Asal-usul Kerudung
Kerudung..? Siapa yang tidak kenal dengan busama yang satu ini. Di balik keanggunan seorang wanita menggunakan kerudung terdapat hal yang seharusnya diketahui, yaitu tentang asal-usul kerudung. Biasanya saat bulan Ramadan, banyak yang mulai menggunakan kerudung selain sebagai penghormatan atas hadirnya bulan suci ini juga agar lebih khusyuk dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tersebut.
Ilustrasi (Foto: pakaiantopp.blogspot.com) |
Terlepas dari sahih tidaknya, di Indonesia sendiri kerudung sangat identik dengan kesalehan seorang wanita Muslim, selain itu kerudung juga didentik dengan Islam. Hal ini wajar saja karena Indonesia memang mayoritas penduduknya beragama Islam. Begitu pula dengan catatan kerudung kali ini yang juga pernah dibahas oleh Emsho di Majalah Intisari edisi no. 531.
Konsep Kerudung
Islam mengenal konsep aurat dan jilbab, dan juga kerudung memang tidak 100% sama dengan jilbab, namun dalam budaya Indonesia, kerudung merupakan tafsir dari konsep jilbab.
Dalam sejarah peradaban manusia, ternyata kain penutup bukan monopoli tradisi Islam saja. Agama-agama dan kebudayaan lain pun mengenal tradisi menggunakan kerudung.
Bahkan pada masa Assyria, sekitar abad ke-13 SM, kaum perempuannya sudah mengenal tradisi berkerudung. Hanya pada saat itu, kain penutup kepala tidak ada hubungannya dengan konsep menutup aurat. Saat itu, kerudung hanya digunakan sebagai penegas identitas. Pakaian ini hanya digunakan oleh kaum bangsawan untuk membedakan statusnya dari perempuan biasa.
Sebelum masa Islam pun, perempuan Arab sudah terbiasa menggunakan penutup kepala. Saat berada di luar rumah, tudung kepala ini bisa melindungi mereka dari debu dan sinar matahari.
Baca juga: Batik Madura yang Unik dan Eksotis.
Begitu pula dengan agama Nasrani yang juga mengenal kerudung. Hal ini bisa dilihat dari gambaran Bunda Maria yang selalu tampil menggunakan kerudung. Sampai saat ini, tradisi memakai kerudung ini masih bisa dilihat di kalangan suster Katolik.
Menurut ensiklopedia Britannica, pada abad ke-12 sampai abad 14, kerudung ini tidak hanya dipakai oleh para biarawati, tapi juga dipakai oleh perempuan biasa di Eropa. Namun setelah akhir abad ke-14, tradisi memakai kerudung ini hanya dipraktikkan oleh sebagian kecil kelompok masyarakat, khususnya para biarawati.
Perempuan Hindu India juga sejak lama memiliki tradisi dupatta, yaitu selendang penutup kepala. Tradisi tersebut bisa dilihat di film Bollywood, tentunya tradisi ini tidak ada hubungannya dengan konsep aurat.
Dalam setiap agama dan budaya, kerudung memiliki makna dan konsep yang berbeda-beda. Dalam ajaran Islam pun, konsep menutup aurat ini pun ditafsirkan secara beragam.
Di negara-negara Timur Tengah dan Asia Selatan, sebagian perempuan Muslim menggunakan kerudung kepala yang menutupi rambut, namun tidak menutupi wajah, hal ini mirip dengan jilbab yang biasa digunakan perempuan Indonesia. Pada sebagian yang lain mengenakan penutup kepala yang tidak hanya menutup rambut, tapi juga menutupi mata, bahkan ada yang menutupi wajah secara keseluruhan. Hal ini bisa dilihat pada perempuan Arab Saudi, Afghanistan, atau pun Iran.
Sebagian dari mereka mengenakan cadar yang menutup semua bagian kepala kecuali mata. Sebagian lainnya menggunakan burkak, yaitu penutup kepala yang menutupi semua bagian mata (dan seluruh badan), termasuk mata. Hal ini bisa dilihat, terutama pada perempuan Afghanistan. Agar para pemakai burka masih bisa melihat, maka di bagian mata, kainnya sengaja dibuat berbeda, biasanya berupa kain tipis atau kain anyaman yang benangnya tidak rapat sehingga tembus pandang.
Di Indonesia, aturan untuk menutup aurat bagi perempuan sedikit lebih longgar. Sebagian kecil mengggunakan cadar yang menutupi muka pada bagian kepala, kecuali mata. Sebagian lainnya memakai jilbab yang menutupi semua bagian kepala, kecuali wajah. Sebagian lainnya mengenakan kerudung yang kadang masih memperlihatkan leher dan telinga, seperti yang dipakai ibu-ibu dikampung saat berangkat arisan. Sebagian lainnya bahkan masih menggunakan kerudung yang hanya menutupi sebaggi rambut.
Semoga sedikit catatan tentang asal-usul kerudung ini bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk Anda.
Belum ada Komentar untuk "Asal-usul Kerudung"
Posting Komentar