Tips Menurunkan Berat Badan ala dr Tan
Menjaga agar tubuh sehat dan kuat sudah menjadi kebutuhan, apalagi sejak merebaknya wabah pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Hal inilah yang memberikan tambahan informasi dan pengetahuan tentang kesehatan, apalagi bagi mereka yang selama ini abai terhadap kesehatan dirinya. Di era yang semakin sadarnya masyarakat akan kebutuhan untuk sehat, maka menjaga berat badan adalah hal utama. Untuk itu, mengetahui dan bisa menerapkan tips menurunkan berat badan ala dr Tan sepetinya pas untuk disampaikan kali ini.
Menurunkan berat badan dengan mengatur pola makan (Foto: healthline) |
Memilih dan melakukan hidup sehat dengan cara menurunkan berat badan adalah pilihan hidup, karena banyak diantaranya yang memiliki kesempatan untuk melakukan hidup sehat dan banyak yang mengabaikannya. Kali ini ide hidup sehat dengan tema menurunkan berat badan ini diangkat dari rubrik ‘Konsultasi Kesehatan’ yang diasuh oleh dr Tan Shot Yen dalam Tabloid Nyata.
Tips Menurunkan Berat Badan tanpa Diet, Namun dengan Mengatur Pola Makan
Pembahasan kali ini diawali dengan adanya pertanyaan dari seorang pembaca yang menyampaikan bahwa terdapat seorang ibu rumah tangga dengan usia 43 tahun dengan berat badan 74 kg dan tinggi badan 162 cm. Aktivitas olahraga yang dilakukannya adalah dengan berenang dan joging 4 kali dalam satu minggu. Untuk makan, dilakukan dengan pagi makan buah atau jus buah, siang dengan sayur matang, dan makan malam dengan sayur segar yang kesemuanya dilakukan tanpa nasi. Karena tidak memiiki pembantu maka seluruh pekerjaan rumah ditanganinya sendiri.
Yang menjadi pertanyaan, adalah:
- Mengapa berat badan tidak turun-turun?
- Apakah semua yang dikonsumsi tersebut di atas sudah mencukupi kebutuhan fisik dan kesehatan si penanya?
- Dengan melakukan cara hidup seperti di atas, apakah tidak berakibat pada terkena liver atau penyakit lainnya?
Pembahasan:
Menurut dr Tan, semua hal yang dilakukan ibu penanya di atas tidak akan bisa menurunkan berat badan, mengapa? Karena adanya pola makan yang tidak jelas yang dilakukan ibu, antara lain:
Makan buah dan jus buah saja (Berapa gelas? Berapa porsi?) sudah mampu mendongkrak gula darah cukup tinggi dan membangunkan insulin yang sudah tidur semalaman. Untuk makan malam terakhir dilakukan seharusnya pada pukul 20.00 dan jika sarapan pukul 06.00, maka bisa terbayang gula darah sudah berada dalam kondisi cukup rendah sekian lama (artinya, insulin pun sudah tenang tidur dikandangnya).
Namun bila digenjot dengan buah dan jus (yang isinya gula buah), maka gula darah pun akan cepat meningkat tanpa ada yang menghalangi (serat buah saja tidak cukup apalagi jika buahnya manis) dengan dampak insulin yang meroket. ‘Bahasa kimia’ yang muncul adalah cepat tekan gulanya, selamatkan manusia ini dari kencing manis!
Dan gula pun disimpan dalam jaringan lemak.
Sekali pun Ibu bergerak, bahkan bekerja keras, tapi bila Ibu hanya mengonsumsi karbohidrat saja (ingat, buah dan sayur adalah karbohidrat) tanpa asupan protein dan lemak yang sehat, makatidak akan pernah tercapai kondisi sehat seimbang yang mengembalikan bentuk badan manusia ke porsi yang diinginkan.
Baca juga: Tips Diet “Menurunkan Berat Badan dengan Cepat”.
Ingat, manusia adalah mahluk hidup tingkat tinggi yang membutuhkan kompleksitas dan kombinasi makro-nutrien yang sempurna. Bagi hewan tertentu, makan buah tiap hari sudah cukup, karena memang itu saja makanannya. Dengan demikian,sudah terjawab sekaligus pertanyaan yang kedua, yaitu sangat tidak mencukupi , apalagi hanya dengan makan buah dan jus pagi hari, dan siang memilih sayur matang dan malam sayur mentah.
Tidak usah jauh-jauh dan capek untuk mikir, dengan mendengar apa yang dikonsumsi seperti itu saja sudah bisa membayangkan dan menjemukan dan tidak ada rasanya makanan ibu. Manusia sehat mempunyai nafsu makan yang baik, mampu makan cukup banyak (tapi yang dimakan terkontrol) dan menikmati makanannya.
Mengecilkan berat badan tidak sama dengan menyiksa diri bahkan menerapkan pola makan yang aneh yang akhirnya menyebabkan kekurangan gizi atau salah gizi (buktinya malah tetap gemuk!), sementara badan menjadi rusak karena harus menderita kekurangan bahan makanan tertentu. Karenanya ada juga orang gemuk tapi anemia, kesemutan atau malah gampang pingsan.
Nasi pun satu-satunya biang keladi penyebab kegemukan. Ibu belum memaparkan apa yang ibu konsumsi kalau ‘lagi iseng’ atau menghadiri macam-macam kegiatan.
Banyak orang merasa tertib dengan makanan rumahnya tapi akhirnya mengaku tetap makan kue di arisan, tetap tak kuasa menolak es kelapa sirup merah di depan sekolah anak sambil menunggu jam jemput anak, tetap menikmati camilan asyik bertepung beras setiap kali selesai pengajian.
Kalau ibu hanya mengonsumsi buah dan sayur dengan cara seperti yang ibu tulis, rasanya mustahil bisa sanggup jogging dan renang 4 kali seminggu dan berat badan tidak turun juga.
Yang perlu diketahui adalah olahraga bukanlah tindakan balas dendam untuk makanan yang sudah terlanjur masuk. Jangan mengandaikan bahwa karena kemarin makan “gila-gilaan” jadi hari ini akan ditebus dengan olahraga secapek mungkin.
Yang ada malah kerusakan sel karena over training. Over training tidak membuat manusia lebih mudah membakar lemak. Justru untuk membakar lemak, kuncinya adalah insulin harus rendah. Artinya manusia harus tetap menjaga jenis karbohidrat yang diasupnya.
Kebiasaan hanya ‘makan lauk’ saja bukanlah pola makan yang sehat. Lauk cenderung berisi protein dan lemak (misal ikan bakar, ayam rica-rica, atau pepes tahu) tanpa kecukupan karbohidrat baik (lalapan sayur dan buah). Kelihatannya berat badan agak menurun, tapi jangan salah, kondisi tinggi protein dengan miskin karbohidrat baik menyebabkan tubuh bekerja keras (terutama ginjal) sehingga manusia masuk dalam kondisi ketosis (tubuhnya memproduksi banyak zat keton) jadi berita badan turun bukan karena pengurangan lemak, melainkan akibat kehilangan air.
Baca juga: Makanan Nol Kalori untuk Program Diet.
Kondisi dehidrasi seperti ini sangat membahayakan, begitu pula bila olahraga. Masuk pusat kebugaran dengan olahraga yang mengucurkan keringat, dan jangan terburu bangga dengan hasil timbangan.
Tidak ada istilah penurunan berat badan instan. Yang terjadi sebenarnya adalah kehilangan cairan tubuh. Anda perlu curiga bila terdapat kondisi metabolisme yang diganggu dan jelas hal ini tidak sesuai dengan kondisi alam. Dan tubuh tidak menyukai perubahan secara tiba-tiba. Pasti akan ada reaksi kompensasi yang akibatnya akan merugikan.
Tentang pengaruh ke hati atau liver atau tidak, tentunya membutuhkan data lebih banyak mengenai hal tersebut. Namun istilah faty liver memang semakin umum dengan terjadinya penyusupan sel-sel lemak baik pada selubung hati maupun sel-sel hari karena masalah gaya hidup. Dari pemilihan karbohidrat buruk yang cepat diubah menjadi gula darah dalam tubuh sampai konsumsi alkohol.
Itu dia sedikit informasi dan tips menurunkan berat badan ala dr Tan. Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Tips Menurunkan Berat Badan ala dr Tan"
Posting Komentar