Tips Mengonsumsi Buah Impor
Sejak memulai hidup sehat, maka salah satu makanan yang harus dikonsumsi adalah makanan sehat, salah satunya adalah sayuran dan buah-buahan. Namun faktanya buah-buahan yang beredar di pasaran tidak hanya dibanjiri dengan buah-buah lokal saja, namun banyak juga buah impor yang sudah masuk ke Indonesia. Dan yang menjadi perhatian adalah adanya informasi yang mengatakan bahwa buah impor banyak mengandung pestisida, tentu hal ini menjadi perhatian kita. Nah bagaimana tips mengonsumsi buah impor yang aman untuk dikonsumsi?
Ilustrasi (Gambar: impactocastex.com.ar) |
Dari berbagai referensi dan informasi, khususnya catatan dari Eddy Setyo Mudjajanto, dari Departemen Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga, Fakultas Pertanian, IPB, disampaikan bahwa buah impor yang beredar di pasaran mengandung residu pestisida yang berbahaya.
Apakah Mengonsumsi Buah Impor dari Luar Negeri Berbahaya?
Apa yang disampaikan Pak Eddy tersebut di atas, dibuktikan dengan hasil penelitian Arvin pada tahun 2003, yang meneliti kandungan pestisida pada apel, anggur, dan pir impor di tingkat importir, distributor atau pun pasar swalayan.
Buah-buah itu diteliti karena biasanya dikonsumsi beserta kulitnya, sehingga ada kemungkinan pestisidanya ikut tertelan bersama buah sewaktu dikonsumsi.
Baca juga: Antioksidan.
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa buah impor yang diteliti mengandung tiga jenis pestisida, yaitu:
- Sihalotrin.
- Deltametrin.
- Propineb.
Sihalotrin ternyata mempunyai daya racun sedang dan bersifat sistemik, yaitu masuk ke dalam jaringan tanaman sehingga tidak hilang melalui pencucian, perendaman, maupun pengelapan.
Deltametrin tidak larut dalam air dan bersifat non-sistemik, sehingga mudah hilang melalui proses pencucian, perendaman dan pengelapan.
Propineb, termasuk fungisida yang efektif pada buah anggur, pir dan apel. Sifatnya mudah larut dalam air, tetapi tidak mudah dicuci. Daya racun propineb termasuk tidak kuat, sehingga sering dianggap aman jika terpapar pada manusia.
Terkuak pula dalam penelitian Arvina, bahwa tidak ada kecenderungan yang pasti mengenai kandungan pestisida bila dilihat dari jalur distribusi. Bahkan beberapa data menunjukkan semakin lama jalur distribusinya, yaitu importir-distributor-pasar swalayan, maka kandungan pestisida juga semakin kecil. Hal ini bisa dipahami karena sebagian pestisida akan terurai dan hilang di sepanjang jalur distribusi, terutama pada deltametrin.
Faktor yang mempengaruhi hilangnya kandungan pestisida diantaranya penguapan, pencucian, pelapukan, degradasasi enzimatik, pengelapan dan perendaman.
Hasil temuan dari Arvina itu pun mematahkan anggapan orang bahwa selama penyimpanan buah impor disemprot dengan pestisida. Hal ini bisa dilihat dari angka-angka kandungan pestisida di pasar swalayan yang tidak lebih tinggi dibandingkan dengan yang di importir maupun distributor.
Olh karena itu konsumen konsumen tidak perlu ragu-ragu dalam mengonsumsi buah impor.
Meskipun jumlah pestisida tadi masih aman untuk dikonsumsi, residu pestisida berkadar rendah akan memberikan efek subtil atau samar bagi orang yang mengonsumsi tersebut.
Dalam jangka panjang residu akan terakumulasi di dalam tubuh, dan suatu saat akan merangsang munculnya pertumbuhan sel kanker, mengganggu sistem reproduksi pria maupun wanita, kelainan syaraf dan juga merusak sistem kekebalan tubuh.
Untuk mengurangi risiko, maka alangkah lebih baik bila sebelum dikonsumsi, buah tersebut sebaiknya dicuci terlebih dahulu dengan air biasa atau menggunakan desinfektan. Hal ini paling tidak akan mengurangi kandungan pestisida jenis deltametrin. Atau langkah lainya, dengan memadukan konsumsi buah impor dengan buah lokal yang diperkirakan sedikt atau tidak mengandung pestisida.
Itu dia sedikit informasi tentang “tips mengonsumsi buah impor”. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menjadi referensi untuk selalu menjaga kesehatan.
Belum ada Komentar untuk "Tips Mengonsumsi Buah Impor"
Posting Komentar