Perdagangan Berjangka
Pernahkah Anda mendengar tentang istilah perdagangan berjangka? Tentu pernah, namun meskipun sering mendengar istilah ini, kebanyakan masih banyak yang belum tahu tentang apa yang bisa dilakukan dalam perdagangan berjangka tersebut.
Ilustrasi (Gambar: Nick Youngson CC BY-SA 3.0 Alpha Stock Images) |
Terlepas dari banyaknya informasi tentang bidang tersebut, semoga sedikit tulisan dari Her Suharyanto, seorang pengamat bursa berjangka di Jakarta dan beberapa tulisannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari ini semoga bisa memberikan informasi dan mencerahkan Anda tentag apa itu perdagangan berjangka.
Perdagangan Berjangka adalah Transaksi Kontrak Komoditas
Berdasarkan informasi dan referensi yang ada, perdagangan berjangka atau istilah kerennya ‘futures trading’ sudah menjadi ajang spekulasi dengan pertumbuhan yang sangat pesat di Indonesia.
Nah yang menarik, banyak orang yang memiliki uang ini lebih memilih untuk menjadi spekulator purwaktu di bidang ini.
Menurut Her Suharyanto, dari sejarah yang tercatat, terdapat begitu banyak penjual dan pembeli yang berkepentingan untuk melakukan transaksi perdagangan berjangka, sehingga kemuian terbentuklah pasar atau bursa perdagangan berjangka.
Baca juga: Berinvestasi Saham, Mengapa Tidak?
Yang harus diingat dalam hal ini adalah yang ditransaksikan di bursa bukanlah komoditas, melainkan kontrak perdagangan berjangka, maka tidak mengherankan kalau di berbagai bursa berjangka dunia tingkat pengiriman barangnya bisa nol atau bahkan tidak ada.
Yang menarik di Indonesia perdagangan berjangka sudah terdapat BBJ (Bursa Berjangka Jakarta), yang saat ini memperdagangkan kontrak olein, kontrak emas dan kontrak indeks emas
Namun yang sangat marak di pasar perdagangan berjangka adalah perdagangan produk keuangan, yaitu kontrak valuta asing (valas) dan indeks saham.
Terdapat satu sumber yang menyatakan, nilai transaksi perdagangan berjangka atas kontrak valas dan indeks saham di Indonesia mencapai 80%, sedangkan perdagangan berjangka atas kontrak komoditas hanya sebesar 20% dari keseluruhan.
Perdagangaan berjangka atas valas atau indeks saham, secara mekanisme sebenarnya sama saja dengan perdagangan berjangka produk komoditas, hanya saja penyelenggara perdagangan berjangka produk komoditas bukanlah BBJ melainkan sejumlah perusahaan yang memang bergerak di bidang tersebut.
Saat ini sejumlah perusahaan pialang dalam negeri banyak menarik pemilik dana untuk bermain di bursa berjangka, terutama untuk kontrak valas dan indeks saham.
Kontrak valas yang diperdagangkan selama ini adalah GBP (Poundsterling Inggris), JPY (yen Jepang), AS $ (dolar AS), AUD (dolar Australia), EUR (euro), CAD (dolar Kanada), dan CHF (frank Swiss).
Perdagangan berjangka sendiri merupakan kesepakatan untuk melakukan transakasi atas barang (atau jasa) tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan datang.
Dalam prakteknya, apa pun bisa diperdagangkan. Para pelaku bursa berjangka misalnya, mereka tidak saling menganal, dan saat bertransaksi, kita tidak pernah tahu siapa yan menjadikan transaksi kita. Kita bisa membeli satu satuan (disebut lot) kontrak emas di pagi hari dengan harga murah, entah dari siapa di bursa tersebut. Dan di sore hari kita menjual kembali semunya dengan harga yang lebih tinggi, juga entah kepada siapa.
Dala prakteknya pula, para pelaku bursa berjangka bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu :
- Mereka yang berkepentigan atas komoditas tertentu (emas, minyak, CPO, olein, timah dan lain-lain). Mereka ini masuk ke bursa untuk mengalihkan risikonya (mendapatkan kepastian harga).
- Spekulator. Masuk ke bursa untuk berspekulasi terkait dengan fluktuasi harga.
Selain para pelaku bursa di atas, konsep transaksi pada kontrak berjangka valas dan saham sama saja dengan transaksi berjangka untuk komoditas, yaitu berjangka, dan tidak perlu ada serah terima barang yang diperjanjikan (undeliverable).
Dalam melakukan transaksi di perdagangan berjangka, maka kia harus berhitung dengan cermat. Dihitung dari sisi volume transaksi, pergerakan nilai tukar valas yang diperdagangkan.
Agar tidak mengalami kerugian, maka kita harus membekali diri kita dengan pengetahuan yang memadai atas produk yang ditransaksikan secara berjangka. Misalnya kita foks pada transaksi JPY - AS$, maka kita harus siap mencermati perekonomin kedua negara, hubungan antar kedua negara dan sejarah nilai tukar kedua valuta sehingga bisa memprediksi dengan lebih tepat ke arah mana pergerakan nilai tukar uang kedua negara itu.
Itu dia sedikit informasi tentang “perdagangan berjangka”. Semoga informasi yang disampaikan sekilas ini bermanfaat dan menjadi referensi untuk Anda tentang perdagangan berjangka.
Belum ada Komentar untuk "Perdagangan Berjangka"
Posting Komentar