Yuk Menabung!
Ajakan ‘yuk menabung!’ ini selalu terlihat sepele. Namun bila dilakukan dengan benar, tentu banyak yang mengeluh dengan berbagai alasan, entah faktor kebutuhan, atau faktor tidak ada lagi yang ditabung karena pendapatan atau gaji yang malah minus.
Terlepas dari berbagai alasan tersebut, menabung sudah seharusnya menjadi budaya yang harus dilakukan, karena kita sendiri tidak tahu kapan akan membutuhkan uang tersebut di masa yang akan datang.
Ilustrasi (Gambar: infoblogger2020.wordpress.com) |
Menurut Harris P. Marpaung, seorang perencana keuangan di Jakarta, yang tulisannya pernah dimuat dalam Majalah Intisari, menyampaikan bahwa “Menabung memang solusi konservatif agar bebas dari ketergantungan pihak lain. Namun yang kerap terjadi, kita ingin bebas merdeka secara keuangan, tapi disiplin yang rendah dan kegagalan menahan diri dari keinginan bermewah-mewah membuat kita masuk pada lubang masalah yang sama”.
Menabung adalah Sebuah Kesadaran Diri akan Kebutuhan di Masa Akan Datang
Berbicara tentang menabung, maka dalam kehidupan sebuah keluarga tentu banyak hal yang mempengaruhi sehingga suatu keluarga bisa menabung atau menyisihkan uang untuk kebutuhan di masa yang akan datang, entah karena faktor kesadaran atau karena dipaksa harus melakukannya.
Namun fakta yang terjadi sebenarnya adalah karena tidak tersedianya rencana pribadi yang baik. Tentu saja hal ini harus dimulai dengan melihat kondisi keuangan kita saat ini dan kebiasaan dalam mengelola keuangan.
Baca juga: Pilih Mana Tabungan atau Deposito?
Dalam kontek keuangan telah dikenal konsep good income dan bad income. Perbedaan keduanya hanya terletak pada cara pandang dan juga rasa syukur atas penghasilan yang diterima.
Sebelum masuk pada mengapa harus mulai menabung, maka kita harus melihat lagi pada fungsi uang itu. Terdapat tiga fungsi uang, yaitu:
- Sebagai alat transaksi.
- Alat untuk berjaga-haga.
- Sebagai tabungan.
Pada umumnya uang yang dimiliki saat ini lebih banyak penggunaannya didominasi untuk kebutuhan transaksi sehingga sangat sering dilihat dan juga didapati bahwa para karyawan atau para pegawai lebih banyak menggunakan gaji bulanannya hanya untuk melunasi tagihan kartu kredit dan kebutuhan rutin rumah tangga. Tentu hal ini yang menjadi alasan untuk tidak bisa menabung bahkan berinvestasi.
Hal ini yang sering jauh didapat dari mereka, sehingga membicarakan reksadana, investasi dalam sektor riil atau membeli emas rasanya jauh dari harapan para karyawan.
Untuk itu dalam hal ini, kita harus mulai bisa mengoptimalisasi kemampuan internal untuk bisa menjadikan penghasilan tidak sebagai alat transaksi semata namun harus mampu menjadi tabungan.
Mulai Mengubah Paradigma
Hal penting yang harus dilakukan adalah bagaimaana mengelola dana secara lebih efektif dan mampu menghadirkan tabungan di luar fungsi uang sebagai transaksi yang sering terjadi.
Tentu saja setelah memiliki harapan tersebut, maka kita harus bersedia melakukan perencanaan untuk mengelola dana yang selama ini hanya digunakan untuk bertransaksi dan berjaga-jaga menjadi dana yang mendatangkan hasil.
Kita harus mampu meningkatkan nilai tambah atas dana yang kita miliki dari hanya alat transaksi menjadi alat berjaga-jaga yang jika ditempatkan di tabungan harian, akan mendapat bunga yang kecil hingga tabungan yang akan mendapatkan hasil investasi yang lebih besar.
Banyak sekali mimpi yang ingin diwujudkan, mulai dari mimpi untuk bisa menyekolahkan anak sampai jenjang tertinggi, menyiapkan dana pensiun, membangun bisnis dan masih banyak lainnya. Untuk itu, segeralah fokus dan mulai menghadirkan mimpi sejak awal.
Jangan biarkan hidup Anda berlangsung tanpa menyisihkan dana untuk mewujudkan impian, mulai dengan memikirkan dan mempertimbangkan kegiatan atau kebiasaan yang selama ini selalu menyedot habis dana Anda. Jika bisa dikurangi tentu lebih baik. Namun, alangkah lebih baik bila bisa menghilangkan dan juga potensi kerugian bisa dihilangkan dengan mengakumulasi dana untuk kebiasaan itu menjadi tabungan yang bermanfataat.
Menabung memang butuh kesadaran tinggi, keberanian utuk mengambil tindakan dan tekad yang bulat untuk mengubah nasib di kemudian hari
Semoga informasi tentang “Yuk Menabung!” tersebut bermanfaat untuk kita semua.
Belum ada Komentar untuk "Yuk Menabung!"
Posting Komentar