Tips Memilih Tabir Surya
Sinar matahari dan tabir surya saat ini selalu menjadi perbincangan hangat. Bagaimana tidak, dengan sinarnya yang sangat panas sampai menembus kulit, membuat siapa pun khususnya para wanita membutuhkan tabir surya untuk melindungi kulitnya yang putih dan mulus. Banyak sekali produk dan jenis tabir surya, namun yang paling penting adalah mengetahui tips memilih tabir surya sesuai jenis kulit kita.
Menggunakan tabir surya (Foto: Istock/Antonioguillem) |
Di balik manfaat matahari sebagai sumber kehidupan, tenyata sinar matahri juga memiliki sisi buruk, khususnya untuk kulit. Itulah sebabnya, mrngapa tidak ada yang mau kulitnya yang putih bersih hangus karena terbakar sinar matahari.
Kandungan Ultraviolet Sinar Matahari
Menarik sekali membahs tentang ultraviolet, hal sama juga dibahas oleh Christatiowati tentang cara pemilihan tabir surya, yang juga menyampaikan bahwa tidak sepanjang hari sinar matahari merusak kulit, bahkan sinarnya yang lembut sebelum pukul 09.00 penting untuk mematangkan pro-vitamin D pada kulit.
Yang harus diwaspadai adalah pancaran sinarnya yang berlangsung pukul 09.00 sampai dengan pukul 15.00, karena didalamnya terkandung sinar ultravioket (UV) penyebab perusak kulit.
Baca juga: Tips Melawan Penuaan Kulit.
Berdasarkan panjang gelombangnya, ultraviolet (UV) terbagi dalam tiga jenis, yaitu:
- UVC (100 - 290 nanometer). UVC ini hampir seluruhnya diserap oleh lapisan ozon, sehingga tidak berpengaruh pada kulit. Namun, UVC buatan juga bisa saja terjadi, yang dihasilkan oleh pancaran lampu yang berisi air raksa (merkuri), xenon, dan germicidal lamp atau lampu penghalau kuman penyakit.
- UVB (290 -320 NM). UVB ini berpengaruh pada epidermis atau kulit ari, yaitu lapisan terluar kulit. Saat terpapar UVB maka kulit akan menghasilkan melanin, zat pelindung dan pewarna kulit atau bisa dikatakan UVB merangsang produksi melanin. Semakin lama kulit terpapar, maka kukit semamin mendekati warna coklat. Yang menjadi masalah, saat tubuh tidak cukup menghasilkan melanin untuk menangkis sinar UVB yang diserap kulit, maka terjadi sun burn atau terbakar matahari.
- UVA (320 - 400 nm). Sebagai salah satu jenis ultraviolet, maka UVA bisa langsung menembus sampai dermis, yaitu lapisan di bawah kukit ari, tempat kolagen yang merupakan penunjang kekenyalan kulit, kelenjar keringat, kelenjar lemak, akar rambut, ujung-ujung saraf perasa dan juga pembuluh darah kapiler ini berada. Maka tidak mengherankan kalau UVA dianggap yang paling bertanggung jawab terhadap kerusakan kulit, seperti penuaan, keriput, noda hitam, tahi kulit dan kerusakan sel kulit yang tak terbaharui yang bisa menyebabkan kanker kulit. Bahkan sinar UV juga memiliki pengaruh buruk pada mata, yaitu mempercepat pengeruhan lapisan kornea yang disebut dengan katarak.
Pelindung Kulit dari Paparan Sinar Matahari
Berbicara tentang pelindung kulit, selama ini yang ada di benak kita adalah tabir surya atau sun block. Memang bisa dipahami bahwa tidak ada tabir surya yang sempurna bisa melawan 100% serangan sinar matahari. Bahkan tabir surya dengan SPF tertinggi sekalipun hanya bisa menangkis sinar UV sekitar 92% saja.
Baca juga: Tips Agar Tidak Keriput.
Maka agar tidak mengalami gejala terbakar matahari (memerah, melepuh, cepat lelah, sakit kepala, dehidrasi bahkan demam) maka perlu dilengkapi dengan pelindung. Terdapat benda-benda yang termasuk pelindung, antara lain:
- Pakaian yang menutupi tubuh, seperti rok, celana, dan baju lengan panjang.
- Topi berpinggiran lebar atau berlidah panjang. Atau bisa juga topi berlapis polikarbonat penangkis UVA dan UVB sampai 99%.
- Payung.
- Kacamata anti matahari yang menangkis UV 99% sampai 100%.
- Dengan banyak minum air atau minuman isotonik dan bukan minuman bersoda, apalagi ketika belum betul-betul haus.
Memilih Tabir Surya
Terdapat dua cara memilih tabir surya, antara lain:
1. Screen atau block.
Tabir surya adalah bahan anti sinar matahari yang dilapiskan ke kulit. Saat ini banyak sekali produk tabir surya, ada yang berwujud krim, lotion, semprot, atau lip balm. Ada yang mengandung SPF 2 sampai SPF 60. Ada yang dibubuhi dengan vitamin, pelembab sari lidah buaya, pewangi dan teh hijau. Bahkan ada yang mengklaim bebas pewangi, bebas minyak, anti jerawat dan juga tahan air.
Bingung? Tenang, tidak usah bingung. Menurut dr. Tina Wardhani Wisesa, Sp.KK, “Pilihlah yang sesuai dengan jens kulit, dan juga seberapa aktif kegiatan kita di bawah sinar matahari.”
Hal ini bisa dimulai dengan SPF (Sun Protector Factor), satuan tabir surya ini menunjukkan berapa lama kita bisa terpapar sinar matahari sampai kulit menjadi terbakar. Angka SPF ini diperoleh dari percobaan di dalam ruangan dengan pemajanan berkas sinar yang mirip dengan UVB matahari pada manusia.
Jadi perhitungannya, dalam 30 menit, misalnya, kalau menggunakan SPF 15, kita akan tahan di bawah sinar magahari tanpa terbakar dalam waktu 15 x 30 = 450 menit.
Hal ini juga disarankan oleh para ahli kulit yang menyarankan agar tabir surya yang dipilih minimal SPF 15, karena kurang dari itu kulit akan cepat terbakar.
Kemudian apa yang dilakukan untuk berhadapan dengan UV matahari ini? Sesuai kandungannya tabir surya dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Sun block. Secara fisik sun block ini akan memantulkan sinar UV yang umunnya mengandung seng oksida dan titanium dioksida dan harus dioleskan lebih tebal.
- Sun screen atau sun filter. Secara kimiawi menyerap UV, agar tidak menyerang sel kulit hidup, biasanya mengandung avobenzone dan benzophenone yang bisa menangkis serangan UVA, yang cukup dioleskan tipis saja.
2. Semprot atau krim.
Selain tips di atas, yang harus diketahui adalah jenis kulit menentukan pilihan wujud tabir surya, sebagai berikut:
- Untuk kulit berminyak dan cenderung berjerawat, termasuk kulit di masa pubertas, sebaiknya pilih dengan bentuk lotion atau gel dan juga anti jerawat.
- Untuk kulit kering, apalagi berusia 40 tahun ke atas dan sering di ruangan ber-AC, pilih yang krim.
- Saat berolahraga atau kegiatan luar ruang sebaiknya pilih tabir surya lotion, gel, dan semprot.
Cara pakai tabir surya semprot yang benar, yaitu dengan menyemprotkan terlebih dahulu ketelapak tangan, baru dioleskan ke wajah dan bagian tubuh lainnya. Kalau langsung disemprotkan ke bagian yang dituju, biasanya akan tersebar dan tidak terserap semourna, yang membuatnya boros dalam pemakaian.
Terdapat pertanyaan, bagaimana dengan tabir surya khusus wajah, badan, mata dan bibir atau bisa sekaligus untuk wajah dan badan?
Menurut dr Tina, tabir surya tersebut biasanya karena perbedaan bahan dan zat aktifnya. Tabir surya khusus wajah umumnya bermolekul lebih lembut dan dilengkapi pelembab, vitamin dan alas bedak, bisanya berbentuk krim. Sedangkan untuk tubuh dibubuhi pelembab dan pewangi.
Yang menjadi catatan disini, hati-hati bila tabir surya dilengkapi dengan pelembab, pemutih dan vitamin, karena tabir surya jenis ini bekerja lebih cepat hingga lebih cepat kadaluwarsa. Dan jangan gunakan lagi kalau sudah berubah bentuk, warna dan bau. Tetapi kalau hanya berubah wujud misalnya mencair, bisa disimpan dulu di kulkas, baru digunakan.
Itu dia sedikit tips memilih tabir surya. Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Tips Memilih Tabir Surya"
Posting Komentar