Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 9”
Perjalanan menyelamatkan Putri Mito semakin menarik dan mendebarkan, apalagi di sesi terakhir terjadi pertarungan yang mendebarkan antara “Setan vs Setan”. Begitu sengit pertarungan tersebut hingga membuat Putri Mito pingsan karena mengkhawatirkan keselamatan Chinmi yang terlihat dibantai oleh Gantei. Resensi buku “Kungfu Boy Legends 9” akan memberikan sedikit informasi tentang kisah cerita lanjutan dari seri 8 sebelumnya.
Identitas Buku:
Judul: Kungfu Boy Legends 9.
Judul Asli: Tekken Chinmi Legends 9.
Penulis: Takeshi Maekawa.
Alih Bahasa: M. Gunarsah.
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo.
ISBN : 979-27-1239-1 dan 978-979-27-8567-7.
Resensi Buku Fiksi “Kungfu Boy Legends 9”
Cerita sebelumnya: Demi menyelamatkan Putri Mito, Chinmi dan kawan-kawan menyusup ke Mau Log. Mereka berhasil merebut kembali putri, tapi tertangkap disaat hendak meloloskan diri. Lalu, mereka dikumpulkan di depan Zeigan.
Kemudian mereka ditawari pertarungan terakhir yang mempertaruhkan kepulangan mereka semua. Para penjahat menyambut gembira duel maut yang akan dilangsungkan tersebut. Di tengah pusaran atmosfir yang tidak menyenangkan tersebut, Chinmi yang memikul takdir teman-temannya naik ke panggung pertarungan terakhir meskipun sekujur tubuhnya luka-luka.
Dan lawannya adalah pendekar pedang terkejam diantara 10 jagoan benteng, yaitu Gantei. Chinmi makin terdesak oleh berbagai jurus Gantei yang dengan cerdik mengendalikan pedang sayap hitam yang mampu berubah-ubah bentuk. Dan akhirnya, pedang Gantei yang haus darah berhasil melukai kaki Chinmi!
Bagaimana nasib Chinmi yang terdesak?
Simak resensi Kungfu Boy Legends 9, berikut ini.
Komik “Kungfu Boy Legends 9” |
Terdapat 4 episode cerita menarik dalam Kungfu Boy Legends 9 ini, antara lain:
- Episode 34: Pemangsa.
- Episode 35: Kerahkan segenap tenaga yang tersisa.
- Episode 36: Janji.
- Episode 37: Akhir dan awal
Baca juga: Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 8”.
- Episode 34: Pemangsa.
Saat itu terlihat kaki Chinmi terluka akibat serangan Gantei. Dan pertarungan masih berlangsung. Chinmi pun berkata, “Aku pasti akan memenangkan pertarugan ini.”
Meskipun dengan luka di kaki, Chinmi masih bisa menendang wajah Gantei dengan menggunakan tongkat sebagai porosnya.
Kekesalan Gantei semakin memuncak karena serangannya bisa ditangkis Chinmi, yang membuat Gantei penasaran hingga membuat pedang sayap hitam menjadi dua dan menjadi pedang kembar.
Dengan serangan pedang kembarnya yang begitu membabi buta, akhirnya bisa menjatuhkan Chinmi. Siapa sangka disaat Chinmi jatuh, Goku datang menolong dengan menarik celana Gantei untuk menahan serangan Gantei. Akibatnya, Gantei menendang Goku, yang membuat semangat bertanding Chinmi muncul kembali.
- Episode 35: Kerahkan segenap tenaga yang tersisa.
Chinmi berbicara di dalam hati, “Potongan tongkat yang diambilkan Goku ini adalah penyambung nyawaku.”
Serangan Gantei yang bertubi-tubi sanggup memojokkan Chinmi. Di sela pertarungan tersebut, Chinmi bergumam dalam hati, “Akan kukerahkan semua tenaga yang tersisa dan kita bisa pulang bersama.”
Serangan Gantei saat ini berhasil memojokkan Chinmi hingga kedua ujung pedang menancap di pagar kayu.
Ternyata Chinmi masih sanggup menyelipkan tongkat di sela pedang dan lehernya. Di tengah kelengahan Gantei yang akan menangkap pedangnya, Chinmi mampu melakukan serangan balik yang membuat pedang sayap hitam malah mengenai kedua tangan Gantei.
Dan disaat itulah dengan mengerahkan tenaga yang tersisa, Chinmi mampu merobohkan Gantei dengan kungfu peremuk tulang.
- Episode 36: Janji.
Di akhir pertarungan, kedua tangan Gantei yang menekan Chinmi berbalik dilukai pedang sayap hitamnya. dan dengan tenaga tersisa, Chinmi menghantamnya dengan kungfu peremuk tulang.
Chinmi kalahkan sendiri 6 dari 10 jagoan benteng. Dan pertarungan terakhir ini dimenangkan oleh Chinmi.
Namun, di tengah kemenangan Chinmi, ada Banshou yang mengajak membalaskan dendam Gantei.
Tetapi Zeigan tetap memegang teguh perjanjian, dan berkata, “Tidak boleh ada yang keberatan dengan hasilnya kalah atau menang sesuai dengan terakhir kukatakan.”
Ternyata dibalik ambisis Gantei dan Banshou, Gantei berambisi ingin naik tahta menggantikan Zeigan dan juga mereka terbukti di dalam benteng yang melakukan perdagangan obat terlarang yang sudah dilarang oleh Zeigan di Mau Long.
Dan penghianatnya adalah Gantei dan Banshou.
- Episode 37: Akhir dan awal.
Putri Mito yang pingsan dan siuman, kaget didepannya ada Zeigan. Satu hal yang ditanyakan adalah bagaimana dengan Chinmi?
Setelah pertandingan melawan Gantei selesai, Chinmi pun mendapat pengobatan. Dan akhirnya ke tujuh orang tersebut, Chinmi, Putri Mito, Gantei dan para pengawal kerajaan bisa pulang kembali bersama.
Di lain tempat, Zeiga masi mengigat apa yang disampaikan Putri Mito yang terkahir kali, “Ini permintaanku, kurangilah sedikitminum bir demi orang-orang yang mempercayaimu.”
Di tengan keinginannya untuk sendiri, Zeigan diganggu kedatangan pengawalnya yang menyampaikan di depan (pos penjaga) ada yang mirip dengan Nona Leila yang hilang 4 tahun lalu.
Kedatangan Leila mengagetkan Zeigan, apalagi Leila membawa bayi yang meminta Zeigan untuk memberinya nama.
Di tempat Putri Mito, yang kebingungan akan cindera mata yang hilang, Zeigan mengirimkan utusannya untuk mengembalikan cinderamata yang telah dijadikan tebusan untuk tuan putri.
Utusan itu pun menyampaikan pesan Zeigan:
- Dan aku menjamin keselamatan kalian hingga wilayah yang berada dalam jangkauan kekuasaanku, selama perjalanan menuju ibu kota.
- Barang yang kukembalikan adalah pengganti hadiah perpisahan untuk perjalanan ke ibukota.
Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti cerita Kungfu Boy Legends seri 10 berikutnya.
Itu dia sedikit resensi buku “Kungfu Boy Legends 9”. Semoga bisa menghibur dan membuat Anda tertarik untuk membaca kisah kungf boy yang melegenda.
Belum ada Komentar untuk "Resensi Buku “Kungfu Boy Legends 9”"
Posting Komentar