Welcome New Normal
Pagi ini, sejak mulai fokus di blog pribadi, rasanya bahan-bahan foto dan tulisan ingin semuanya ditumpahkan dalam blog ini. Apalagi sejak Pemerintah mengeluarkan statement “New Normal”, itu berarti fokus menulis mulai berkurang, karena sebagian waktu harus kembali bekerja pada bisnis riil lagi, yaitu berdagang. Saya hanya bisa mengatakan “Welcome New Normal”.
Ayo terus semangat |
Siapkah dengan New Normal?
Berbicara tentang wabah ini memang tidak ada habisnya. Dan semua itu pilihan. Pilihan juga untuk Pemerintah yang sengaja ingin melepas kewajiban pada rakyatnya atau bagaimana?. Ada yang bilang Indonesia belum layak untuk dilepas hingga menjadi fase ini. Namun kembali lagi pada masalah pilihan. Kalau anda sering berkumpul bersama dengan masyarakat bawah, yang kebanyakan masih berdagang di pasar, berjualan di kaki lima, yang menjadi masalah adalah masalah perut. Mau ngomong masalah disiplin atau menjaga protokol kesehatan, sebenarnya ini menjadi masalah utama.Bahkan sejak adanya himbauan di rumah saja, masih banyak masyarakat yang berkeliaran. Terlepas banyaknya masayarakat yang positif Corona, sepertinya itu hanya diabaikan saja. Mau biacara panjang lebar, intinya saya melihat masyarakat masih belum siap. Kecuali Pemerintah menjamin seluruh kehidupan, baru mungkin ini bisa berhasil.
New Normal Bagi Saya
Bagi saya masalah new normal atau tidak, yang pasti adalah bagaimana menyiapkan pendapatan yang banyak tanpa berhadapan dengan orang lain. Khawatir?. Pasti. Karena kita tidak tahu virus atau penyakit ini bagaimana dan kapan kita diambil atau kita akan mati gara-gara infeksi virus ini, kita juga tidak tahu.Ngopi dulu |
Jadi, di pagi ini sementara kita tetap fokus dengan aktivitas rutin dalam new normal, dan bersiap dengan aktivitas yang menghasilkan. Yuk ngopi dulu dan “Welcome New Normal”.
Belum ada Komentar untuk "Welcome New Normal"
Posting Komentar