Penyakit Mulut dan Kuku serta Penanganan Daging Hewan Qurban
Wabah pandemi Covid-19 yang sudah mereda sekitar satu tahun lalu, tentu menyisakan cerita bahagia, dimana mulai muncul harapan untuk dimulainya hidup baru dalam segala hal. Begitu pula saat itu yang bersamaan dengan ibadah qurban. Namun di balik kegembiraan dalam menyongsong ibadah qurban, satu ujian lagi dirasakan, yaitu munculnya wabah penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak berkuku genap, seperti pada ternak hewan qurban. Di tahun ini, meskipun bisa dikatakan penyakit tersebut sudah melandai, namun tidak ada salahnya kali ini kita membahas sedikit tentang penyakit mulut dan kuku serta penanganan daging hewan qurban.
Tentang Penyakit Mulut dan Kuku
Kalau ada pertanyaan mengapa masih awal sudah membahas tentang penyakit mulut dan kuku, padahal hari raya qurban masih lama? Hal ini dimaksudkan sebagai langkah preventif agar saat mendekati hari raya qurban Anda sudah bisa mengantisipasinya.
Apa itu penyakit mulut dan kuku? Penyakit mulut dan kuku atau yang disebut dengan PMK merupakan penyakit hewan yang menular acara akut yang menyerang berbagai hewan ternak, seperti sapi, kambing, kerbau, domba dan juga babi, dengan tingkat penularan yang bisa mencapai 90% sampai 100%.
Penyakit mulut dan kuku (Sumber: influentialpoints.com) |
Tentunya ada kekhawatiran, apakah penyakit ini bisa menular pada manusia? Penyakit mulut dan kaku ini ternyata tidak memiliki sifat zoonosis atau menular pada manusia, tetapi bisa menimbulkan kerugian secara ekonomi yang luar biasa, khususnya bagi para pelaku usaha peternakan.
Terdapat tanda-tanda ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku, antara lain:
- Mengalami demam tinggi sekitar 39 sampai 41 derajat Celsius.
- Mengeluarkan lendir berlebihan dari mulut dan juga berbusa.
- Mengalami luka-luka, seperti munculnya sariawan pada rongga mulut dan juga lidah.
- Tidak mau makan.
- Saat berjalan pincang.
- Mengalami luka pada kaki dan diakhiri dengan terlepasnya kuku.
- Sulit berdiri.
- Memgalami gemetar yang berlebihan.
- Nafas cepat dan tersengal.
- Produksi susu mengalami penurunan secara drastis,
- Menjadi kurus, khususnya pada hewan ternak perah.
PMK atau penyakit mulut dan kuku ini disebabkan oleh virus dengan angka kesakitan 100% yang ditandai dengan pembentukan vesikel atau melepuh dan juga mengalami erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting dan juga di kulit disekitar kuku dengan prosentase angka kematian yang tinggi pada hewan rentan atau muda atau pada anakan.
Penanganan Hewan Qurban saat Wabah Penyakit Mulut dan Kuku
Tentu hal ini menjadi sebuah informasi penting dan juga bermanfaat, khususnya bagi pembeli hewan qurban, selain itu juga hewan qurban yang dipilih adalan hewan terbaik,
Hal ini pula yang mendasari agar para pembeli hewan qurban bisa melakukan pencegahan agar dalam membeli membeli dan memilih hewan qurban terbaik dan memilih ternak yang sehat dan tidak terserang wabah penyakit mulut dan kuku, tentu agar aman dan juga tetap sehat,
Ibadah qurban adalah suatu wujud kepasrahan kepada Alloh untuk bisa selalu mendekatkan diri kepada Alloh SWT. Kata ‘qurban’ sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu ‘qaraba’ yang berarti dekat.
Selain itu, berkurban adalah suatu bentuk pendekatan diri kepada Alloh SWT dan juga merupakan syukur atas karunia yang diberikan-Nya, dan juga qurban merupakan bentuk ketakwaan seorang muslim dalam melaksanakan segala perintah Alloh dan mendapatkan pahala yang luar biasa.
Dalam pelaksanaan acara qurban pun terdapat pedoman yang disyaratkan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia), dimana penyedia hewan qurban dan juga pembeli harus meningkatkan biosecurity dan juga selaku mengikuti protokol kesehatan di tempat penjualan hewan qurban.
Selain itu juga harus mengikuti 10 panduan penyelenggaraan ibadah qurban untuk mencegah hewan kurban yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Panduan hewan kurban ini tertuang dalam Fatwa Nomor 32 Tahun 2022 tentang Hukum dan Panduan Pelaksanaan Ibadah Kurban saat Kondisi Wabah PMK.
Semoga informasi tentang “penyakit mulut dan kuku serta penanganan daging hewan qurban” ini bermanfaat dan menjadi tambahan informasi untuk kita semua.
Belum ada Komentar untuk "Penyakit Mulut dan Kuku serta Penanganan Daging Hewan Qurban"
Posting Komentar