Tips Menjaga Karang
Ada yang menarik kali ini, yaitu pembahasan tentang laut dan isinya. Salah satunya adalah tips menjaga karang, yang ternyata dengan menjaga karang memiliki manfaat yang luar biasa yang menguntungkan bagi semua pihak.
Diantara berbagai penghuni karang yang bisa disantap maka kima dan abalon menjadi hewan laut yang bisa disantap. Berdasarkan catatan dari Christantiowati, seorang pemerhati lingkungan yang tulisannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari Edisi no. 531, menyampaikan bahwa kima termasuk kima raksasa (Tridacna gigas) adalah mahluk laut yang dilindungi.
Ilustrasi (Gambar: phys.org) |
Sedangkan abalon (Haliotis asinina Linne) atau kerang mata satu menjadi sebuah makanan bergengsi di restoran. Dan dipercaya sebagai pembawa rezeki karena bergizi tinggi, dan tentu saja harga abalon ini mencapai ratusan ribu dalam setengah porsinya.
Cara Mendapatkan Abalon dan Solusinya dengan Menjaga Terumbu Karang
Yang menjadi masalah disini adalah cara maendapatkan kima dan abalon yang ternyata harus merusak karang, hal ini disebabkan keduanya senang bersembunyi di balik dan di celah karang. Oleh karena itu, karang harus dibalik dan dipecahkan. Tentu bila ini terjadi di Kepulauan Seribu tentu akan mengkhawatirkan bila harus merusak karang yang ada disana.
Tentu konsumsi kima dan abalon tidak dapat dihentikan bukan? Untuk itu harus dicari solusinya dengan menukar pengambilan di alam dengan cara melakukan budidaya. Dan yang menarik di Lombok, Bali dan Lampung ternyata sudah melakukan budidaya kerang-kerang ini.
Baca juga: Tips Mencegah Kekeringan dengan Menabung air.
Dan sejak tahun 2007 Balai TNLKS (Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu) sudah melakukan percontohan dan pembenihan abalon dan hewan-hewan laut yang dilindungi dengan nilai ekosistem yang tinggi seperti teripang dan kima. Dan tidak lupa juga dilakukan pengembangan untuk pakannya, yaitu ganggang laut Gracilaria dan Nitzchia sp.
Tentu saja upaya ini disambut baik oleh nelayan yang sudah merasakan bagaimana efek negatif merusak alam tersebut. Oleh karena itu, dengan sadarnya para nelayan, maka nelayan pun membuat bagan apung dan keramba budidaya, antara lain untuk kerapu tikus (Cromileptes altivelis), sebagian dijual saat kecil karena memiliki bentuk yang unik, tubunnya putih dan totol-totol hitamnya yang cantik sebagai ikan hias, dan dijual saat dewasa dengan harga yang tinggi.
Maka jika terumbu karang terjaga, tentu saja nelayan tidak perlu jauh-jauh mencari ikan, dan masyarakat pun bisa makan ikan dengan tenang, dan tidak khawatir bahwa untuk menikmati ikan dengan tidak merusak lingkungan laut.
Semoha informasi tentang “tips menjaga karang” ini bermanfaat dan menjadi referensi kita semua tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Belum ada Komentar untuk "Tips Menjaga Karang"
Posting Komentar