Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 10”
Kehidupan terus berjalan, begitu pula dengan Chinmi, setelah menyelamatkan Putri Mito, tentu Chinmi memiliki kehidupan sendiri dan menikmati kehidupannya di Kuil Dairin sebagai guru muda di Kuil Dairin. Banyak cerita menarik sebagai kisah lanjutan seri-seri sebelumnya. Resensi buku “Kungfu Boy Legends 10” akan memberikan informasi tentang kisah selanjutanya dengan tantangan yang lebih menarik.
Identitas Buku:
Judul: Kungfu Boy Legends 10.
Judul Asli: Tekken Chinmi Legends 10.
Penulis: Takeshi Maekawa.
Alih Bahasa: M. Gunarsah.
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo.
ISBN: 979-27-1239-1 dan 978-602-00-1593-4
Resensi Buku Fiksi “Kungfu Boy Legends 10”
Cerita sebelumnya: Untuk meningkatkan ilmu bela diri, Chinmi dan Gunte yang berkeliling negeri malah terlibat masalah penculikan Putri Mito - perwakilan persahabatan Negeri Rinkoku di kota perbatasan “Mau Long”.
Demi menolong Putri Mito yang diculik, mereka berdua bersama dengan penjaga kekaisaran, serta Daruto dan kawan-kawan menyusup ke benteng pemimpin Mau Long, Zeigan.
Mereka bertempur mati-matian melawan “sepuluh orang kuat” penjaga benteng, dan pada pertempuran terahir, Chinmi berhasil mengalahkan orang terkuat dari “sepuluh orang kuat” penjaga benteng, Gantei.
Akhirnya rombongan Putri Mito brhasil pulang dengan selamat dari benteng. Setelah melewati satu hari yang panjang, Chinmi, Gunte dan rombongan Putri Mito akhirnya berpisah dan melanjutkan perjalanan masing-masing.
Seiring berjalannya waktu, akhinya Chinmi kembali ke Kuil Dairin, Chinmi yang selalu menghadapi pertempuran, akhirnya merasa akan menikmati hari yang tenang, tetapi...?
Komik “Kungfu Boy Legends 10” |
Terdapat 5 episode dalam Kungfu Boy Legends 10, antara lain:
- Episode 38: Kungfu.
- Episode 39: Utusan.
- Episode 40: Bukti kedewasaan.
- Episode 41: “Pertunjukan kungfu” Kuil Dairin.
- Episode 42: Hubungan mereka berdua.
Baca juga: Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 9”.
- Episode 38: Kungfu.
Pagi itu terlihat Chinmi bersemangat latihan lari menuju Kuil Dairin dan dibelakangnya diikuti Gunte dan beberapa teman Gunte yang merupakan murid dari Kuil Dairin.
Terlihat Gunung Nanko, selain sebagai tempat suci yang menyokong kepercayaan penduduk sekitar, juga terdapat Kuil Dairin yang terletak di tengah pedalaman gunung ini, yang terkenal di seluruh China sebagai tempat asal ilmu bela diri aliran Kuil Dairin.
Mereka terus berlatih tanpa istirahat untuk mengasah pikiran dan kemampuan. Orang-orang kuat berkumpul dari berbagai daerah, berguru dan tinggal bersama.
Hingga suasana sedikit berbeda saat Kepala Biksu mendapat surat dari Jenderal Orin.
- Episode 39: Utusan.
Tidak berapa lama, Chinmi dipanggil karena adanya surat yang ditujukan ke Kepala Biksu dari Jenderal Orin sebagai kepala militer tertinggi yang akan memberikan penghargaan atas pengabdian terhadap negara.
Pada awalnya, penghargaan ini adalah untuk menghargai para tetua, namun penghargaan pengabdian terhadap negara dari kerajaan selama ini selalu diberikan sebagai apresiasi terhadap kontribusi di masyarakat.
Dan yang paling terbaru adalah penyelamatan yang melibatkan Putri Mito, perwakilan diplomatik negara sahabat, pemberontakan daerah kanan dan angkatan laut, menghentikan rencana pembunuhan Kaisar saat festival bela diri di istana.
Dan Chinmi mengalahkan pemimpin pasukan saat perang najil. Menurut Kaisar, hal itu semua bukti kesetiaan Chinmi terhadap negara.
Kepala Kuil pun menyarankan Chinmi untuk menerimanya dengan kerendahan hati, karena ini juga kebanggaan Kuil Dairin.
Saat Jenderal Orin menuju Kuil Dairin, putri semata wayangnya Nona Renka turut mengikuti dibelakangnya. Nona Renka ternyata ingin bertemu dengan Chinmi.
- Episode 40: Bukti Kedewasaan
Tibalah Jenderal Orin di Kuil Dairin yang ditemui langsung Kepala Biksu dan biksu lainnya dan juga Chinmi.
Tidak disangka, ternyata Renka juga sudah sampai di Kuil Dairin. Di saat itu juga, sudah ada Ryukai yang memimpin pasukan Kuil Dairin saat melawan pasukan berkuda, dan juga Riki si buta yang ahli tongkat.
Dan tibalah penyerahan penghargaan pengabdian terhadap negara pada Chinmi, penyerahan diwakili Jenderal Orin atas nama Kaisar China.
- Episode 41: Pertunjukan Kungfu Kuil Dairin.
Pertunjukan pertama dilakukan oleh Chinmi dengan kungfu yang luar biasa.
Menurut Jenderal Orin, “Tapi yang perlu diperhatikan adalah ‘kualitas’ dari pergerakannya bukan masalah kekuatan tingkat tinggi dari tubuhnya yang terlihat lembut tapi tajam bagaikan mata pedang, terlihat ringan tapi saat dilepaskan terasa amat berat.”
Mungkin hanya orang-orang yang mengerti tentang ilmu bela diri yang mengerti nilai Chinmi yang sebenarnya.
Setelah Chinmi, pertunjukan selanjutnya adalah dari Instruktur Jurus Tongkat Riki, yang memperkenalkan tongkat sebagai satu-satunya senjata di aliran Kuil Dairin. Dia buta tapi mata hatinya terbuka dan tidak ada yang bisa menandinginya sebagai pengguna tongkat, dia amat dipercaya oleh orang-orang di Kuil Dairin.
Jika dilihat dari teknik individualnya, bahkan para pasukan tentara juga tidak bisa menandinginya.
Kekuatan Chinmi dan Riki sebagai instruktur bukan sembarangan. Sangat berbeda dengan pasukan tentara, ada kekuatan tersembunyi di Kuil Dairin. Pasukan Kuil Dairin yang bahkan tak menghasilkan korban jiwa saat melawan pasuan berkuda di perang najil.
- Episode 42: Hubungan mereka berdua.
Disaat hujan petir menggelegar terjadi perbincangan antara Jenderal Orin, Kepala Biksu dengan Chinmi tentang Renka, yang nantinya akan dititipkan di Kuil Dairin, tetapi karena Kuil Dairin diisi murid laki-laki, maka Chinmi mengusulkan agar Renka dititipkan di rumah Yan.
Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti cerita Kungfu Boy Legends seri 11 berikutnya.
Itu dia sedikit resensi buku “Kungfu Boy Legends 10”. Semoga bermanfaat dan Anda mendapatkan hikmah positif dari hanya sekedar komik kungfu ini.
Belum ada Komentar untuk "Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 10”"
Posting Komentar