Menerapkan Konsep Emotional Benefit Sebagai Strategi Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Bisnis dan pelanggan. Dua kata ini menjadi kata kunci bagi sebuah usaha untuk bisa berjalan dan hidup. Tidak hanya itu, bisa dikatakan “pelanggan” sebagai aset penting yang harus dimiliki sebuah bisnis. Untuk itu, menjadikan pelanggan loyal dan selalu melakukan pembelian kembali menjadi hal penting bila dibandingkan dengan upaya untuk mendapatkan pelanggan baru yang baru pertama kali melakukan pembelian. Banyak sekali konsep dan strategi yang dijalankan sebuah entitas bisnis untuk mempertahankan hidup usahanya, menerapkan konsep emotional benefit sebagai strategi meningkatkan loyalitas pelanggan, adalah salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan pembelian yang dilakukan para pelanggan.
Ilustrasi (Foto: freepik.com) |
Banyak contoh dilakukan entitas bisnis berskala besar, yang bisa menginspirasi setiap usaha dalam semua skala untuk bisa mempertahankan para pelanggannya. Ambil contoh, seperti Bank Mandiri yang gencar memberikan hadiah dengan tujuan untuk meningkatkan perolehan dan bisa membangun branding yang kuat. Contoh lain adalah BCA sebagai bank yang terkenal karena kemudahan dalam bertransaksi dan mengandalkan fasilitas perbankan yang menawarkan kemudahan
Emotional Benefit
Banyak hal sebenarnya yang membuat seseorang mau membeli dan menggunakan produk yang dibelinya. Inilah yang disebut dengan “emotional benefit”, yaitu sesuatu yang berhubungan dengan perasaan pelanggan, misalnya rasa percaya diri, rasa nyaman karena telah menggunakan produk atau jasa tertentu. Faktor ini sangat penting bahkan dinilai lebih penting bila dibandingkan dengan kualitas produk dan harga.
Oleh karena itu, value yang dipilih pelanggan dan para pelanggan yang bersedia memberikan pengorbanan untuk mendapatkannya, baik dengan membayar dengan sejumlah uang atau dengan pengorbanan di luar faktor finansial tidak selalu tergantung dari produkya. Mengapa bisa demikian? Hal ini disebabkan karena pelanggan tidak selalu bertindak atas dasar pikiran rasionalnya, bahkan dalam kasus tertentu, pertimbangan yang menonjol cenderung didasarkan atas emosional pelanggan tersebut.
Oleh karena itu, terdapat dua hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Sebaik apapun kualitas produk atau value yang ditawarkan, apabila pelanggan memiliki persepsi buruk, maka kualitas produk akan kalah dengan pesaingnya.
- Emotional benefit memiliki peranan yang besar atas loyalitas pelanggan.
Cara Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Berbicara tentang pelanggan, maka sebagai penjual atau sebuah perusahaan yang menjual produknya baik barang atau jasa, maka memahami yang diinginkan pelanggan menjadi hal yang sangat penting. Yang perlu diperhatikan adalah yang dicari pelanggan sebenarnya adalah value atau nilai yang mereka dapatkan dari yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan, sehingga mereka mau menjadi pelanggan yang loyal.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah mengapa pelanggan bersedia dan rela menjadi loyal terhadap suatu perusahaan atau bahkan pada suatu produk? Jawabannya singkat, yaitu “kepuasan”. Nah, kepuasan ini bisa timbul disebabkan karena value yang diperoleh pelanggan sudah sesuai atau bahkan melebihi harapan atas sesuatu yang dibutuhkannya.
Pada kenyataannya, terlepas karena efek wabah pandemi Covid-19 yang baru saja terjadi, banyak sekali produk yang sangat berkualitas, namun mengapa tidak laku di pasaran, padahal kalau dilihat produk tersebut memiliki kualitas yang lebih baik dari produk pesaingnya. Hal ini membuktikan bahwa para pelanggan sebenarnya tidak membeli kualitas produk, namun yang dibeli para pelanggan adalah persepsi terhadap kualitas.
Oleh karena itu, menawarkan value yang dibutuhkan pelanggan agar loyal bisa dikategorikan sebagai tahap awal, dan tanpa adanya pemahaman tentang value itu sendiri, maka tahapan selanjutnya untuk memenangkan persepsi atau mind share pelanggan akan menjadi tidak berguna.
Terdapat dua cara meningkatkan loyalitas pelanggan, yaitu:
- Menerapkan konsep emotional benefit. Konsep emotional benefit ini dimulai dari rasa empati kepada pelanggan, yang bisa menjadi langkah proaktif, karena kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi tersebut dapat diketahui sehingga bisa menjadi peluang bisnis. Banyak cara untuk bisa ber-empati kepada pelanggan, yaitu bisa dengan cara melibatkan pelanggan dalam proses bisnis usaha, seperti meminta masukan dalam proses pembuatan produk atau jasa dan berbagai hal lain yang dimungkinkan.
- Melaksanakan strategi positioning dan juga komunikasi yang efektif.
Kemampuan sebuah bisnis untuk bisa bertahan di tengah serangan dan efek wabah pandemi Covid-19 kemarin menjadi sebuah bukti bagaimana sebuah bisnis bisa memberikan hal terbaik untuk dirinya atau pada pelanggan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan konsep emotional benefit sebagai strategi meningkatkan loyalitas pelanggan. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk Anda dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha Anda.
Belum ada Komentar untuk "Menerapkan Konsep Emotional Benefit Sebagai Strategi Meningkatkan Loyalitas Pelanggan"
Posting Komentar