Resensi “Dokumen Jibril”
Berbicara tentang sebuah kisah tentunya ada hal yang menarik yang bisa diambil dari sebuah karya tulis, begitu pula dengan buku “Dokumen Jibril” yang merupakan kumpulan cerpen Republika yang disunting Ahmadun Yosi Herfanda dalam sebuah buku. Berbeda dengan kumpulan cerpen-cerpen sebelumnya, pada buku ‘Dokumen Jibril’ ini murni kumpulan cerpen yang ditulis oleh kaum perempuan. Karya-karya ini pun telah dipilih dari 107 cerpen karya para penulis perempuan yang pernah dimuat di Republika dalam kurun waktu yang cukup panjang yaitu 11 tahun sejak koran Republika terbit di awal tahun 2003 sampai akhir tahun 2004. Begitu pula dengan resensi “Dokumen Jibril” yang ingin memberikan sedikit informasi yang terkandung dalam kumpulan cerpen ini.
Banyak sekali para penulis perempuan yang karya cerpennya sudah mulai dibukukan, ada nama-nama penulis perempuan terkenal, seperti Djenar Maesa Ayu,Asma Nadia, Dewi ‘Dee’ Lestari dan masih banyak penulis lain yang karya cerpennya dikumpulkan menjadi satu dalam kumpulan cerpen apik yang sangat pas untuk dibaca dalam kondisi santai.
Identitas Buku:
Judul: Dokumen Jibril
Penulis: Dewi ‘Dee’ Lestari dan kawan-kawan.
Penerbit: Republika.
Tahun terbit: Cetakan 1 April 2005.
Tebal buku: 176 halaman.
ISBN: 979-3210-48-6.
Resensi Buku “Dokumen Jibril”
Yang namanya kumpulan cerpen tentu saja buku ini berisi cerpen-cerpen yang ditulis oleh penulis hebat, dan yang menarik para penulis dalam cerpen ini semuanya perempuan. Terdapat 20 orang penulis dan karyanya yang disampaikan dalam kumpulan cerpen Republika ‘Dokumen Jibril’ ini, antara lain:
- Abidah el Khalieqy dengan karyanya ‘Gugur Daun Mapel’.
- Asma Nadia dengan karyanya ‘Ranti Menderas’.
- Dewi ‘Dee’ Lestari dengan karyanya ‘Sikat Gigi’.
- Dewi Sartika dengan karyanya ‘Pohon’.
- Dianing Widya Yudistira dengan karyanya ‘Langit Zahra’.
- Dina Oktaviani dengan karyanya ‘Lydia (and My Confession)’.
- Djenar Maesa Ayu dengan karyanya ‘Cermin’.
- Dyah Indra Mertawirana dengan karyanya ‘Ngabu’.
- Esti Nuryani Kassam dengan karyanya ‘Dua Bisikan Kebenaran’.
- Evi Idawati dengan karyanya ‘Lelaki yang HadIr di TenGah Malam’.
- Helvy Tiana Rosa dengan karyanya ‘Pertemua di TAman Hening’.
- Maya Wulan dengan karyanya ‘Sebilah Pisau’.
- Oka Rusmini dengan karyanya ‘Kakus’.
- Pipiet Senja dengan karyanya ‘Nyanyian Duka di Legian’.
- Pudji Isdriani K dengan karyanya ‘Laki-laki di Atas Tembok Berlin’.
- Ratna Indraswari Ibrahim dengan karyanya ‘Perahu Nuh’.
- Rayani Srwidodo dengan karyanya ‘Rumah Ilalang’.
- Titie Said dengan karyanya ‘Mata’.
- Titik Sugiyarti dengan karyanya ‘Cinta Sarkowi’.
- Ucu Agustin dengan karyanya ‘Dokumen Jibril’.
Maka seperti di lihat dari sampul buku ini, yaitu Dokumen Jibril - Kumpulan Cerpen Republika, maka ‘Dokumen Jibril’ adalah sebuah judul dalam cerita pendek yang ada di buku tersebut, yang mengisahkan tentang seorang ayah yang memiliki tingkah laku aneh setelah pulang dari menunaikan ibadah haji. Di Kota Mekkah, sang ayah mengaku bertemu dengan seorang laki-laki yang bernama Jibril, sampai pada akhir cerita sang ayah meninggal dengan mencari sesuatu, yaitu batu yang didapatkannya dari Kota Mekkah.
Baca juga: Resensi Novel “Jalan Sunyi Seorang Penulis”.
Tentu saja banyak cerita menarik dan membuat Anda penasaran dengan berbagai cerita yang didalamnya, bahkan terdapat cerita lucu tentang Sarkowi yang ingin menikah lagi dan pada akhirnya pernikahan keduanya gagal karena kedatangan ibu mertuanya.
Kelebihan Novel “Dokumen Jibril”
Semua cerita pendek yang ditulis oleh para wanita ini terhitung cerita yang menarik, meskipun terdapat banyak makna tersirat di dalamnya yang tidak bisa ditelan mentah-mentah. Namun, berbagai cerita tersebut bisa menghibur Anda dan menikmati buku ini sambil bersantai di rumah dengan ditemani kopi pahit yang nikmat.
Itu dia, sedikit resensi “Dokumen Jibril”, semoga bermanfaat, menghibur dan menginspirasi kita semua.
Belum ada Komentar untuk "Resensi “Dokumen Jibril”"
Posting Komentar