Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 8”
Dan pertarungan yang mendebarkan terjadi, setelah Zeigan memberikan keputusan yang membuat Chinmi harus betemu dengan Gantei “Si Pedang Gunting Sayap Hitam”. Cerita yang mendebarkan ditambah dengan kisah perjalanan Chinmi akan membuat Anda penasaran untuk mengikuti kisah selanjutnya. Resensi buku “Kungfu Boy Legends 8” akan memberikan sedikit informasi tentang kisah cerita lanjutan dari seri 7 sebelumnya.
Identitas Buku:
Judul: Kungfu Boy Legends 8.
Judul Asli: Tekken Chinmi Legends 8.
Penulis: Takeshi Maekawa.
Alih Bahasa: M. Gunarsah.
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo.
ISBN : 979-27-1239-1 dan 978-979-27-7602-7.
Resensi Buku Fiksi “Kungfu Boy Legends 8”
Cerita sebelumnya: Duel kungfu peremuk tulang antara Chinmi melawan Hakushin menjadi pertarungan sengit. Keduanya tidak mau menyerah sebagai sesama ahli yang menguasai jurus tersebut. Tapi kecepatan adalah penentu kalah dan menang antara dua orang yang kemampuannya seimbang tersebut.
Meski seluruh tubuhnya terluka, Chinmi berhasil mengalahkan Hakushin dari 10 jagoan benteng dengan kungfu peremuk tulang yang dilakukan melalui siku! Sementara itu, Daruto dan kawan-kawan bersama Putri Mito hampir berhasil lolos, tapi disana telah menunggu pendekar pedang terkejam dari 10 jagoan benteng, yaitu Gantei!
Walau Gunte, Daruto dan Komandan Pegu menyerang secara serentak, mereka disulitkan dengan pedang sayap hitam milik Gantei hingga akhirnya terperangkap.
Rombongan Putri Mito pun dikumpulkan di depan Zeigan. Zeigan mengusulkan pertarungan terakhir yang mempertaruhkan kepulangan mereka. Chinmi akhirnya bergabung bersama mereka, saat ini naik ke atas panggung terakhir di benteng.
Kungfu Boy Legends 8 |
Simak resensi Kungfu Boy Legends 8, berikut ini.
Terdapat 5 episode cerita menarik dalam Kungfu Boy Legends 8 ini, antara lain:
- Episode 29: Pendahulu.
- Episode 30: Pertarungan senjata.
- Episode 31: Tongkat vs pedang.
- Episode 32: Pendekar pedang bermata aneh lagi!!!
- Episode 33: Serangan elang.
Baca juga: Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 7”.
- Episode 29: Pendahulu.
Terjadi kericuhan diantara orang-orang dalam Benteng Zeigan yang kaget bahwa jagoan benteng, mulai dari Sincho, Kyoi, Mantohihi sampai Hakushin si kungfu peremuk tulang telah dikalahkan.
Tersiar kabar diantara mereka, bahwa diantara 3 orang pengawal kerajaan yang membawa harta dan 3 orang yang menyusup ke benteng dengan memanjat tebing diantara mereka adalah setan.
Di benak Zeigan pun, mengatakan, “6 orang yang melumpuhkan hampir semua anggota 10 jagoan benteng, diantara 9 orang jagoan benteng yang dikalahkan, 5 diantaranya dan seekor monyet, ternyata dikalahkan 1 orang,”
Dan semua terbelalak saat melihat, “orang yang paling belakang, mengalahkan separuh jagoan benteng.”
Zeigan pun masih berbicara di dalam hati, “Jika ditambah dengan orang-orang yang dilumpuhkan di sekitar jembatan penyeberangan, setelah memanjat tebing terjal, berarti kemampuannya tidak biasa. Walau di Maulong ini berkumpul para penjahat yang terlatih dalam banyak pertarungan, mereka bukan tandingannya. Dia seharusnya tak mungkin bisa mengalahkan Gantei dalam kondisi lelah. Tapi akan kuberi dia kesempatan menunjukkan kemampuan sebelum mati.”
Chinmi memilih menjadi yang pertama.
“Gantei lawan Chinmi, langsung pertarungan puncak antara sesama setan!”
- Episode 30: Pertarungan senjata.
Tidak disangka, Chokaku dengan jurus serats batu terbang menyerang Chinmi. Dan dengan marah, Gantei menendang Chokaku, yang meskipun anggota 10 jagoan benteng, tapi menurut Gantei tidak selevel dengan dirinya.
Sebelum pertarungan dimulai, dilakukan pemilihan senjata untuk Chinmi, namun Chinmi lebih memilih tongkat.
“Tongkat satu-satunya senjata kungfuku! Dan yang dikuasai Chinmi setelah dilatih Riki, walau tidak bisa jurus hebat seperti tongkat berputar Shie Fan.
Gantei dengan sombongnya berbicara dalam hati,”Pertama akan kubunuh Chinmi yang dianggap sebagai musuh terkuat, sisa 5 orang bisa kubunuh tanpa kesulitan. Aku harus tunjukkan perbedaan kekuatanku pada orang-orang yang ingin jadi calon anggota 10 jagoan benteng.”
- Episode 31: Tongkat vs pedang.
Pertarungan antara Gantei vs Chinmi sangat sengit, bahkan Gantei sampai berdarah, terluka lebih dulu.
Di tengah kenjengkelan Gantei, akhirnya Gantei mengeluarkan jurus ‘sepasang burung walet’, setelah Chinmi bisa menghindari serangan pertama, maka pedang yang satunya melesat mengejar Chinmi. Gantei pun mengeluarkan jurus pedang ‘Elang Pengembara”.
- Episode 32: Pendekar pedang bermata aneh lagi!!!
Pertarungan sengit semakin seru, bahkan berbagai jurus sudah dikeluarkan Gantei untuk bisa merobohkan Chinmi.
“Kecepatan refleks dan naluri bertarung yang luar biasa!” Dia memang bukan orang biasa. Padahal dia kelihatan lelah, tapi dia bisa melihat jalur pedangku dan menghindar sebelum terkena luka fatal.”
- Episode 33: Serangan elang.
Pertarungan semakin sengit. Bahkan yag mengagetkan Gantei, ternyata Chinmi bisa membaca jarak pedang serangan Gantei dan menahannya dengan tongkat.
Chinmi bisa mempertahankan benang karena dibentangkan. Kekuatan mental yang luar biasa, meski lelah dia tidak memperlihatkan celah.
Berbagai serangan dilakukan Gantei untuk memojokkan Chinmi. Bahkan Gantei sengaja memojokkan Chinmi dengan mengincar kakinya dengan jurus kuku elang dan berhasil mengenai Chinmi
Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti cerita Kungfu Boy Legends seri 9 berikutnya.
Itu dia sedikit resensi buku “Kungfu Boy Legends 8”. Semoga bisa menghibur dan membuat Anda tertarik untuk membaca kisah kungf boy yang melegenda.
Belum ada Komentar untuk "Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 8”"
Posting Komentar