Menjadi Entrepreneur Saat Pandemi, Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan
Masa pandemi Covid-19 yang telah berlangsung di Indonesia sejak Maret 2020, dan sampai sekarang belum jelas kapan berakhirnya, telah mempengaruhi segala sendi kehidupan di Indonesia, mulai dari sektor kesehatan, bisnis, ekonomi dan yang paling penting adalah efek negatif yang ditimbulkan karena adanya wabah ini, yaitu mulai banyaknya perusahaan yang harus menutup usahanya karena sepinya order. Hal ini berimbas dengan mulai banyaknya karyawan yang harus dirumahkan. Dengan kondisi tersebut menjadikan setiap orang mulai berpikir untuk berusaha sendiri, sehingga hal ini menjadi sebuah bahasan bahwa menjadi entrepreneur saat pandemi, sebuah pilihan atau keterpaksaan yang harus dilakukan untuk memenuhi hidup.
Hidup itu pilihan, entah mau berusaha sendiri atau masih mau memutuskan untuk menjadi seorang karyawan, semua menjadi pilihan dan memiliki konsekwensi sendiri-sendiri. Banyak artikel dan diskusi yang membahas tentang kedua pilihan ini, bahkan bisa dikatakan pemikiran ini terbagi menjadi dua kelompok yang berseberangan antara kelompok yang memilih untuk menjadi seorang entrepreneur atau seorang wirausaha dan kelompok yang memilih untuk menjadi seorang karyawan, baik disegala lini karirnya.
Entrepreneur antara Pilihan atau Menjadi Cara Hidup yang Harus Dilakukan
Banyak hal dan faktor yang menyebabkan seseorang menjadi seorang entrepereneur. Ada yang sudah menjadi hidupnya dikarenakan keluarga yang sudah menjadi entrepreneur sejak lama, ada yang menjadi entrepreneur karena cita-citanya yang ingin menjadi seorang pengusaha, atau ada pula yang menjadi seorang entrepreneur karena terpaksa yang disebabkan perusahaanya tutup sehingga harus di PHK dan untuk memenuhi hidupnya dia harus berjualan atau memulai usaha agar bisa hidup.
Menjadi Entrepreneur saat Pandemi (Sumber gambar: istockphoto.com) |
Selain beberapa sebab seseorang menjadi pengusaha atau entrepreneur, menjadi seorang entrepreneur dengan membuka usaha apalagi di masa pandemi adalah sebuah pilihan, banyak alasan mengapa menjadi pilihan yang tepat, antara lain:
- Masa pandemi adalah masa uji nyali, dimana banyak orang yang tidak mau membuka usaha karena takut bangkrut apalagi di masa pandemi mereka menganggap daya beli turun. Padahal di masa pandemi menjadi sebuah keuntungan bagi mereka yang mau berusaha meskipun membuka usaha di masa pandemi tidak mudah.
- Membuka usaha di masa pandemi menjadikan usaha yang Anda buka semakin dikenal, apalagi di masa pandemi banya usaha yang harus tutup, seperti usaha kuliner, semakin Anda bertahan, maka brand atau merk usaha yang anda miliki semakin dikenal, tentunya hal ini membutuhkan analisa dan pemikiran dan solusi untuk bisa mengembangkan usaha di saat pandemi.
- Di masa pandemi, Anda akan lebih memiliki waktu untuk mencari dan memikirkan hal yang produktif atau Anda bisa mencari peluang dengan adanya masalah, dan memberikan solusi bagi para pelanggan Anda. Misalnya dengan keterbatasan gerak, menjaga jarak, dan kekhawatiran terjangkit wabah virus corona, maka Anda bisa memberikan solusi bagi pelanggan dengan membuat produk yang aman. Misalnya produk makanan bisa dilakukan modifikasi dengan mem-vacum produk jadi tersebut, sehingga konsumen tinggal mengolah sebentar baru bisa menikmati sajian makaan tersebut.
Banyak cara, solusi dan peluang yang bisa dilakukan di saat pandemi ini, tergantung setiap orang yang ingin meraih sukses dan memiliki keberanian untuk memulai bidang bisnis yang ingin dikerjakan.
Memulai Menjadi Entrepreneur Muda, Sebuah Asa untuk Meraih Mimpi
Setiap orang pasti pasti memiliki keyakinan bahwa bisnis yang akan dijalnai pasti sukses, tinggal keyakinan, keberanian serta komitmen bahwa mimpi yang diangankan pasti terwujud. Terdapat perbedaan antara harapan sukses menjadi seorang Entrepreneur saat dipelajari dibangku kuliah dengan kenyataan yang sebEnarnya. Seperti digambarkan dalam video singkat di bawah ini (Sumber video: instagram.com):
Tentunya untuk menjadi entrepreneur sukses apalagi dimasa pandemi, yang harus dilakukan adalah berani untuk memulai. Seperti pada cerita dibawah ini yang diambil dari Facebook.com/Bob Junior dalam Grup Pengusahahaha, yaitu:
Terdapat empat cerita untuk memulai, yaitu saat:
- Nokia menolak Android.
- Yahoo menolak Google.
- Kodak lebih memilih menolak kamera digital.
- Blockbuster menolak Netflix.
Pelajaran yang bisa diambil dengan cerita di atas adalah:
- Ambil risikonya.
- Terimalah perubahan yang harus dihadapi.
- Jika Anda menolak untuk berubah, maka seiring waktu, apa yang menjadi milik Anda akan menjadi uang.
Dua cerita lain, yaitu:
- Saat Facebook mengambil alih WhatsApp dan Instagram.
- Saat Grab mengambil alih Uber di Asia Tenggara.
Pelajaran yang bisa diambil dengan dua cerita di atas, adalah:
- Jadilah yang sangat kuat sehingga para pesaing Anda menjadi sekutu Anda.
- Raihlah posisi teratas dan bekerjalah dengan cerdas dengan persaingan.
- Teruslah berinovasi.
Cerita lain lagi tentang mengapa harus memulai:
- Masih ingat dengan Kolonel Sanders pemilik KFC, Kolonel Sanders mendirikan KFC saat sudah berusia 65 tahun.
- Jack Ma yang tidak bisa mendapatkan pekerjaan di KFC , malah bisa mendirikan Alibaba dan bisa pensiun pada usai 55 tahun.
Pelajaran yang bisa diambil adalah:
- Usia hanyalah sekedar angka.
- Hanya mereka yang terus berusaha yang akan berhasil.
Cerita lain lagi, sebagai berikut:
Lamborghini didirikan dikarenakan balas dendam seorang pemilik traktor yang dihina oleh Enzo Ferrari, pendiri Ferrari."
Pelajaran yang bisa diambil adalah jangan pernah meremehkan siapa pun! Dan tetaplah bekerja keras. Investasikan waktu Anda dengan bijak dan jangan takut gagal.
Semoga sedikit tulisan tentang “menjadi entrepreneur saat pandemi, sebuah pilihan atau keterpaksaan” bisa menjadi referensi untuk Anda yang ingin memulai membuka usaha di saat pandemi. Memulai usaha meskipun di saat pandemi lebih baik daripada bila hanya dilakukan dengan angan-angan saja. Tentunya membuka usaha di saat pandemi harus dilakukan dengan perhitungan yang cermat tidak sekedar asal buka dan asal bangun usaha. Semua itu pilihan. Semoga selalu sukses.
Belum ada Komentar untuk "Menjadi Entrepreneur Saat Pandemi, Sebuah Pilihan atau Keterpaksaan"
Posting Komentar