Kulkas dan Asal-usulnya
Kali ini ada yang menarik, bagi sebagian orang mungkin saja hal ini dianggap sebagai angin lalu atau hal sepele. Namun siapa tahu hal sepele, seperti informasi di bawah ini bisa menambah pengetahuan Anda. Ya kali ini, kulkas menjadi ide menarik, kulkas dan asal-usulnya sepertinya memang menarik untuk diketahui riwayatnya.
Kulkas (Foto: americanlaboratorytrading.com) |
Kulkas atau lemari pendingin merupakan alat yang selalu dibutuhkan setiap rumah tangga di Indonesia saat ini. Tidak bisa dibayangkan dalam masa kini tanpa adanya peralatan ini, semua makanan akan cepat basi, dan betapa penuhnya sampah karena banyak bahan makanan yang membusuk. Kulkas dalam kehidupan sehari-hari memang lebih banyak dipergunakan sebagai tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan sehingga bisa digunakan lebih lama.
Perkembangan Kulkas dari Masa ke Masa
Berkembangnya teknologi dan perubahan jaman menjadikan peralatan yang satu ini menjadi lebih menarik dengan teknologi yang bisa membantu manusia. Meskipun fungsinya sederhana, yaitu untuk bisa menyimpan bahan makanan dan bahan lainnya agar lebih awet sehingga bisa berumur panjang, ternyata kulkas memiliki sejarah panjang.
Banyak sekali informasi yang menjelaskan riwayat ditemukannya kulkas, salah satunya dari Intisari Edisi No. 502 yang memberikan informasi tentang riwayat dan perkembangan kulkas. Orang Romawi dan Yunani kuno ternyata memiliki kebiasaan mengawetkan daging dan makanan, yang dilakukannya dengan menyimpannya di dalam es alam.
Orang Romawi dan Yunani ini mengangkut salju dari pegunungan dan menyimpannya di ruang khusus bawah tanah. Di ruang tersebut, es alam kemudian diawetkan,dengan cara diselimuti jerami. Itulah kisah awal proses terciptanya kulkas.
Di negara tropis yang tidak mengenal musim salju, memiliki cerita yang menarik. Orang India dan Mesir membuat salju dengan cara penguapan cepat. Inilah yang menunjukkan kecerdasan orang-orang pada jaman dahulu. Cara ini hampir sama dengan teori fisika, yaitu apabila air diuapkan dengan waktu yang sangat cepat, uap yang terbentuk akan menyerap panas dari lingkungan sekitarnya. Hal ini menyebabkan udara disekitarnya menjadi lebih dingin, dan uap air disekelilingnya bisa mengalami perubahan menjadi salju. Cara ini bahkan bisa membuat salju di tengah malam yang dingin. Teori ini disebut dengan teori penguapan cepat yang mendasari terciptanya kulkas.
Baca juga: Microwave dan Manfaatnya.
William Cullen, seorang ilmuwan dari University of Glasgow, Inggris, merupakan ilmuwan pertama yang mempraktekkan teknik sederhana ini di laboraorium. Yang membedakan,William tidak menggunakan air, namun menggunakan etil eter, yaitu cairan yang mudah menguap. Teknik ini didemontrasikan pada tahun 1748.
Sekitar tahun 1805, Oliver Evans, seorang ilmuwan dari Amerika, merancang mesin pendingin pertama yang bekerja berdasarkan teknik penguapan cepat, namun belum sempat dibuat kulkas yang sebenarnya
Baru sekitar tahun 1834, Jacob Perkins, ilmuwan lainnya berhasil membuat kulkas yang pertama dan mematenkannya. Kulkas ini disebut sebagai prototipe mesin kulkas yang pertama setelah era ‘kulkas bawah tanah’.
Pada tahun 1856, seorang pengusaha Amerika Serikat, Alexander C. Twinning, mulai memproduksi kulkas dengan tujuan komersial, sedangkan di Australia, James Harrison, juga pengusaha, menggunakan teknologi kulkas untuk industri pembuatan bir, dan secara bersamaan kulkas mulai menjadi barang rumah tangga.
Pada tahun 1920-an mulai ditemukannya freon (diklorofluoro metana), yang menandai babak baru teknologi mesin pendingin. Sebelum freon ditemukan, cairan yang digunakan sebagai bahan pendingin adalah amonia, tetapi karena amonia memiliki sifat yang toksik dan memiliki bau yang menyengat, pada akhirnya amonia mulai ditinggalkan, apalagi sejak freon ditemukan.
Namun pada kurun waktu 40 tahun setelahnya, freon mulai mendapat pesaing baru, meskipun tidak beracun, freon dikhawatirkan bisa merusak lapisan ozon bumi. Dan pada tahun 1960-an para ilmuwan menemukan semikonduktor baru yang memiliki kemampuan sebagai pendingin, yaitu bismut telluride. Apabila dialiri listrik, suhu semikonduktor tersebut mengalami penurunan, para ilmuwan menyebut sebagai efek Peltier yang diambil dari nama ahli kimia Prancis, yaitu Jean Peltier, yang pertama kali menemukan fenoma ini pada tahun 1834. Efek penurunan suhu ini yang dimanfaatkan sebagai pendingin pada kulkas. Sejak saat itu, lahir kulkas jenis baru yang bebas dari freon dan ramah lingkungan.
Saat ini kulkas mengalami banyak inovasi dan modifikasi, bahkan kita bisa minum air dingin tanpa membuka kulkas. Bahkan penggunaan teknologi kulkas tidak hanya digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman, namun juga digunakan untuk mengawetkan sel organisme dengan tujuan penelitian, bahkan sel sperma pun bisa disimpan dan berumur panjang untuk digunakan suatu saat nanti. Menarik bukan? Semoga informasi tentang kulkas dan asal-usulnya bisa menjadi informasi dan menambah pengetahuan Anda tentang riwayat kulkas.
Belum ada Komentar untuk "Kulkas dan Asal-usulnya"
Posting Komentar