Tips Mengatasi Depresi Pada Anak
Pernahkah Anda melihat seorang anak yang terlihat murung atau marah-marah tanpa sebab? Atau Anda melihat hal demikian terjadi pada buah hati Anda, terlihat murung bersedih, marah-marah tanpa sebab, hilang nafsu makan, bahkan tidak mau pergi ke sekolah. Kalau hal demikian terjadi, Anda harus waspada karena dikhawatirkan si kecil mengalami depresi. Tertarik oleh hal tersebut, maka di bawah ini akan disampaikan tips mengatasi depresi pada anak.
Ilustrasi depresi pada anak (Foto: parenting.firstcry.com) |
Depresi memang bisa terjadi pada siapa saja, bahkan di segala umur bisa mengalaminya dengan berbagai sebab. Namun yang mengagetkan adalah depresi saat ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, melainkan mengalami depresiasi, artinya susut penderitanya, yang berarti juga dialami oleh anak.
Penyebab Depresi Pada Anak
Menurut penelitian yang dilakukan Washington University School of Medicine, menyampaikan bahwa depresi sudah tidak mengenal usia lagi. Bahkan pada tingkat yang paling berat, sampai timbul keinginan untuk bunuh diri juga dijumpai pada anak-anak.
Hal yang sama juga disampaikan oleh The National Mental Health Association yang menyampaikan bahwa satu dari tiga anak di Amerika Serikat menderita depresi.
Bahkan informasi depresi juga disampaikan Dra. Suharti Kurniawati, psikolog perkembangan anak dari Lembaga Psikologi Terapan UI, yang dikutip dalam catatan Nis Antari dalam Majalah Intisari Edisi No. 520, yang menyampaikan bahwa terdapat dua faktor penyebab depresi pada anak, yaitu:
- Penyebab internal.
- Penyebab eksternal.
Penyebab internal bisa disebakan karena genetik atau kelainan biologik, faktor riwayat keturunan ini menyumbang 50% depresi pada anak. Anak-anak yang orang tuanya menderita depresi, kemungkinan besar anaknya akan menderita depresi bila pemicunya muncul. Pemicunya, seperti tidak mampu belajar, hiperaktif atau tidak mampu berkonsentrasi, ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) dan juga disleksia.
Sedangkan penyebab eksternal seperti penyimpangan interaksi keluarga dan kehidupan keluarga yang penuh dengan konflik. Kalau orang tua sering bertengkar, maka pada anak akan timbul rasa takut kehilangan orang-orang yang ia cintai. Kehilangan obyek cinta, biasanya kasih sayang ibu, juga bisa menjadi penyebab terjadinya depresi pada anak.
Macam Depresi
Depresi sangat berbeda dengan penyakit fisik, sehingga depresi sulit untuk dideteksi. Sehingga wajar bila orang tua tidak menyadarinya, sebab depresi pada anak bentuknya terselubung dan bermacam-macam.
Namun menurut Dra. Suhati Kurniawati, depresi tetap ada gejala yang bisa dilihat secara kasat mata bila seorang anak mengalami depresi.
Rata-rata depresi pada anak diawali dengan cara bicara anak yang monoton, cenderung datar, kehilangan minat akan sesuatu, dan juga tidak lagi tertarik bermain dan lebih memilih menyendiri.
Umumnya anak-anak yang dilanda depresi memiliki pandangan buruk mengenai diri sendiri dan dunia, atau merasa orang tua sudah tidak sayang lagi. Tentunya masih banyak gejala lain yang bisa menjadi patokan untuk melihat anak yang mengalami depresi. Misalnya perhatian anak terpecah dan sulit konsentrasi, emosi yang tidak stabil, mudah marah dan mudah menangis, kelihatan bersedih sepanjang waktu, sulit menemukan aktivitas yang menciptakan kegembiraan, sering membicarakan kenangan dan juga pikiran yang mengingatkan pada kesedihan.
Mengatasi Depresi Anak
Tentunya menghadapi seorang anak yang depresi, biasanya psikolog akan menerapkan play therapy atau terapi bermain, yang berfungsi sebagai sarana diagnosa dan juga sarana untuk menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi pada anak.
Terapi bermain ini digunakan karena anak yang masih kurang verbal dan ekspresif dalam mengungkapkan sesuatu yang ada dalam pikiran dan perasaannya. Tentunya sesuai dengan namanya maka terapi ini penuh dengan permainan, yang membuat anak tidak sadar kalau sedang diteraoi.
Langkah selanjutnya, yang merupakan langkah awal dalam mendiagnosa adalah membawa anak ke ruang bermain yang tersedia, yang tentunya diajak bermain, dengan berbagai permainan mulai puzzle hingga berbagai permainan lainnya.
Disini terapis akan membiarkan anak bermain sesukanya, dan akan dilakukan pengamatan perilakunya dan juga mimik wajah. Hasilnya pada tiap pertemuan akan dilaporkan pada orang tua si anak.
Tentu saja keberhasilan terapi ini dibutuhkan peran orang tua juga, jika anak sudah mengalami depresi akut, maka diperlukan obat untuk mengendalikan perasaannya. Obat ini dibutuhkan untuk menyeimbangkan cairan kimia di otak, karena depresi mengubah kimia di otak.
Pencegahan Depresi Pada Anak
Tentunya mencegah lebih baik daripada mengobati, menurut Dra. Suhati Kurniawati terdapat beberapa pencegahan yang bisa dilakukan, dan pencegahan ini harus dimulai dari rumah. Caranya:
- Sejak awal anak dibuat untuk merasa berkompeten, yaitu anak diberi kesempatan untuk mandiri dan jangan dibantu terus. Anak harus diberi penguatan positif terus menerus. Cipatakan juga iklim keluarga yang nyaman dan harmonis, dan berikan kesempatan anak bebas berekpresi.
- Menjadikan keluarga sebagai benteng pertahanan terakhir. Jika di keluarga ia nyaman mengungkapkan perasaannya, maka ia tidak sampai depresi jika diejek disekolah, karena ia mampu mengatasi kesulitan-kesulitannya.
- Jangan lupa mengajak anak berolahraga. Adakalanya kita harus memaksa anak bergerak, dengan olahrga, maka hormon endorfin akan dilepaskan yang membuat anak merasa nyaman dan senang.
Semoga informasi dan tips mengatasi depresi pada anak ini bermanfaat, dan juga menjadi referensi untuk mengetahui depresi yang terjadi pada anak.
Belum ada Komentar untuk "Tips Mengatasi Depresi Pada Anak"
Posting Komentar