awal ditemukannya keju dan tidak hanya menikmatinya saja.
Keju (Foto: ranker.) |
Berbicara tentang keju, kalau ada yang menanyakan, siapa sih yang pertama kali menemukan keju, pasti banyak yang menjawab, tidak ada yang tahu siapa yang menemukan keju tersebut, atau dengan kata lain, informasinya masih simpang siur.
Fakta Menarik Tentang Keju Sampai Menjadi Bahan Makanan Favorit
Kalau membahas tentang asal usul darimana ditemukannya makanan enak, seperti keju. Pasti banyak versi. Terdapat informasi menarik yang membahas tentang keju, salah satunya dari Tabloid Intisari Edisi No. 482, dengan judul “Kulit Domba Menyulap Keju”.
Namun, cerita yang satu ini menarik perhatian untuk diketahui. Pada jaman dahulu terdapat seorang pedagang yang sedang melakukan perjalanan dan melintasi gurun dengan menggunakan kuda. Dan untuk bekal minum pedagang tadi, kemudian mengisi kantung kulit dari perut domba dan mengisinya dengan susu. Saat haus dan akan minum susu bekalnya yang ada di dalam kantung, betapa terkejutnya, karena susunya terpisah menjadi 2 bentuk, yang satu padat dan satunya berbentuk cairan.
Ternyata, dari sinilah awal mula orang mulai mengenal keju, seperti yang dikenal sampai saat ini, yaitu bagian yang kental dan cenderung padat. Setelah dicari penyebabnya, susu yang menjadi bekal musafir tersebut bisa berubah wujud, disebabkan kantung kulit tersebut berasal dari binatang muda yang mengandung rennin, yaitu enzim penggumpal.
Apalagi ditambah dengan terpaan sinar matahari dan goyangan tubuh kuda, akhirnya susu yang menjadi bekal musafir tersebut berubah wujud menjadi keju. Musafir tersebut menemukan cairan (ternyata air sisa setelah susu menjadi keju) tetap bisa diminum dan yang mengejutkan, kejunya pun masih bisa dimakan.
Baca juga: Koka Kola dan Asal-usul Coca-Cola.
Keju tenyata sudah dikenal juga sejak jaman Sumeria purba, yaitu sekitar 4.000 tahun sebelum masehi. Tradisi tertua yang melibatkan ekstraksi dan crafting susu ini berasal dari Mesopotamia (Irak). Terdapat catatan yang menuturkan tentang kisah Dewi Ninchursag dan disebutkan juga bahwa keju sudah diproduksi saat itu.
Sebenarnya penemu keju tidak diketahui dengan pasti. Pada zaman Yunani kuno, Aristaeus, anak dari Apollo dan Cyrene, disebut- sebut dalam Kitab Suci Perjanjian Lama sebagai penemu keju.
Yang mengagetkan sebenarnya, di zaman Romawi, keju sudah menjadi industri rumahan. Bahkan pada rumah yang lebih besar, sudah terdapat ruang khusus yang dipergunakan untuk memasak keju, dan dibangun pula dapur khusus untuk memproses keju.
Pembuatan keju yang saat itu sudah menjadi makanan enak dan bergizi ini, dilakukan dengan ketrampilan, pengetahuan dan standar tinggi. Saat itu, keju dibuat dari susu kambing dan susu domba yang merupakan makanan utama rakyat. Proses mematangkan keju pun telah dikembangkan dan sudah dikenal luas, sampai keju yang dihasilkan memiliki karkater dan rasa yang berbeda-beda.
Pada abad pertengahan, rahib menjadi inovator dan pengembang keju, mulai dari keju model klasik sampai dengan yang ada di pasaran sampai saat ini. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan, lingkungan biaralah yang saat itu menjadi pusat penghasil produk pertanian, maka tidak heran kalau nama-nama keju yang terkenal diambil dari nama biara asal keju tersebut diproduksi, seperti Maroilles, Port Salut, dan Saint-Nectaire. Sampai begitu terkenalnya rahib sebagai sosok pembuat keju, sampai saat ini banyak label keju, khususnya keju lembut, diberi gambar raut muka seorang rahib yang menggambarkan wajah ceria.
Sampai dengan tahun 1550, sudah dikenal berbagai jenis keju dengan total lebih dari 50 jenis keju. Prancis menjadi salah satu negara yang memiliki banyak kreasi tentang keju, apalagi dengan berkembangnya moda transportasi, seperti kereta api yang berkembang pada abad ke-9, menjadikan keju buatan Prancis bisa menyebar ke penjuru Eropa.
Perubahan dan perkembangan keju juga tidak lepas dari dukungan Louis Pasteur, yang menemukan proses pasteurisasi. Ditambah lagi, saat ini memungkinkan dilakukannya produksi keju dengan skala industri dalam jumlah besar dan dengan kualitas terjamin.
Proses pembuatan keju pun sangat menarik untuk dibahas, yaitu keju dibuat dengan menggumpalkan susu. Kemudian dadih susu dipotong dan dipanaskan untuk mengeluarkan air sisanya, yang ditekan dan dimasak. Proses tersebut merupakan proses mikrobiologis dengan menggunakan bakteri yang mengeluarkan enzim, dan yang turut mempengaruhinya adalah jenis bakteri yang menentukan tekstur dan rasa keju yang dihasilkan. Selain itu, pemasakan keju harus dilakukan di bawah temperatur dan kelembaban yang tepat agar enzim bakteri bisa bekerja sesuai jenis keju yang diinginkan.
Itu dia sedikit informasi tentang keju dan asal-usulnya. Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Keju dan Asal-usulnya"
Posting Komentar