Menanam Karang Sebagai Upaya Menyelamatkan Ekosistem Laut

Menjaga dan melestarikan lingkungan menjadi tema utama saat ini, apalagi sejak banyaknya ekosistem laut yang rusak karena ulah orang-orang yang tidak bertanggungjawab dalam mengambil kekayaaan laut. Hal yang sangat terlihat adalah rusaknya karang sebagai tempat populasi ikan di laut. Untuk menyelamatkan ekosistem tersebut, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menanam karang sebagai upaya menyelamatkan ekosistem laut.

menanam-karang
(Gambar: coral.org)

Ada satu kisah yang disampaikan Fajar Arif W yang tulisannya pernah dimuat dalam Maj lah Intisari Edisi No.513, yang menyampaikan bahwa gara-gara tsunami, beberapa terumbu karang hilang. Padahal untuk menumbuhkan terumbu karang itu butuh waktu lama, bahkan satu tahun hanya tumbuh sekitar 1 cm saja.

Bagaimana Cara Menanam Terumbu Karang?

Dengan melihat sulitnya menumbuhkan terumbu karang tersebut, berbagai riset dan upaya rehabilitasi dilakukan, misalnya dengan membuat rumpon sebagai substrat (dasar hidup) bagi karang, misalnya dengan memasang becak bekas di Kepulauan Seribu dan lain-lain.

Salah satu terobosan baru untuk merehabilitasi terumbu karang, yaitu dengan metode biorock. Cara ini diperkenalkan dan dikembangkan oleh Dr. J. Thomas Goreau, Ph.D seorang pakar biologi laut dan Prof . Wolf H. Hilbertz, M. Arch seorang arsitek berkebangsaan Jerman.

Baca juga: Tips Menjaga Karang.

Dengan dukungan Tamana Sari Resort yang berlokasi di Pemuteran Bali Barat, metode tersebut kemudian diperkenalkan di Indonesia. Saat itu terumbu karang di sana mengalami kerusakan parah.

Biorock adalah metode rehabilitasi karang berdasarkan prinsip elektrolisis atau pembentukan senyawa dengan bantuan arus listrik. Senyawa yang terbentuk berupa endapan kalsium karbonat (CaCO3). Substrat stabil ini membuat karang (binatang penyusus terumbu karang) tidak perlu mengeluarkan energinya untuk membentuk kalsium karbonat sebagai substrat dasar. Jadi energinya bisa digunakan untuk tumbuh berkembang dan bertahan hidup.

Meode biorock mencakup tiga komponen utama, yaitu katoda, anoda, dan sumber listrik bertegangan rendah. Dari ketiga komponen itu akan terjadi elektrolisis dalam air laut, sehingga mineral kalsium yang terdapat di air laut terendapkan pada katoda dalam bentuk kalsium karbonat.

Proses biorock dimulai dengan membuat struktur di darat. Batang demi batang besi disambung dengan sedemikian rupa dengan mempertimbangkan kekuatan tanpa melupakan keindahan bentuk. Setelah struktur yang berfungsi sebagai katoda ini diletakkan  di tempat yang diinginkan, arus listrik segera dialirkan. Reaksi elektrolisis yang terjadi mencegah dan menghilangkan terjadinya karat. Bersamaan dengan hal tersebut proses pengendapan kalsium karbonat mulai berlangsung.

Langkah selanjutnya yaitu dengan mengumpulkan terumbu karang  yang akan diikatkan pada struktur. Yang dipiih adalah karang yang patah tapi belum mati dari berbagai kelompok, seperti acropora, coral branching, brain coral, dan lain-lain. Mayoritas tergolong kelompok karang keras dan berasal dari lokasi yang relatif sama  dengan kondisi tempat struktur diletakkan, sehingga tingkat stress  dapat dikurangi.

Dibandingkan dengan metode lainnya, biorock memiliki banyak keunggulan, diantaranya karang jauh lebih cepat tumbuh, pada batas tertentu tahan terhadap tekanan lingkungan seperti sedimentasi dan kenaikan suhu, serta memiliki nilai estetika.

Itu dia sedikit informasi tentang “menanam karang sebagai upaya menyelamatkan ekosistem laut”. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang menyelamatkan ekosistem laut.

Belum ada Komentar untuk "Menanam Karang Sebagai Upaya Menyelamatkan Ekosistem Laut"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel