Perlukah Anggaran untuk Mengelola Keuangan Keluarga?
Hidup berumah tangga dengan berbagai kondisinya memang selalu menarik. Salah satu yang harus direncanakan apalagi sejak memulai jenjang berumah tangga adalah bagaimaana mengelola keuangan keluarga, termasuk dengan mulai merencanakannya sejak dini, karena banyak sekali pasangan yang akhirnya terkejut dengan segala kebutuhan yang harus dipenuhi. Disinilah menjadi penting dan perlukah anggran untuk mengelola keuangan keluarga?
Dapat diakui bahwa kenaikan harga berbagai barang dan jasa saat ini sering menjadi tertuduh menurunnya daya beli. Padahal harga berbagai komoditas tersebut hanya salah satu variabel yang berpengaruh dalam kondisi keuangan keluarga.
Ilustrasi (Gambar: yourfamilyfinances.com) |
Bisa jadi apa yang disampaikan Nis Antari dalam Majalah Intisari ini ada benarnya, yaitu kesalahan tersebut justru karena tidak pernah menyusun anggaran untuk keluarga.
Pengelolaan Keuangan Keluarga
Terdapat suatu pendapat yang menyarankan agar pengelolaan keuangan keluarga dilakukan seperti menjalankan anggaran dalam suatu perusahaan. Bila di perusahaan, maka pengeluaran diatur secara efisien agar pendapatan yang diperoleh, perusahaan bisa mendapatkan keuntungan sebesar mungkin.
Dalam kehidupan rumah tangga, seyogyanya juga harus diperlakukan demikian. Pengeluaran keluarga harus diatur dengan baik agar dari pendapatn yang diperoleh, bisa disisihkan uang untuk ditabung, bisa makan dalam jumlah yang cukup dengan gizi yang seimbang, dan semua kebutuhan lainnya.
Baca juga: Tips Mengelola Keuangan Keluarga.
Untuk itulah, maka setiap rumah tangga perlu menyusun anggaran. Dengan adanya anggaran keluarga, maka pengeluaran bisa dikendalikan, sehingga pendapatan bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Dari sini pula besar kecilnya gaji bukan merupakan dasar penentu cukup tidaknya uang belanja keluarga setiap bulannya, justru sifat hemat dan kebiasaan menabung yang menentukan sebuah keluarga selamat dari kondisi apa pun.
Masalah yang sebenarnya tidak berhenti sampai ke tahap mencatat pengeluaran dan pemasukan. Ada yang lebih penting lagi untuk jangka waktu yang lama. Langkah mencatat penghasilan dan pengeluaran baru merupakan usaha ke arah pembuatan anggaran belanja yang sesungguhnya, yakni merencanakan terlebih dahulu semua pengeluaran yang dilakukan.
Tips Menyusun Anggaran Belanja
Dalam penyusunan anggaran belanja ini biasanya digunakan untuk jangka waktu 1 sampai 5 tahun ke depan, tergantung kebutuhan masing-masing keluarga.
Tujuannya agar pendapatn dapat digunakan dengan cara yang bijaksana. Oleh karena itu, belanja dulu baru mengadakan perhitungan tidak dibenarkan lagi. Segala apa yang dibeli hendaknya sesuai dengan apa yang direncanakan. Dan yang penting juga, jumlah pengeluaran jangan melebihi rencana yang telah ditentukan.
Terdapat dua cara yang bisa dipakai agar semua pos pengeluaran bisa terbayar dengan lancar, yaitu:
1. Cara pertama, dengan membut amplop-amplop pos pengeluaran lengkap dengan catatan dan tangal pengeluaran itu akan dilakukan, baik untuk yang rutin maupun yang tidak rutin.
Penggunaan amplop-amplop ini untuk mencegah menggunakan uang untuk tujuan yang lain. Selain itu juga berguna untuk membantu memperhitungkan pengeluaraan yang tidak dibaayarkan setiap bulan.
Yang termasuk dalam pos ini seperti biaya membeli pakaian kerja, pengobatan, uang pangkal sekolah anak dan sebagaimnya. Pada umumnya sistem amlop ini diterapkan untuk target satu tahun ke depan. Caranya dengan menjumlahkan seluruh pembiayaan yang sudah diperkirakan untuk setahun dan membaginya dengan 12.
2. Cara kedua, yaitu dengan melibatkan pihak ketiga.
Cara ini dilakukan karena sistem amplop sering membuat bingung karena terjadi salah ambil.
Pada cara kedua ini caranya hampir sama, yaitu dengan membuat anggaran 1 sampai 5 tahun ke depan. Dengan rencana tersebut, maka harus diperkirakan jumlah uang yang dibutuhkan untuk tiap rencana tersebut.
Memang dengan cara ini, kita sendiri yang menentukan berapa rupiah yang disisihkan setiap bulannya agar rencana tersebut tercapai, uang tersebut disimpan di bank dengan satu rekening untuk satu rencana.
Untuk cara-cara dalam membagi uang tersebut, tergantung pada yang menjalankan. Bila Anda bisa disiplin, maka bisa digunakan sistem amplop.
Terdapat suatu caara yang biasa digunakan di negara-negara maju, yaitu keluarga memiliki rumusan, pendapatan dikurangi dengan tabungan sama dengan konsumsi. Maksudnya yang dikonsumsi merupakan sisa setelah disisihkan untuk tabungan.
Di negara maju orang-orang selalu menganggarkan 15% dari pendapatannya untuk ditabung,
Itu dia sedikit informasi tentang “perlukah anggaran untuk mengelola keuangan keluarga”. Dan tentu saja menyusun anggaran keluarga jauh lebih banyak memberi manfaat daripada tidak menyusunnya sama sekali. Semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "Perlukah Anggaran untuk Mengelola Keuangan Keluarga?"
Posting Komentar