Kredit, Produk Pinjaman Bank yang Masih Dicari
Ada apa dengan kredit? Banyak hal menarik bila ingin membicarakan kredit, di tengah pro dan kontra yang terjadi saat ini, selama masyarakat masih membutuhkan dana, maka disitulah kredit masih ada. Kredit, produk pinjaman bank yang masih dicari, di saat banyak yang membutuhkan dana, baik untuk konsumsi, untuk pengembangan usaha dan masih banyak kebutuhan lainnya.
Bagi sebagian orang, membicarakan tentang kredit atau utang, sama halnya seperti membicarakan tentang rokok. Bagi sebagian orang, rokok dianggap enak, tetapi sebagian lain membencinya.
Ilustrasi (Gambar: bprbinareksa.co.id) |
Di balik enaknya rokok ternyata masih tersimpan racun yang sangat berbahaya. Selain itu, rokok juga menyimpan potensi ketagihan yang menjadikan penikmat rokok menjadi seakan tidak bisa berhenti dari kebiasaan menghisap rokok.
Kredit adalah Pinjaman antara Butuh dan Tidak Butuh
Sama halnya dengan rokok di atas, kondisi masyarakat dalam berhubungan dengan kredit, juga memiliki kondisi yang sama. Sebagian orang menganggap kredit sebagai sesuatu yang sangat buruk, dan sebaiknya dihindari saja. Tetapi bagi sebagian orang lainnya, kredit dianggap sangat membantu, khususnya untuk melakukan pembelian hal yang besar seperti, pembelian rumah, mobil, dan sebagainya yang sulit dibeli secara tunai.
Tentu saja tentang masalah usaha, saat ini hampir tidak ada usaha yang tidak menggunakannya kredit, baik itu memberikan kredit kepada para langganannya atau pun mendapat kredit dari pemasok atau dari bank.
Baca juga: Kredit Mobil, antara Keinginan dan Kebutuhan.
Bahkan tidak sedikit masyarakat yang sudah kecanduan kredit. Bukan kondisi ekonomi yang kekurangan, tetapi karena merasa rugi jika melewatkan kesempatan untuk tidak mengambil kredit.
Kecanduan kredit ini bisa dilihat dalam bentuk penggunaan kartu kredit yang saldonya hampir tidak pernah mendekati angka nol.
Memaknai Kredit
Zaman semakin berubah, saat ini hampir bisa dikatakan kredit sudah menjadi kebutuhan setiap orang.
Bagaimana tidak, harga rumah yang sudah semakin mahal membuat keluarga mau tidak mau hanya memiliki dua pilihan, tidak memiliki rumah atau membelinya dengan cara kredit.
Akhirnya, suka atau tidak suka, transaksi kredit hampir menjadi urusan setiap orang. Hal ini mirip seperti rokok, meskipun kita memutuskan untuk tidak merokok, tetapi menghirup asap rokok di tempat umum, sepertinya sulit untuk dihindari.
Begitu pula dengan kredit syariah yang memberikan alternatif untuk mencegah efek samping dari kredit, khususnya efek samping, berupa pembungaan uang. Akad-akad dalam kredit syariah dirancang agar tidak ada unsur bunga didalamnya. Namun, untuk efek samping lain, sebagaimana kredit dan utang pada umumnya tetap ada dan perlu diwaspadai, yaitu efek samping saat mengambil kredit dengan kurang bijaksana. Bukan untung yang diraih malah dirasakan lebih boros. Terjebak lilitan utang yang menumpuk atau mengambil cicilan yang terlalu besar.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya mempertimbangkan beberapa hal sebelum memutuskan untuk mengambil kredit.
Apabila Anda memiliki cukup uang tunai, mungkin tidak ada salahnya membeli dengan cara tunai. Kalau pun Anda tidak memiliki uang tunai, jangan langsung tergiur untuk mengambil kredit, pertimbangkan dulu apakah Anda dalam kondisi yang mampu untuk mengambil kredit atau tidak,
Dan, apabila sudah memutuskan kredit, maka cermati juga penentuan besarnya DP (down payment) atau uang muka, jangka waktu dan juga cicilan yang harus dipenuhi.
Semoga sedikit informasi tentang “Kredit, produk pinjaman bank yang masih dicari “ ini bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda yang akan mengambil kredit dan memiliki pertimbangan yang tepat.
Belum ada Komentar untuk "Kredit, Produk Pinjaman Bank yang Masih Dicari"
Posting Komentar