Tips Sukses Tes Wawancara Kerja
Betapa senangnya hati, saat dipanggil tes wawancara kerja, apalagi bagi Anda yang baru pertama kali dipanggil wawancara, tentunya sangat mendebarkan sekali. Rasa grogi yang muncul saat akan menghadapi wawancara kerja menjadi hal yang wajar. Namun jangan kuatir, agar bisa sukses, lakukan persiapan dengan matang, karena dengan persiapan ini akan membuat Anda lebih siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Tips sukses tes wawancara kerja di bawah ini sengaja disampaikan bagi Anda yang ingin mendapatkan referensi agar bisa sukses dalam tes wawancara kerja.
Tes wawancara kerja (Foto: businessnewsdaily) |
Seringkali kita melihat banyak sekali keluhan dari mereka yang sudah melakukan tes wawancara, dan gagal. Kenyataan ini jelas menyesakkan, apalagi kebanyakan tahapan wawancara berada di akhir proses seleksi.
Cara Interview yang Baik Agar Diterima
Wawancara psikologi memang memiliki banyak makna. Terdapat beberapa versi, seperti yang disampaikan GM Kussardoyo Kusumo, seorang psikolog dari Surabaya, yang tulisannya pernah dimuat dalam Tabloid Intisari, yang menyampaikan juga bahwa, berbohong saat tes wawancara bukan hanya tidak berguna, namun juga malah membuat Anda tidak diterima. Lebih bijaksana apabila pertanyaan tersebut dijawab apa adanya, secara spontan, langsung ke pokok persoalan, tidak mengada-ada, tidak menggurui dan sopan.
Wawancara sebenarnya merupakan pertemuan tatap muka, dengan menggunakan cara lisan dan mempunyai tujuan tertentu. Pada wawancara psikologi, kedudukan antara pewawancara dan yang diwawancara relatif sama. Dalam kondisi ini tidak ada penekanan serta tidak menggunakan kekuasaan, bahkan dalam kondisi yang ekstrem, seorang calon karyawan yang sedang diwawancarai bisa saja tidak menjawab, dan pewawancara pun tidak akan memaksa. Tentu saja hal ini akan sangat mempengaruhi penilaian dalam pengambilan keputusan seorang psikolog.
Baca juga: Tips Menembus Kompetisi Lowongan Pekerjaan.
Wawancara yang dilakukan dalam tes psikologi sebenarnya adalah satu paket dengan tes tertulisnya. Tes ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari orang yang cocok dan pas, baik dari tingkat kecerdasan, serta sifat dan kepribadian. Istilahnya mendapatkan “the right man in the right place”.
Tujuan dilakukan tes wawancara, antara lain:
- Dalam wawancara psikologi yang diperlukan adalah jawaban yang spontan dan tidak mengada-ada. Contohnya, apabila ditanya alamat, sebut saja alamat kita. Tidak perlu ditambah-tambahi atau malah seperti sok pintar.
- Tes wawancara bertujuan untuk menggali data yang tidak didapatkan dari tes tertulis. Seperti apa judul skripsi dan berapa nilai yang didapat atau pertanyaan apakah istri masih bekerja dan banyak pertanyaan lain.
- Melakukan kecocokan data. Hal ini bertujuan untuk melihat kebenaran data yang telah ditulis oleh calon karyawan.
- Untuk melengkapi data yang terlupakan atau tidak tertulis secara lengkap.
Atas dasar hal tersebut di atas, seorang psikolog sering menanyakan berbagai pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman dan intelegensi calon karyawan. Seringkali terjadi, hasil tes tulisnya bagus, namun hasil tes wawancara tidak meyakinkan.
Mengapa Banyak Calon Karyawan Gagal?
Banyak sekali terjadi calon karyawan gagal dalam psikotes, termasuk tes wawancara. Mengapa hal ini bisa terjadi? Sebenarnya hasil pemeriksaan psikologi adalah bersifat rahasia, yang berarti tidak setiap orang bisa menerjemahkannya dalam bahasa sehari-hari, sehingga yang berhak adalah psikolog yang berkompeten.
Hal inilah yang membedakan antara psikotes dan tes wawancara. Pada dasarnya psikotes bukanlah ujian, psikotes tidak mengukur prestasi melainkan potensi dasar setiap individu, maka dalam tes prestasi tersebut terdapat materi yang bisa dipelajari, misalnya Bahasa Inggris, bila seseorang mendapat nilai B, maka bisa dipastikan orang tersebut memiliki penguasaan materi Bahasa Inggris yang baik pula.
Psikotes, mengukur potensi dasar yang dimiliki setiap individu. Jadi seseorang yang memang cerdas, dites seperti apapun akan tetap baik hasilnya. Dengan syarat, dia tetap serius pada saat mengerjakan dan tidak terganggu konsentrasinya sehingga bisa mengerjakan dengan optimal.
Terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan agas sukses dalam tes wawancara, sebagai berikut:
- Penampilan fisik. Perhatikan dengan seksama, khususnya bila profesi yang Anda lamar mensyaratkan penampilan yang menarik.
- Cara berpakaian. Sebaiknya sesuaikan dengan situasi dan suasana.
- Kerapian dan kesopanan dalam berpakaian perlu menjadi perhatian. Misalnya, tidak mengenakan kemeja yang lengan panjangnya dilipat atau bahkan hanya mengenakan kaos atau kemeja tidak dimasukkan.
- Sikap juga memberikan nilai penting. Sikap disini maksudnya adalah bagaiman calon karyawan bisa menempatkan diri pada posisi yang tepat. Alangkah sebaiknya bila bersikap yang wajar, tidak dibuat-buat, tidak tegang dan juga tidak gugup.
- Kesopanan pada norma. Misalnya mengetuk pintu bila akan masuk ruangan, atau kalau belum dipersilahkan duduk jangan duduk dulu.
- Saat menjawab pertanyaan, jawablah dengan tidak bertele-tele, langsung pada inti masalah. Jawab dengan jujur, dan tidak perlu ditutup-tutupi, tidak menggurui meskipun calon karyawan memiliki pendidikan tinggi dan pengalaman yang banyak.
- Jangan menjawab dengan sombong. Bangga boleh saja, tapi kalau hasil tes psikologinya tertulisnya kurang baik, tetap tidak akan lulus.
- Yang paling penting selain hal di atas adalah “tidak usah bertanya”. Meskipun merasa optimis dengan hasil tes tulis dan merasa bisa mengerjakan tidak perlu bertanya mengenai hasilnya,
Pada dasarnya, wawancara adalah sebuah tes yang akan mempengaruhi penilaian. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik dalam wawancara dan atau wawancara psikologi akan membuat kita mudah menghadapi segala jenis wawancara. Yang pasti adalah wawancara psikologi tidak perlu ditakuti dan tidak bisa dibohongi. Semoga informasi dan tips sukses tes wawancara kerja ini bermanfaat. Salam sukses.
Belum ada Komentar untuk "Tips Sukses Tes Wawancara Kerja"
Posting Komentar