Xeroderma Pigmentosum, Penyakit Sensitif Terhadap Sinar Ultraviolet
Pernah mendengar penyakit yang satu ini? Xeroderma Pigmentosum, penyakit terhadap sinar ultraviolet. Penyakit ini memnag mengerikan. bagaimana tidak? Sedikit saja terkena sinar matahari, kulit penderita bisa rusak, hal ini juga membuat penderitanya tidak boleh keluar pada siang hari.
Ilustrasi (Foto: healthjade.com) |
Informasi tentang Xeroderma Pigmentosum (XP) ini berawal dari sebuah bacaan dari Majalah Intisari Edisi Nomor 531, yang ditulis oleh M. Sholekhudin, yang membuat kami membandingkannya dengan sumber referensi lain, dan tentu saja memberikan informasi yang sama tentang penyakit yang mengerikan ini.
Xeroderma Pigmentosum, Seperti Vampir Tetapi Tidak Menghisap Darah
Bisa dikatakan penyakit ini di Indonesia sangat jarang dijumpai, bahkan di Amerika Serikat pun angka kejadian penyakit ini pun hanya sepersejuta dari populasi.
Penyakit Xeroderma Pigmentosum berupa kelainan pada DNA sel kulit. Pada orang normal, DNA ini bertugas memperbaiki sel-sel yang rusak. Tetapi pada penderita XP ini, DNA-nya abnormal sehingga tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Ia tidak bisa melindungi kulit dari sinar ultraviolet, yang mengakibatkan kulit menjadi sangat sensistif terhadap sinar matahari yang kaya akan ultraviolet.
Baca juga: Demam Kawasaki dan Tanda-tandanya.
Apabila terkena sinar matahari, maka sel-sel kulit akan rusak. Freckles (bercak-bercak hitam) akan muncul di bagian-bagian kulit yang terbuka. Pola penyebaran bercak ini sangat khas, hanya muncul di bagian kulit yang tidak tertutup oleh pakaian. Misalnya pada wajah, leher, lengan, atau pada tungkai.
Bercak-bercak hitam ini memang tidak terasa gatal atau sakit, namun jika kulit terus menerus dibiarkan terpapar sinar matahari, masalahnya akan menjadi sangat serius, bahkan penyakit ini bisa berkembang menjadi kanker kulit.
Penyebab Penyakit Xeroderma Pigmentosum (XP)
Gejala penyakit ini sebenarnya sudah bisa dideteksi pada saat penderita berusia 1 sampai 2 tahun. Dan yang sangat berperan mendeteksi dini penyakit XP ini adalah keluarga penderita, khususnya orang tuanya. Begitu mengetahui anaknya sangat sensitif terhadap matahari, maka orang tua harus segera membawanya ke dokter.
Karena gangguan XP terjadi pada cetak biru sel, maka penyakit ini bersifat genetik. Memnag tidak menular, melainkan menurun dari orang tua kepada anak. Namun tidak berarti penderita XP pasti orang tuanya menderita XP.
Gen XP ini bersifat resesif, sehingga orang yang membawa gen ini tidak selalu sakit. Bisa saja kulitnya sehat, namun saat menikah dengan orang yang juga sama-sama membawa gen XP, anaknya mempunyai kemungkinan menderita penyakit ini. Maka kejadian penyakit ini umumnya lebih tinggi terjadi di masyarakat yang masih lazim melakukan pernikahan sesama kerabat dekat, misalnya di Jepang dan negara Timur Tengah.
Karena XP adalah penyakit bawaan, maka penderita sudah mengidap penyakit ini sejak lahir. Tetapi pada tahun pertama, bayi yang memiliki kelainan XP bisa saja belum menujukkan gejala sakit. Biasanya penyakit ini mulai terdeteksi pada saat bayi berusia 1 sampai 2 tahun. Pada usia ini, kulit bayi mulai menujukkan bercak-bercak hitam jika terkena sinar matahari.
Apabila deteksinya telat, gangguan XP ini bisa berkembang menjadi lebih parah, yang bisa menyebar kemana-mana. Salah satu komplikasi yang sering terjadi adalah kanker kulit. Kanker kulit pada penderita XP ini biasanya lebih parah daripada penderita non-XP.
Kanker kulit memiliki beberapa jenis, ada kanker kulit basal, skuamosa, dan melanoma. Pada penderita non-XP, jenis kanker yang menyerang hanya satu macam. Namun yang mengerikan pada penderita XP, ketiga jenis kanker kulit tersebut bisa menyerang secara bersama-sama.
Selain menyerang kulit luar, kanker pada pasien XP juga bisa menyerang rongga mulut, meski rongga mulut tidak terkena sinar matahari. Bahkan bisa menyerang otak dan paru-paru. Apabila menyerang mata, gangguan XP bisa menyebabkan pasien menderita fotofobia. Matanya tidak kuat terkena cahaya, karena sangat sensistif.
Sampai saat ini penyakit XP ini belum ada obatnya. Satu-satunya cara adalah mencegah kambuhnya dengan cara menghindari sinar matahari.
Itu dia sedikit informasi tentang “Xeroderma Pigmentosum, penyakit terhadap sinar ultraviolet” ini bermanfaat untuk Anda.
Belum ada Komentar untuk "Xeroderma Pigmentosum, Penyakit Sensitif Terhadap Sinar Ultraviolet"
Posting Komentar