Saham Warren Buffett
Investasi dan beberapa hal didalamnya selalu menarik untuk dipelajari, dibahas bahkan didiskusikan. Kali ini yang menarik dan menginspirasi bagi para investor pemula adalah tentang berbagai portofolio saham Warren Buffett, termasuk didalamnya tips dan trik yang dilakukannya dalam dunia saham. Namun kali ini yang dibicarakan bukan tentang segala hal yang berkaitan dengan tips Buffett dalam mengembangkan bisnis investasinya, namun hanya tentang berbagai pottofolio yang dimiliki oleh Warren Buffett.
Foto: https://www.youtube.com/watch?v=2ceeGSkD2qk |
Pendekatan Buffett adalah dengan kemampuannya mendeteksi bisnis berkualitas tinggi yang tidak dihargai dan melakukan investasi untuk jangka panjang yang pada akhirnya membuahkan hasil. Bahkan dikutip dari Business Insider, harga saham perusahaan tempat Buffett investasi, naik US $ 9 miliar (Rp 129 Triliun) di Bank of America saja.
Saham yang Dimiliki Warren Buffett
Buffett adalah investor yang memiliki kemampuan dan juga menjadi kaya karena kemampuannya melakukan investasi pada banyak perusahaan. Hal inilah yang menjadikan investasi saham ala Warren Buffett sering dijadikan inspirasi dan pedoman bagi para investor.
Warren Buffett sendiri ternyata bukanlah seorang investor yang memiliki tipe yang membeli dan selanjutnya menahan saham yang didapatkannya. Ternyata Buffett adalah tipe investor yang membeli dengan alasan teretntu, sehingga bila tidak ada alasan untuk menahan saham, maka Buffett akan menjual saham yang dimilikinya.
Buffett sendiri mencari saham yang bagus, memiliki manajemen yang baik dan juga memiliki keunggulan kompetitif.
Terdapat 6 saham terbanyak dalam portofolio Warren Buffett pada posisi Mei 2020 (Instagram.com/kuliahsaham/), sebagai berikut:
- Apple Inc
- Bank of America
- Coca Cola CO
- America Express
- Wells Fargo &Co New
- Kraft Heinz Co
- Apple Inc.
Sumber: Instagram.com/kuliahsaham/ |
Saham Apple menyumbang lebih dari 35% dari portofolio Buffett atau sebesar $ 79,5 miliar, hal ini sangat mencengangkan karena Buffett memiiki history yang enggan terhadap saham teknologi. Sebelumnya Buffett sudah untung 600 Triliun dari saham Apple.
- Bank of America.
Sumber: Instagram.com/kuliahsaham/ |
Industri perbankan menjadi favorit Buffett yang menyumbang $21,7 miliar atau 11% dari asset investasi Berkshire Hathaway.
- Coca Cola CO
Berbicara tentang jangka panjang, hanya Coca Cola yang sepertinya menjadi perusahaan yang ditahan dalam jangka waktu lama dalam portofolio Buffett.
Sumber: Instagram.com/kuliahsaham/ |
Raksasa minuman Coca Cola (NYSE:KO) sudah dimiliki sejak tahun 1988, Coca Cola sudah menyumbang 11% asset Investasi Berkshire Hathaway sebesar $18,1 miliar.
- America Express
Sumber: Instagram.com/kuliahsaham/ |
Selain Bank of America, terdapat raksasa jasa kredit yaitu America Express (NYSE: AXP) yang sudah dipegang Buffett dalam portofolio Berkshire Hathaway sejak tahun 1993 dengan jumlah sebesar $13,6 miliar yang menyumbang 7% dari aset investasi Buffett.
- Wells Fargo & Co New
Wells Fargo & Co merupakan bank di Amerika Serikat yang merupakan bank terbesar keempat di Amerika Serikat.
Sumber: Instagram.com/kuliahsaham/ |
Wells Fargo & Co menyumbang 5% dari aset investasi Berkshire Hathaway sebesar $ 9,3 miliar.
- Kraft Heinz Co
Sumber: Instagram.com/kuliahsaham/ |
Kraft Heinz Company merupakan nama perusahan yang digunakan setelah mergernya Krafts Food dengan Heinz pada 2 Juli 2015. Portofolio Krafts Heinz sebesar 5% atau sebesar $ 8,1 miliar.
Adapun grafik portofolio saham yang dimiliki Warren Buffett per Mei 2020, dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Sumber: Instagram.com/kuliahsaham/ |
Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa Buffett banyak melakukan investasi di sektor keuangan dan consumer goods.
Itu dia informasi dan motivasi bagi kita semua yang ingin memulai investasi di saham seperti yang dilakukan Warren Buffett. Semoga sedikit bahasan tentang saham Warren Buffett ini menginspirasi kita semua dalam melakukan investasi yang benar. “Price is what you pay, Value is what you get.”
Belum ada Komentar untuk "Saham Warren Buffett"
Posting Komentar