Resensi Buku “Zarima -Kumpulan Cerpen (Bukan) Pilihan Kompas”
Begitu banyak kisah yang bisa disampaikan ulang, entah melalui sebuah cerita, baik tulis dengan bentuk cerpen, cerbung atau novel, dan bisa juga disampaikan dalam bentuk film. Berbicara tentang kisah seperti yang ditulis seorang penulis F.X. Rudy Gunawan, maka cerita yang disampaikan adalah kisah cerita yang sering terjadi sehari-hari berupa protes, keadaan hidup yang tidak adil atau bahkan sekelumit kisah yang terinspirasi dari sosok Zarima, yang dikenal sebagai Ratu Ectasy. Dan hal ini pula yang menjadi alasan mengapa dibuat resensi buku “Zarima - Kumpulan Cerpen (Bukan) Pilihan Kompas”.
Kalau Anda, seorang yang mudah penasaran, apalagi dengan ssuatu yang baru, maka buku lama namun baru dibaca sekarang, rasanya pas untuk Anda yang tertarik dengan kisah penuh imajinasi yang didalamnya bercerita tentang sesuatu yang asyik dan menarik, apalagi ditambah kisah seseorang yang penuh sensasi seperti Zarima.
Identitas Buku:
Resensi Novel dengan Judul “Zarima - Kumpulan Cerpen (Bukan) Pilihan Kompas”
Menurut Anda apa yang menarik saat membaca suatu buku? Judul? Tampilan buku? atau isinya? Nah, kali ini saya bisa menebak, pasti Anda tertarik dengan judul yang disematkan pada buku ini. Selain nama Zarima tentu yang membuat Anda penasaran pasti judulnya yaitu “kumpulan cerpen namun bukan pilihan kompas”.
Benar, seperti yang disampaikan penulis, sub judul kumpulan cerpen ini memang tidak biasa. Menurut penulisnya, semua cerpen yang ada dalam buku ini memang “bukan pilihan Kompas” dalam arti sesungguhnya. Artinya cerpen-cerpen yang ada dalam buku ini pernah dikirim penulisnya ke redaksi harian Kompas, namun tidak terpilih untuk dimuat.
Kalau ditanya mengapa tidak dimuat dalam harian Kompas, penulis pun tidak tahu alasannya. Bahkan penulis pun beranggapan, bisa saja cerpen yang ditulisnya jelek atau bisa saja tidak memenuhi kriteria standar Kompas.
Baca juga: Resensi Novel “Kumpulan Cerpen Perkara Cinta”.
Tentu saja, penulis pun tidak putus asa dan tidak mau mengirimkan cerpen ke koran lain sebelum Kompas memuat cerpennya. Mengapa? Karena penulis menganggap Kompas adalah “ukuran pengakuan” seorang cerpenis. Dan pada akhirnya setelah F.X. Rudi Gunawan mulai bekerja sebagai wartawan majalah Jakarta Jakarta, prinsip arogan yang menggangap Kompas sebagai ukuran pengakuan seorang cerpenis mulai ditinggalkannya.
Dan pada akhirnya cerpen-cerpen “bukan pilihan Kompas” kemudian dikirimkan pada koran lain dan hasilnya mengejutkan . Cerpen yang pernah ditolak Kompas tersebut ternyata diterima dengan baik oleh koran dan majalah lainnya, seperti Media Indonesia, Suara Pembaruan, Bisnis Indonesia, Suara Karya, Jawa Pos, Surya dan beberapa media lainnya.
Berbicara tentang cerpen, tentunya kumpulan cerpen yang dicetak menjadi satu dalam buku ini memang sangat menarik perhatian. Tentunya bagi Anda yang menyukai dunia membaca akan terkagum-kagum dengan berberpa cerpan yang disajikan oleh F.X. Rudi Gunawan. Begitu banyak perumpamaan dan anekdot yang disampaikan dalam cerpen-cerpen tersebut.
Salah satu yang menarik, yang juga diambil sebagai judul buku ini adalah tentang cerpen yang berjudul Zarima. Dengan mengambil sosok yang kontroversial, tentunya hal ini akan menarik perhatian pembaca untuk mengetahui ada apa sebenarnya denga Zarima. Bahkan di beberapa bagian buku ini disampaikan lampiran tentang perjalanan Zarima sampai harus menginap di hotel prodeo, dan tenTu saja peran keluarga dalam membela Zarima.
Kelebihan Buku “Zarima - Kumpulan Cerpen (Bukan) Pilihan Kompas”
Buku ini sengaja ingin menunjukkan bahwa keterbatasan ruang bukanlah menjadi batu penghalang bagi seorang penulis untuk sukses. Hal ini dibuktikan dengan kiprah penulis F.X. Rudi Gunawan dengan cerpen terbaiknya, meskipun belum bisa dimuat dalam harian Kompas, namun keberhasilan cerpennya dimuat dalam harian lainnya menunjukkan kegigihan penulis untuk menggapai sukses.
Kekurangan Buku “Zarima - Kumpulan Cerpen (Bukan) Pilihan Kompas”
Sebagai sebuah kumpulan cerpen, maka bagi pembaca yang santai, cerpen ini mungkin agak sulit dimengerti, ditambah lagi pada beberapa bagain buku malah menceritakan kisah Zarima yang tertangkap polisi, sehingga dapat dilihat bahwa buku ini seperti semacam pembelaan diri bagi Zarima. Namun demikian, kisah ini bisa menjadi referensi bagi para pembaca sekalian untuk hiburan.
Itu dia sedikit resensi buku “Zarima - Kumpulan Cerpen (Bukan) Pilihan Kompas” karya F.X. Rudy Gunawan, semoga bermanfaat dan menghibur kita semua.
Belum ada Komentar untuk "Resensi Buku “Zarima -Kumpulan Cerpen (Bukan) Pilihan Kompas”"
Posting Komentar