Mengenal DNA
Kata-kata yang berhubungan dengan medis ini, mungkin sangat sering kita dengar, apalagi yang berhubungan dengan masalah kriminal, masalah hak asuh anak, sampai dengan kasus kriminal berat. Mengenal DNA menjadi pembahasan menarik, apalagi bagi Anda yang saat ini penasaran dengan istilah tersebut dan belum tahu dengan maksudnya.
DNA (Gambar: KTSDESIGN/SCIENCE PHOTO LIBRARY/Getty Images) |
Dari berbagai referensi yang membahas tentang DNA, terdapat satu artikel menarik yang ditulis oleh M. Sholekhudin yang juga pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi No. 520. DNA adalah salah satu teknologi identifikasi yang menjadi senjata andalan dalam kedokteran forensik.
DNA adalah Rantai Asam Amino Cetak Biru Manusia
Seperti kita ketahui bersama bahwa teknologi identifikasi manusia terus berkembang dengan cepat. Mulai dari identifikasi sidik jari, susunan gigi, iris mata, hingga yang paling mutakhir adalah tes DNA (deoxyribonucleic acid).
DNA adalah rantai asam amino yang menjadi cetak biru manusia dan mengatur semua proses biologis. Setiap orang memiliki DNA yang khas. Tidak ada dua orang yang memiliki profil DNA yang sama. Kekhasan lainnya, DNA seseorang selalu berasal dari orang tuanya. Setengah dari ayah, setangahnya lagi dari ibu. Itulah sebabnya tes DNA bisa memecahkan masalah hubungan anak orang tua.
Dengan uji DNA maka banyak masalah yang begitu pelik bisa dipecahkan, mulai dari pengungkapan kasus kriminal, perselingkuhan, bayi yang tertukar, sampai memastikan identitas mayat yang tidak dikenal.
Baca juga: Kanker Kolon.
Sebelum tes DNA ditemukan, metode identifikasi masih mengandalkan data-data fisik, sidik jari dan juga susunan gigi. Dasar teori yang digunakan adalah tidak ada dua orang yang memiliki sidik jari atau susunan gigi yang sama persis meskipun keduanya kembar.
Namun, pada kenyataannya dengan semakin banyaknya masalah yang rumit, ternyata kedua metode ini tidak bisa menjawab semua pertanyaan.
Dalam proses identifikasi, maka tes DNA dilakukan paling akhir setelah semua proses lainnya selesai. Fungsinya sebagai pemasti. Sebelum pemastian, maka identiikasi dilakukan berdasarkan data-data lain, misalnya tampilan visual, ciri-ciri fisik, pakaian dan perhiasan yang dikenakan, dokumen, pemeriksaan medis, golongan darah, sidik gigi, dan sidik jari.
Ahli forensik akan membuat kesimpulan dengan cara menyingkirkan dugaan yang tidak mungkin. Sehingga harus ada daftar nama yang diduga lebih dulu barulah kemudian dokter bisa menyimpulkan.
Menurut Dr. dr. Djaja S. Atmadja, Sp.F, SH, DFM,, yang merupakan ahli DNA forensik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), “Setelah dugaan semakin mengerucut, baru kemudian proses pemastian dilakukan. Jadi tes DNA itu tidak tiba-tiba dilakukan begitu saja. Sebelum tes DNA dilakukan, semua pemeriksaan pendahuluan harus diselesaikan.”
Menurut Dr dr Djaja, untuk memastikan identitas, ketiga jenis pemeriksaan (sidik jari, sidik gigi dan tes DNA) harus dilakukan semuanya. Tidak bisa hanya dua. “Kedudukannya itu ‘dan’, bukan ‘atau’.”
Sejak tes DNA ditemukan pada tahun 1985 oleh Alec J. Jeffreys, seorang ilmuwan University of Leicester, Inggris, kedokteran forensik mengalami revolusi. Banyak masalah rumit bisa dipecahkan. Termasuk masalah yang sebelumnya tidak bisa dipecahkan dengan metode identifikasi lama.
Terdapat kelebihan tes DNA, salah satunya adalah sifatnya yang universal. Tes ini bisa menggunakan sampel bagian tubuh mana saja, syaratnya hanya satu, yaitu mempunyai inti sel. Semua sel di tubuh itu punya inti sel, yang tidak punya hanya sel darah merah.
Hal ini berarti hampir semua bagian tubuh bisa menjadi bukti di pengadilan, mulai dari jaringan kulit, otot, rambut yang tertinggal di kemeja, kuku, sisa sperma di seprei, percikan darah di baju, air kencing sampai bekas air liur yang menempel di bibir gelas atau yang mengering di puntung rokok.
Dalam banyak kasus, sidik jari mau pun sidik gigi tidak bisa ditemukan, tapi tes DNA tetap bisa. Seperti misalnya pada korban yang hangus terbakar dan giginya hancur, dalam kondisi ini tes DNA tetap bisa dilakukan dengan sisa-sisa jaringan yang ada, misalnya tulang atau pun sisa gigi.
Selain itu, kelebihan lainnya, tes DNA bisa digunakan untuk menjawab banyak pertanyaan, tidak hanya tentang identitas seseorang. Salah satu yang sangat populer adalah memecahkan masalah paternitas (hubungan ayah - anak) dan maternitas (hubungan ibu - anak).
Semoga informasi tentang mengenal DNA ini bermanfaat dan menjadi referensi tentang informasi forensik.
Belum ada Komentar untuk "Mengenal DNA"
Posting Komentar