Siapa yang Melompat Pertama Kali dengan Parasut

Anda pasti tahu alat yang satu ini, yang sering digunakan para penerjun untuk terjun payung? Ya ..parasut. Kali ini akan dibahas tentang siapa yang melompat pertama kali dengan parasut yang tentu saja menarik untuk dibahas.

Ilustrasi (Gambar: aeroexperience.blogspot.com)

Informasi tentang pembahasan parasut ini terinspirasi dari Majalah Intisari Edisi No. 542, yang membahas tema yang sama.

Yang Melompat dengan Parasut Pertama Kali

Sangat menarik membahas tentang asal usul suatu peralatan yang sangat penting dan memiliki nilai manfaat.

Pada awalnya bukan manusia sebagai makhluk hidup pertama yang melakukan terjun payung dengan parasut, melainkan seekor anjing. Saat itu, anjing menjadi kelinci percobaan untuk diterjunkan di atas atap bangunan dan balon udara oleh dua orang bersaudara Joseph dan Jacques Montgolfier pada tahun 1783.

Pada tahun 1783 juga Sebastian Lenormand juga sudah mencoba terjun menggunakan parasut sederhana dengan diameter sekitar 4,2 meter. Bahkan Jean Blanchard juga telah membuat parasut penyelamat yang ditempatkan di sebuah balon udara.

Baca juga: Uang Kertas ORI.

Tetapi, yang diakui sejarah sebagai penerjun pertama adalah Andrew Garnerin yang melompat dari balon udara, pada tahun  1797. Garnerin melompat dari ketinggian 8.000 kaki atau 2,4 km dan memakai parasut yang mirip seperti yang dipakai sekarang. Sebelumnya parasut dirancang menggunakan rangka seperti payung.

Rancangan parasut dengan menggunakan rangka ini sebenarnya sudah dipikirkan jauh sebelum ada orang yang berani terjun. Antara lain oleh seniman Leonardo Da Vinci, berdasarkan coretan-coretan di bukunya pada tahun 1495. Dengan model parasut seperti itu Fauste Veranzio pernah nekat terjun dari sebuah menara di Venice pada tahun 1617. Tapi Vernzio tidak tercata sebagai penerjun pertama, hal ini disebabkan karena cuma sekedar coba-coba.

Garnerin pada awalnya hanya bermodalkan nekat saja. Pada penerjunan awal, malah parasutnya sering terombang-ambing. Temannya yang seorang astronom prancis, Lalandes, yang juga turut serta di atas balon udara memberi saran untuk membuat lubang kecil pada bagian atas parasut. Ternyata dengan lubang kecil tersebut, parasut bisa turun dengan stabil. Lubang dengan model ini masih digunakan untuk parasut saat ini.

Pada abad selanjutnya, parasut umumnya dipakai untuk keperluan pertunjukan akrobat. Seseorang naik trapeze, kemudian melompat dan turun menggunakan parasut. Pada penerjunan dari balon udara tersebut, parasut diikatkan pada sisi balon. Lompatan penerjun akan menarik parasut hingga ikatannya terlepas. Dengan teknik ini, Robert Cocking tercatat sebagai penerjun pertama yang tewas, melompat dari ketinggian 5.000 kaki (sekitar 1,5 km), namun payungnya turun lebih dulu baru tubuhnya.

Grant Morton dan Albert Berry, juga sama-sama mengaku sebagai orang yang pertama kali terjun payung dari pesawat. Pada tahun 1911, Molton terjun dengan parasut yang terikat di tangan saat ia melompat meninggalkan pesawat. Sedangkan pada tahun 1912, Berry terjun dengan parasut penyelamat yang ada di badan psawat. Ia berpegangan pada sebuah tongkat, seperti tongkat trapeze, yang ada di parasut. keduanya memang benar penerjun pertama dari pesawat.

Memasuki masa Perang Dunia, parasut kemudian dikembangakn dengan mempertimbangkan faktor kecepatam saat membuka, stabilitas, kecepatan laju, untuk mencapai ketinggian tertentu.

Setelah perang, mulai dikembangkan parasut jenis ring slot yang kemudian banyak dipakai untuk penerjunan barang dan juga perlambatan kecepatan suatu benda. Saat ini, kendaaraan para astronot juga menggunakan pasrasut jenis ini saat akan mendarat di bumi.

Georgia Broadwick sebenarnya sudah melakukan terjun bebas, dengan melayang-layang dalam waktu lama di udara sebelum membuka payung, sekitar tahun 1914. Namun terjun payung sebagai olahraga baru dikembangakan sekitar tahun 1960-an, dengan menggunakan parasut yang bisa dikendalikan dan terbang horizontal.

Itu dia sedikit catatan “siapa yang melompat pertama kali dengan parasut “. Semoga menjadi referensi dan bermanfaat.

Bagikan Artikel ini