Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 1”
Masih ingat dengan kisah anak muda hebat yang jago kungfu dari Kuil Dairin? Kali ini dengan episode yang baru dengan gambaran dan cerita yang baru penulis ingin membawa kita pada suatu cerita dengan konsep baru, dimana Chinmi sudah menjadi sosok guru di Kuil Dairin. Resensi buku “Kungfu Boy Legends 1” sengaja ingin menceritakan kisah menarik sosok dan perjalanan Chinmi.
Identitas Buku:
Judul: Kungfu Boy Legends 1.
Judul Asli: Tekken Chinmi Legends 1.
Penulis: Takeshi Maekawa.
Alih Bahasa: M. Gunarsah.
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo.
ISBN: 979-27-1239-1 dan 978-979-27-1240-7.
Resensi Buku Fiksi “Kungfu Boy Legends 1”
Terdapat 4 chapter dalam cerita ini, antara lain:
- Pertemuan.
- Maulong.
- Kejar musuh.
- Zeigan.
Komik “Kungfu Boy Legends 1” |
1. Pertemuan.
Cerita ini adalah suatu cerita di sebuah negeri yang bersebelahan dengan China. Selain itu juga menceritakan tentang kisah perjalanan Chinmi yang saat ini sudah menjadi seorang guru di Kuil Dairin.
Kebetulan juga cerita ini diawali dengan seorang putri, yaitu Putri Mito yang akan melakukan perjalanan diplomatik yang pertama yang diundang Kaisar China untuk undangan upacara persahabatan.
Tetapi sepertinya Putri Mito tidak berkenan untuk datang, hal ini ditunjukkan dengan sikap ogah-ogahan sang putri, sampai pengasuhnya mengingatkan sang putri bahwa putri tidak bisa terus menerus manja, seperti anak kecil.
Meskipun tidak mau pergi, namun perjalanan diplomatik tetap dilaksanakan dan sang putri adalah wakil negeri, apalagi kedatangan ke Negeri China atas undangan Kaisar China untuk upaya persahabatan dan di China saat ini sedang ramai dengan pesta pernikahan.
Di lain cerita ini, di Kuil Dairin saat itu sedang dilaksanakan latihan dengan jurus-jurus yang ada dalam kungfu Kuil Dairin. Kebetulan saat itu juga dilaksanakan pertunjukan antara sang guru, Chinmi, dengan si murid, Gunte.
Baca juga: Resensi Buku “Petualangan Tintin - Tintin di Amerika”.
Tentu saja, latihan pertandingan tersebut sangat menarik dan menghibur, hingga Gunte bisa dilumpuhkan oleh sang guru. Setelah latihan pun, Chinmi mengatakan, “Tujuan dari latihan kungfu adalah melatih tubuh dan pikiran sebelum menghadapi musuh, kita harus menghadapi diri sendiri.”
Setelah melakukan perkenalan tentang kungfu Kuil Dairin, Chinmi dan Gunte kembali melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan, mereka juga melihat tuan putri dari negeri tetangga yang lewat kota.
Rombongan tuan putri masih belum sampai di kota kerajaan, dan menginap barang satu hari untuk beristirahat. Namun siapa sangka, tuan putri malah menyelinap keluar sendirian tanpa pengawal.
Tidak terasa waktu sudah hampir pagi dan tuan putri baru menyadarinya. Di tengah perjalanan Putri MIto bertemu dengan Chinmi yang sedang memandikan Goku monyetnya.
Tidak berapa lama tuan putri pun pergi ke penginapan, namun malang harus bertemu dengan orang jahat yang langsung menyekapnya.
2. Maulong.
Dan benar saja, terjadi kegaduhan saat tuan putri tidak ditemukan di penginapan, yang akhirnya dilakukan pencarian. Benar saja, akhirnya Daruto menemukan putri yang diculik dua orang pencuri.
Chinmi dan Gunte pun berusaha mengejar, tahu tidak bisa mengejar kereta kuda yang dinaiki para penculik, akhirnya Chinmi mengambil satu kuda yang ditemukannya di pinggir sungai yang ternyata milik pasukan pengawal Putri Mito.
Di tengah perjalanan, jalan yang akan dilewati ternyata terpecah menjadi dua, Chinmi pun bingung dan meminta informasi kepada seorang petani yang ternyata menunjukkan ke arah kanan yang merupakan wilayah persinggahan orang-orang jahat “Maulong”, yaitu kota yang tidak bisa disentuh tentara kerajaan.
Dan benar, kereta kuda pencuri itu pun memasuki gerbang kota penjahat Maulong. Maulong sendiri adalah kota yang mirip labirin, semakin masuk ke dalam jalan semakin rumit, tanpa pemandu takkan bisa keluar hidup-hidup.” kata orang yang ditemui Chinmi.
“Apalagi kalau kalian bertindak bodoh dan ketahuan oleh Tuan Zeigan penguasa Maulong.”
Ternyata Putri Mito dibawa ke seorang germo, dan benar saja, kehadiran putri membuat setiap orang terperangah saat tahu kalau dirinya adalah benar-benar seorang putri.
Meskipun tahu bahwa dirinya seorang putri, namun dirinya tetap dianggap remeh oleh germo, karena keyakinannya bahwa kota Maulong terkenal sebagai kota penjahat. Akhirnya, tuan putri pun diserahkan ke Zeigan.
Chinmi dan Gunte pun akhirnya menemukan putri, dan tentu saja Chinmi langsung disambut oleh para penjahat sebanyak empat orang yang merupakan tukang pukul germo, Maca.
3. Kejar Musuh.
Rombongan pasukan berkuda yang dipimpin Daruto pun menyusul ke Maulong. Namun, Maca hendak membeli ketangguhan Chinmi dengan uang yang banyak, dan Chinmi pun menolaknya, meskipun akhirnya Chinmi harus berhadapan dengan banyak orang.
Komandan Daruto, akhirnya sampai dan menemukan kereta kuda yang digunakan para penculik Namun terjadi salah paham antara Daruto dengan Chinmi, yang menganggap Chinmi adalah pencuri kuda dan menjual sang putri.
Daruto, akhirnya menemukan sang putri yang dibawa oleh penculik.
Maulong ternyata kota dengan banyak cabang yang membingungkan para prajurit dan sangat pas kalau kota ini menjadi persembunyian para penjahat.
Di tengah pencariannya, Chinmi bertemu dengan Daruto dan kebetulan Chinmi melihat sang putri, namun Daruto tidak mempercayainya, karena menganggap Chinmi pencuri kuda.
4. Zeigan
Chinmi masih terus berusaha mengejar dan akhirnya mereka sampai di pegunungan batu, begitu pula dengan Daruto dan pasukannya yang bisa menyusul Chinmi dan Gunte.
Putri Mito, akhirnya dibawa penculik ke Banteng Zeigan.
Saat Komandan Batalion Pegu, menanyakan ke orang-orang Maulong, ternyata komandan dan para prajurit diserang oleh orang-orang Maulong.
Penasaran? Tunggu ceritanya di Kungfu Boy Legends 2.
Itu dia sedikit resensi buku “Kungfu Boy Legends 1”. Semoga bisa menghibur dan mengingatkan kembali tentang komik fenomenal Chinmi Si Kungfuboy.
Belum ada Komentar untuk "Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 1”"
Posting Komentar